TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menerima penghargaan dari Pemerintah Australia melalui program Kemitraan Indonesia–Australia untuk Infrastruktur (KIAT) atas keberhasilan menjalankan program pembangunan infrastruktur yang berbasis inklusi sosial dan kesetaraan gender.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Minister Counsellor Australia Jonathan Gilbert kepada Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris dalam kegiatan bertajuk Celebrating GESIT Achievements yang digelar di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Selasa (24/6/2025).
“Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi dari KIAT kepada Kabupaten Probolinggo yang dinilai sukses melaksanakan program PRIM dan GESIT secara inklusif,” ujar Bupati Haris.
Menurut Bupati Haris, program PRIM (Provincial Road Improvement and Maintenance) merupakan program hibah dari Pemerintah Australia yang fokus pada peningkatan dan pemeliharaan jalan di wilayah penyangga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Di Kabupaten Probolinggo, program ini berlangsung selama tiga tahun, dari tahun 2019 hingga 2021 dengan total dukungan hibah mencapai Rp 70 miliar.
"Proyek PRIM mencakup rehabilitasi dan pemeliharaan tujuh ruas jalan strategis, termasuk akses utama menuju destinasi wisata unggulan Gunung Bromo. Setelahnya, Pemerintah Australia melalui KIAT kembali meluncurkan program lanjutan bertajuk GESIT (Gender Equality and Social Inclusion in Infrastructure) yang menjadikan Kabupaten Probolinggo sebagai salah satu pilot project nasional," jelasnya.
Menurut Bupati Haris, Kabupaten Probolinggo telah memiliki 12 regulasi daerah yang mendukung perlindungan disabilitas serta pengarusutamaan gender. Kesetaraan akses dan partisipasi perempuan dalam pembangunan infrastruktur adalah bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
“Partisipasi kelompok rentan, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas sudah menjadi arus utama dalam pembangunan daerah Kabupaten Probolinygo,” tegasnya.
Bupati Haris menambahkan, Pemkab Probolinggo juga menggandeng organisasi masyarakat seperti Muslimat NU dalam pengembangan dan pelaksanaan program berbasis inklusi sosial di lapangan.
Dalam kegiatan ini, Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu dari 10 kabupaten/kota di Indonesia yang menerima penghargaan dari KIAT. Bahkan, hanya dua kepala daerah yang diundang secara langsung dalam forum ini, yaitu Bupati Probolinggo dan Bupati Lombok Barat.
Bupati Haris berharap kerjasama lintas negara seperti ini bisa terus diperluas di masa mendatang. Hibah luar negeri seperti PRIM dan GESIT memberikan solusi strategis bagi daerah dalam menyiasati keterbatasan fiskal untuk pembangunan infrastruktur yang lebih adil.
“Ini adalah bukti bahwa kerja sama internasional sangat mungkin dijalankan oleh daerah untuk membuka akses pembangunan yang merata,” pungkasnya. (*)