TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar akan memfasilitasi penjajakan kerja sama usaha antara lembaga dengan Koperasi Desa (Kopes) Merah Putih di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.

Dinas Koperasi Usaha Kecil Transmigrasi Energi dan Sumber Daya Mineral (Diskuktrans ESDM) Karanganyar telah menyerahkan akta badan hukum dan SK koperasi kepada perwakilan 177 kopdes saat sarasehan di salah satu rumah makan wilayah Kecamatan Tawangmangu pada Selasa (24/6/2025).

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Transmigrasi Energi dan Sumber Daya Mineral (Diskuktrans ESDM), Aris Martopo menyampaikan, koperasi merah putih di 177 desa atau kelurahan sudah terbentuk dan memiliki akta dari Kemenkumham.

Selanjutnya pihaknya akan memfasilitasi untuk kerja sama dengan lembaga dan BUMN seperti Perum Bulog Kanwil Jateng DIY, Pertamina Patra Niaga, Pupuk Indonesia, Bank Jateng, Jateng Agro Berdikari dan Bapenda Jateng. Aris menuturkan, akan dilakukan kontak bisnis dengan beberapa pihak dengan kopdes merah putih.

"Kontrak bisnis kan sudah tanda tangan, pesan  pupuk sekian ton, gas sekian," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa siang.

Setelah kontrak bisnis, lanjut Aris, koperasi merah putih dapat beroperasi. Terkait sumber dana, terangnya, koperasi bisa mengajukan proposal kegiatan ke Bank Jateng.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengatakan, penjajakan kerja sama akan lebih mudah pendekatanya apabila dilakukan dengan BUMN. Pihaknya akan memfasilitasi penjajakan bisnis antara lembaga dengan koperasi.

Dia berharap adanya koperasi merah putih tidak menimbulkan kegalauan bagi pelaku usaha yang selama ini sudah berjalan seperti kios pupuk dan gas.

"Pelan-pelan kita kolaborasikan karena itu masyarakat kita, binaan kita dan itu juga program prioritas bupati. Memunculkan program baru itu tidak harus mengesampikan program lain," ungkapnya.

Titis juga menekankan pentingnya pemilihan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pengembangan koperasi.

"Bisnis itu punya dunia sendiri jadi butuh orang yang kompeten," jelasnya. (Ais)