4 Poin Gencatan Senjata Iran vs Israel: Ancaman Trump pada Tel Aviv hingga Ketidakpatuhan Netanyahu
Whiesa Daniswara June 25, 2025 02:31 AM

TRIBUNNEWS.com - Berikut ini empat poin gencatan senjata antara Iran dan Israel, setelah 12 hari berperang.

Gencatan senjata antara kedua negara itu pertama kali diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Selasa (24/6/2025), pasca-pemerintahannya ikut campur konflik Iran vs Israel dalam serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, Minggu (22/6/2025) waktu setempat.

Berikut ini poin-poin gencatan senjata antara Iran dan Israel:

1. Mulai berlaku

Pada Selasa, Trump mengumumkan gencatan senjata Iran vs Israel telah berlaku.

Lewat Truth Social miliknya, Trump mendesak kedua belah pihak dengan mengatakan, "Tolong jangan melanggarnya (gencatan senjata)!"

Menyusul pernyataan Trump, pemerintah Israel mengumumkan pihaknya menyetujui usulan gencatan senjata tak lama setelah cuitan Trump, dilansir BBC.

Namun, sebelumnya Trump telah mengatakan gencatan senjata sudah "disepakati sepenuhnya", Senin (23/6/2025), yang menurutnya akan mengakhiri apa yang disebutnya "perang 12 hari".

Unggahan pertama Trump itu terjadi setelah Iran meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer AS Al-Udeid di Qatar.

2. Saling tuduh Iran dan Israel

Dua jam setelah Israel mengatakan setuju soal gencatan senjata, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim berhasil mengidentifikasi rudal yang diluncukan dari Iran.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menuding Iran "melakukan pelanggaran penuh" terhadap ketentuan gencatan senjata.

Ia kemudian menyebut telah memerintahkan militer Israel untuk "melanjutkan aktivitas serangan gencar terhadap Teheran untuk menggagalkan target dan infrastruktur teroris."

Sementara itu, militer Iran membantah telah menembakkan rudal setelah gencatan senjata berlaku.

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengungkapkan serangan itu dilakukan sesaat sebelum Israel menyatakan setuju atas gencatan senjata.

Di sisi lain, Tasnim melaporkan Israel telah meluncurkan serangan militer "tiga tahap" terhadap Iran, setelah gencatan senjata.

3. Trump frustrasi

Menyusul saling serang Iran dan Israel sesaat setelah ia menyatakan gencatan senjata, Trump melayangkan ancaman terhadap Tel Aviv.

Dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump memperingatkan Israel agar tidak menjatuhkan bom ke Iran.

"Israel, jangan jatuhkan bom itu. Jika Anda melakukannya, itu adalah pelanggaran besar."

"Bawa pulang pilot kalian, sekarang!" tegas Trump, dikutip dari Associated Press.

Tak lama setelah unggahannya, Trump menyatakan kekecewaannya terhadap Israel karena melanggar gencatan senjata.

"Saya tidak senang dengan mereka (Iran), tetapi saya benar-benar kecewa dengan tindakan Israel pagi ini," ujarnya di Gedung Putih.

Trump kemudian kembali mengunggah di Truth Social, memastikan Israel tidak akan kembali menyerang Iran.

Ia mengatakan jet tempur Israel "berbalik arah" dan tidak akan menyerang Iran.

Trump juga menegaskan kepada dua negara itu agar mematuhi gencatan senjata.

"Israel tidak akan menyerang Iran. Semua pesawat (Israel) akan berbalik dan pulang."

"Tidak akan ada yang terluka. Gencatan senjata berlaku!" tegas Trump.

4. Beda sikap Iran dan Israel

Meski telah mendapat peringatan dari Trump, Netanyahu mengatakan Israel akan mengurangi serangan terhadap Iran, daripada membatalkannya.

Dikutip dari Reuters, tak jelas apakah pernyataan itu disampaikan Netanyahu ketika melakukan panggilan telepon dengan Trump.

Namun, diketahui Trump sempat menelepon Netanyahu dan memaki karena Israel telah melanggar gencatan senjata.

Sementara itu, menurut laporan Nournews Iran, Presiden Masoud Pezeshkian menegaskan Iran akan menghormati gencatan senjata dengan Israel selama Tel Aviv melakukan hal serupa.

Ia juga mengatakan Iran terbuka untuk berdialog dan akan melindungi kepentingan rakyat di meja perundingan.

"Iran tidak akan melanggar gencatan senjata, kecuali Israel yang lebih dulu melakukannya," ujar dia, dilansir CNN.

(Pravitri Retno W)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.