Langit 'Kosong', Maskapai Hindari Terbang di Atas Iran-Israel, Pilih Ambil Rute Lebih Jauh
Siti Nurjannah Wulandari June 23, 2025 10:32 PM

TRIBUNNEWS.com - Sehari setelah serangan Amerika Serikat (AS) terhadap tiga situs nuklir Iran, Minggu (22/6/2025), langit di sebagian besar wilayah Timur Tengah, kosong.

Flightradar24 menunjukkan langit Iran, Irak, Suriah, Yordania, Lebanon, dan Israel, kosong tanpa ada pesawat yang lewat.

Banyak maskapai penerbangan internasional telah menghentikan atau mengubah rute penerbangan yang biasanya melewati koridor Teluk.

Dikutip dari Al Jazeera, British Airways dan Air France-KLM membatalkan penerbangan pada rute Dubai, Doha, dan Riyadh selama akhir pekan.

Satu penerbangan British Airways dari London ke Dubai, dialihkan ke Zurich setelah memasuki wilayah udara Saudi.

Sementara, yang lain terpaksa kembali ke Heathrow setelah mencapai wilayah udara Mesir.

Maskapai penerbangan itu juga telah menangguhkan layanan ke Bahrain, sedangkan penerbangan ke beberapa tujuan wilayah Teluk dihentikan setidaknya hingga akhir Juni.

Singapore Airlines telah menangguhkan layanan Singapura-Dubai setelah peninjauan keamanan.

Kemudian, American Airlines telah menangguhkan penerbangan ke Qatar, dan United Airlines ke Dubai.

Terakhir, Lufthansa telah menangguhkan penerbangannya ke Teheran dan Tel Aviv dan mengatakan akan menghindari wilayah udara Iran, Irak, dan Israel.

Sementara itu, maskapai regional, seperti Emirates, mengumumkan telah "menghentikan sementara semua penerbangan" ke Teheran, Baghdad, dan Basra hingga 30 Juni.

FlyDubai juga menghentikan layanan mereka ke Iran, Irak, Israel, dan Suriah sampai akhir Juni.

Lalu, Qatar Airways mengunggah pengumuman, "mereka "membatalkan sementara penerbangan ke Iran, Irak, dan Suriah."

Etihad Airways yang berkantor pusat di Abu Dhabi mengatakan telah menangguhkan seluruh jadwal penerbangan Abu Dhabi-Tel Aviv hingga 15 Juli.

Maskapai penerbangan regional lainnya juga bertindak serupa: SalamAir dari Oman menangguhkan semua penerbangan ke Iran, Irak, dan Azerbaijan hingga 30 Juni "karena situasi regional yang terus berkembang", serta Air India mengalihkan atau memutar balik beberapa penerbangan yang biasanya melintasi wilayah udara Iran.

Pilih Ambil Rute Memutar

Buntut konflik Iran vs Israel serta ikut campur AS, maskapai penerbangan memilih mengambil rute lebih jauh dibanding biasanya.

Analis dan konsultan penerbangan yang berbasis di Timur Tengah, Alex Macheras, mengatakan "Saudi menjadi 'rute' baru, ramai oleh lalu lintas timur-barat" karena hampir tidak ada pesawat yang melintas di atas langir Iran, Irak, Suriah, dan Israel.

Flightradar24 melaporkan, jumlah penerbangan harian di atas wilayah Arab Saudi meningkat sekitar dua kali lipat dari sekitar 700 di bulan Mei, menjadi 1.400 per hari setelah Iran dan Irak menutup wilayah udara mereka pada 13 Juni.

Penerbangan di atas Afghanistan, rute yang jarang digunakan, melonjak hampir 500 persen setelah 13 Juni, dari sekitar 50 menjadi 280 penerbangan setiap hari.

Sementara itu, beberapa penerbangan Eropa-Asia kini dialihkan ke utara melalui Laut Kaspia, melalui Turki, Azerbaijan, dan Turkmenistan, atau ke selatan melalui Laut Merah dan Arab Saudi.

Maskapai regional juga telah mengeluarkan imbauan perjalanan dan merevisi jadwal mereka sebagai respons terhadap penutupan wilayah udara.

Beberapa maskapai telah mengubah rute penerbangan secara diam-diam tanpa pengumuman publik.

(Pravitri Retno W)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.