TRIBUNNEWS.COM - Citra satelit terbaru memperlihatkan pengosongan besar-besaran pesawat tempur Amerika Serikat dari Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, menyusul serangan rudal Iran ke fasilitas tersebut.
Dalam gambar satelit bertanggal 9 Juni 2025, area apron Pangkalan Al Udeid tampak penuh dengan berbagai jet tempur, termasuk pesawat F-15, F-22, serta pesawat pendukung lainnya.
Lokasi-lokasi parkir pesawat terlihat padat.
Namun dalam citra bertanggal 17 Juni 2025, area yang sama tampak kosong.
Tak ada satu pun pesawat yang terlihat.
Beberapa area yang sebelumnya berisi pesawat ditandai dengan kotak merah oleh analis sebagai lokasi yang dikosongkan.
Kedua citra ini beredar luas di media sosial dan kanal pemantau militer.
Gambar citra satelit ini disebut berasal dari penyedia citra satelit komersial seperti Maxar Technologies.
Meski begitu, hingga kini belum ada konfirmasi langsung dari Maxar soal rilis resmi citra ini.
Seperti dilaporkan sebelumnya, Iran meluncurkan 19 rudal balistik ke arah Al Udeid pada Senin malam (23/6/2025).
Serangan itu merupakan balasan atas operasi udara Amerika Serikat yang menghantam tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada akhir pekan sebelumnya.
Menurut laporan Al Jazeera dan Reuters, sebagian besar rudal berhasil dicegat sistem pertahanan Qatar.
Satu proyektil dilaporkan menghantam area non-kritikal di dalam pangkalan, tanpa menyebabkan korban jiwa.
Pangkalan Al Udeid adalah pusat operasi militer AS terbesar di kawasan Teluk.
Di sana bermarkas jet tempur milik AS, Inggris, dan Qatar, yang digunakan dalam misi di Irak, Suriah, hingga Afghanistan.
Juru bicara Pentagon belum mengungkap lokasi pemindahan pesawat.
Pentagon menyatakan bahwa “seluruh langkah diambil untuk memastikan keselamatan personel dan kesiapan tempur.”
Pengosongan ini menimbulkan spekulasi: apakah AS sedang melakukan penarikan taktis, atau justru menyiapkan operasi balasan terhadap Iran?
Langkah ini juga mengingatkan pada evakuasi staf diplomatik AS dari Irak sehari sebelum Israel menyerang Iran.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengumumkan bahwa gencatan senjata telah disepakati antara Iran dan Israel.
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari kedua negara.
( Andari Wulan Nugrahani)