Presiden Iran Yakinkan Qatar, Serangan di Pangkalan Al Udeid Hanya Ditujukan ke Militer AS
Whiesa Daniswara June 25, 2025 02:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Iran Masoud Pezeshkian menelepon Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani setelah Iran meluncurkan rudal di Pangkalan Udara Amerika Serikat (AS) di Al Udeid, Qatar.

Ia berupaya menenangkan Qatar bahwa Iran tidak mencari tindakan permusuhan dengannya, melainkan hanya untuk memberi balasan kepada AS.

"Kami menyadari niat baik Qatar terhadap kami, dan kami menghargai segala bentuk dukungan dan solidaritas Qatar," katanya pada hari Selasa (25/6/2025), sehari setelah serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran.

"Menargetkan Pangkalan Udara Al Udeid tidak berarti berhadapan dengan negara tetangga, sahabat, dan saudara kita, Qatar," jelasnya.

Ia menekankan bahwa penargetan Pangkalan Udara Al Udeid terjadi sebagai respons atas partisipasi AS dalam agresi terhadap wilayah Iran.

"Saat ini, rezim Zionis dan para pendukungnya telah menyadari bahwa Iran bukanlah Gaza, Lebanon, atau Suriah, yang dapat mereka ganggu dengan beberapa serangan untuk mencapai tujuan mereka. Rakyat Iran akan berdiri teguh dan mempertahankan hak-hak mereka yang sah sampai akhir," kata Pezeshkian tanpa ragu.

Sementara itu, Emir Qatar menekankan negaranya selalu mendukung upaya perdamaian di kawasan tersebut.

"Qatar telah melakukan upaya signifikan, baik secara publik maupun tertutup, untuk menjaga kawasan aman dari provokasi rezim Zionis, termasuk agresinya terhadap wilayah Iran," katanya.

"Pangkalan udara AS di Qatar tidak pernah dan tidak akan digunakan untuk serangan terhadap Iran," jelasnya, dikutip dari Tasnim.

Ia juga mengungkapkan bahwa Qatar terkejut dengan serangan Iran terhadap pangkalan AS di Al Udeid, meski Iran telah memberi peringatan sebelum meluncurkan serangan.

"Pada saat yang sama, sembari menghargai seruan dan simpati Anda, saya tegaskan bahwa kami di Qatar melihat gambaran yang lebih besar dan cakrawala yang lebih luas. Di tengah solidaritas rakyat Qatar dengan saudara-saudara mereka di Iran selama agresi militer rezim Zionis, kami berpikir untuk memperdalam dan memperluas hubungan kami di masa mendatang," kata Emir Qatar.

Qatar Panggil Dubes Iran di Doha

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Qatar memanggil duta besar Iran di Doha menyusul serangan rudal Iran yang menargetkan Pangkalan Udara Al Udeid pada Senin (23/6/2025) malam.

"Pelanggaran ini sama sekali tidak sesuai dengan prinsip bertetangga baik dan hubungan dekat antara Negara Qatar  dan Iran," kata Menteri Luar Negeri Qatar Sultan bin Saad Al-Muraikhi mengatakan kepada Duta Besar Iran Ali Saleh Abadi.

Menteri Negara Qatar juga menekankan perlunya segera kembali ke dialog dan jalur diplomatik untuk menyelesaikan perselisihan, masalah yang belum terselesaikan, dan menghindari eskalasi, seperti diberitakan Al Jazeera.

Sebelumnya, Israel menyerang Iran pada Jumat, 13 Juni 2025, yang diklaim untuk menghancurkan program nuklir yang dianggap mengancam.

Iran membalas dengan menembakkan rudal ke Tel Aviv, Haifa, hingga ke Yerusalem yang diduduki.

Di tengah aksi saling serang dengan Iran, Israel dikabarkan meminta bantuan AS untuk menggempur tiga fasilitas nuklir Iran—Isfahan, Natanz, dan Fordow—dengan bom penembus tanah, GBU-57, milik AS.

Pada hari Minggu, 22 Juni 2025 malam, AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran dengan 14 bom GBU-57 yang diluncurkan menggunakan tujuh pesawat B-2 Spirit.

Sebagai respons, Iran menyerang pangkalan militer AS di Al-Udeid, Qatar, pada hari Senin, 23 Juni 2025 malam, setelah memberi peringatan sebelumnya kepada Qatar dan AS. 

Pada hari Selasa, 24 Juni 2025, Trump mengumumkan Israel dan Iran sepakat untuk melakukan gencatan senjata dan mengakhiri perang selama 12 hari terakhir.

(Yunita Rahmayanti)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.