Momen Puluhan Anak Adu Kecerdasan Lewat Bidak dalam Turnamen Catur di Surabaya
Samsul Arifin June 25, 2025 01:30 PM

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Surabaya terus memanaskan geliat olahraga otak pada akhir pekan kemarin. 

Dua ajang bergengsi—Garam Cap Kapal Checkmate Championship 2025 (22 Juni) dan King Knight DOUBLE KIDS Chess (21 Juni)—sukses memacu adrenalin puluhan peserta cilik. 

Geliat kompetisi catur anak ini bukan sekadar perlombaan, melainkan investasi strategis untuk menyemai calon grandmaster nasional.

BG Junction Mall Surabaya berubah menjadi arena pertarungan strategi untuk 8 kategori usia (6-9 tahun) putra-putri. 

Meski pada kejuaraan bulanan ini, peserta belum dibawah 100 anak, atmosfernya penuh semangat kompetisi sehat dan kegembiraan.

Turnamen bulanan ini konsisten jadi wadah pengasahan mental sekaligus pemantauan bakat terpendam.

Yang menarik, fokusnya bukan hanya mengejar piala. "Ini laboratorium kepribadian bagi mereka," ujar Nanang Cahyono salah satu pelatih. 

Setiap langkah bidak mengajarkan problem solving, kesabaran, dan sportivitas—kompetensi krusial untuk tumbuh kembang anak. Kuncinya ada di rutinitas latihan dan dukungan orang tua agar bibit catur Jawa Timur tak mudah pudar.

Sehari sebelumnya, Cafe Warkotea Suroboyo di Jalan Dukuh Kupang Barat riuh oleh 22 tim beregu. Konsep "duo catur" (satu tim dua pemain bebas U12) ini memicu dinamika tak terduga. "Antusiasme wajah-wajah baru melebihi ekspektasi!" seru Hesnud Daulah, M.Psikolog, Ketua King Knight Creative.

Yang bikin heboh, peserta berkaliber tinggi turun tangan! Ada juara Jawa Timur hingga jawara nasional U10 yang "naik kelas" melawan pemain 12 tahun. Pak Rony, orang tua peserta asal kota Surabaya, berbagi cerita: "Ini merupakan kegiatan positif dan mengasah mental untuk mengikuti kejuaraan yang lebih menantang" Turnamen lokal ternyata jadi tangga menuju pentas Nasional.

Hari kedua Garam Cap Kapal menggebrak dengan format rapid chess perorangan. Kategori per usia ini memaksa peserta berpikir kilat dalam tekanan waktu. 

"Catur cepat adalah simulasi pengambilan keputusan dunia nyata," jelas seorang wasit. Di sini, refleks dan akurasi diuji lebih ketat ketimbang catur klasik.

Kesuksesan kedua acara tak lepas dari sinergi triple-helix. Yakni pelatih, orang tua, dan penyelenggara. Hesnud Daulah, M.Psikolog, Ketua King Knight Creative menekankan pentingnya pendekatan psikologis dalam pelatihan. 

"Catur bukan hanya teknik, tapi juga manajemen emosi," tegasnya.

Dukungan orang tua pun krusial. Seperti diungkapkan Mama Veronica 

"Kami senang dengan konsep kegiatan ini, bisa bebas milih pasangan team. Terlebih kami fokus pada proses bukan hasil. Yang penting anak berani mencoba dan belajar sportif." Filosofi ini sejalan dengan visi King Knight Creative yang akan menggelar open tournament umum akhir tahun.

Kedua penyelenggara telah menyusun peta jalan kompetisi catur. Garam Cap Kapal akan konsisten dengan turnamen rutin bulanan plus klinik pelatihan gratis. Sementara King Knight menyiapkan "Grand Final Junior Chess League" beregu dengan hadiah fantastis.

Lebih jauh, kami mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menjadikan catur sebagai ekstrakurikuler wajib di tingkat SD. 

 Dengan langkah strategis ini, Surabaya diprediksi akan menjadi episentrum catur junior Indonesia dalam lima tahun.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.