TRIBUNNEWS.COM, DOHA - Amerika Serikat, Inggris, dan China telah meminta warga negara mereka yang berada di Qatar untuk tetap berada di tempat yang aman.
Peringatan ini dikeluarkan setelah Iran memperingatkan kemungkinan respons terhadap serangan AS terhadap situs nuklirnya melalui serangan udara ke pangkalan udara milik AS, Al Udeid.
Kedutaan besar negara-negara ini mengirim pesan kepada warga negara mereka, menyarankan mereka untuk lebih berhati-hati.
Mereka telah diminta untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk keselamatan dengan ketat.
Kedutaan Besar AS di Qatar mengirim email kepada warga negara Amerika, mendesak mereka untuk tetap berada di tempat yang aman hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Kedutaan tidak menyebutkan adanya ancaman langsung.
Namun, pesan ini muncul tak lama setelah Iran membuat pernyataan tegas.
Iran memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap pabrik nuklirnya tidak akan dibiarkan begitu saja.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran baru di kawasan tersebut.
Qatar segera menanggapi situasi tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Majid Al Ansari, mengatakan keamanan negara tersebut stabil.
Ia menambahkan bahwa tidak ada bahaya khusus yang dilaporkan.
Menurutnya, pemerintah sepenuhnya siap untuk melindungi semua orang di Qatar.
Pemerintah akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan warga negara dan penduduk.
Sementara itu, pemerintah Inggris mengeluarkan peringatan serupa kepada warganya di Qatar.
Mereka juga diminta untuk menghindari tempat umum dan tetap berada di dalam rumah.
Kedutaan Besar China juga memberikan pesan yang sama.
Warga negara China di Qatar diimbau untuk mematuhi peraturan keselamatan.
Ketiga negara menekankan pentingnya kehati-hatian selama masa yang menegangkan ini.
Sekadar informasi, baru-baru ini Iran dikabarkan meluncurkan enam rudal ke ibu kota Qatar, Doha pada Senin (23/6/2025).
Rudal tersebut diluncurkan diduga menyasar pangkalan militer Amerika Serikat (AS), Al Udeid.
Sebagai informasi, Qatar menjadi negara yang menampung prajurit AS terbesar di Timur Tengah dengan lebih dari 8.000 tentara ditempatkan di Al Udeid.
Qatar pun dikabarkan telah menutup sementara wilayah udaranya menyikapi memanasnya konflik Iran, AS, dan Israel.
Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan keselamatan penduduk dan pengunjung.
"Otoritas Qatar yang berwenang mengumumkan penghentian sementara lalu lintas udara di wilayah udara negara sebagai langkah kehati-hatian demi keselamatan warga negara, penduduk, dan pengunjung," tulis pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Qatar.
"Sebagai bagian dari upaya Qatar untuk menjaga keselamatan seluruh warga negara, penduduk, dan pengunjung, otoritas yang berwenang mengumumkan penghentian sementara lalu lintas udara di wilayah udara negara," tulisnya.
(Daily Times)