GridHEALTH.id - Cacar adalah salah satu penyakit infeksi yang kasusnya sering ditemukan pada anak-anak berusia di bawah 12 tahun.
Penyebab dari infeksi ini adalah virus Varicella-zoster, yang dapat menular saat seseorang melakukan kontak langsung dengan ruam atau melalui droplet di udara.
Ciri khas dari penyakit ini yakni muncul benjolan berwarna kemerahan di sekujur tubuh, yang kemudian berubah menjadi lepuhan berisi cairan.
Ketika mulai sembuh, benjolan itu akan pecah, kering, dan berkerak. Pada sejumlah orang, ini meninggalkan bekas yang disebut bekas cacar.
Meskipun bekas cacar tidak membahayakan secara medis, tapi bercak merah atau cokelat yang ada di kulit dapat menjadi masalah estetika yang memengaruhi kepercayaan diri seseorang.
Krim-krim tersebut dapat membantu mengurangi pigmentasi bekas cacar dan membuat warna kulit lebih merata.
Oleskan minyak emu secara teratur pada bekas cacar untuk hasil yang lebih baik.
Caranya, pijat lembut bekas cacar menggunakan minyak zaitun atau minyak kelapa. Sehingga aliran darah lancar dan terjadi regenerasi sel kulit.
Dengan begitu, sel-sel kulit mati akan hilang dan merangsang regenerasi kulit baru, serta membantu menghaluskan bekas cacar.
Hal terpenting yang harus dilakukan yaitu, gunakan tabir surya dengan SPF tinggi untuk melindungi kulit dari sinar UV yang merusak.
Ini melibatkan penggunaan sinar laser untuk menghilangkan lapisan atas kulit yang rusak, memungkinkan kulit baru tumbuh menggantikannya.
Perlu diingat, menghilangkan bekas cacar mungkin dapat memakan waktu yang lama, sehingga dibutuhkan konsistensi.
Jangan berharap mendapatkan hasil instan, terutama jika bekas cacar sudah ada untuk waktu yang lama.
Perhatikan juga asupan makan sehari-hari, usahakan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan tubuh terhidrasi dengan baik, untuk membantu proses penyembuhan kulit.
Terakhir, hindari menggaruknya karena akan membuatnya lebih meradang dan menyebabkan luka parut yang lebih dalam.