Ngaku Terpaksa Demi Beli Seragam Anak, Nafsiah Curi Emas di Pasar, Toko Rugi Rp 6 Juta
Torik Aqua June 26, 2025 01:30 AM

TRIBUNJATIM.COM - Nafsiah (50) mengaku putus asa hingga mencuri emas putih.

Menurutnya, uang hasil mencuri itu nantinya akan dipakai untuk membeli seragam sekolah anak.

Meski begitu, niat baik dibalut kriminal itu berujung pilu.

Pada Rabu (25/6/2025) siang, Nafsiah harus berurusan dengan pihak kepolisian Polrestabes Palembang setelah tertangkap tangan oleh pemilik toko emas di kawasan Pasar 16 Ilir.

MALING EMAS - Nafsiah pelaku pencurian emas di Pasar 16 Ilir diperiksa Polrestabes Palembang, Rabu (25/6/2025). Pelaku mengaku terpaksa melakukan pencurian tersebut karena ingin membeli seragam sekolah anaknya.

Aksi pencurian ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Nafsiah mendatangi toko mas Bintang Mas 3 yang terletak di Pasar 16 Ilir Tengkuruk, Palembang, dengan modus berpura-pura mencari kalung emas putih.

Ia bertemu dengan karyawan toko, Della (21), dan menanyakan kalung emas putih jenis Hermes.

"Dia datang pura-pura mau beli emas, Pak. Dan menanyakan kalung emas putih jenis Hermes," ungkap Della kepada Sripoku.com.

Setelah kalung tersebut ditunjukkan, Nafsiah kembali meminta untuk melihat kalung emas putih jenis borju.

"Dua kali, Pak, pelaku ini meminta lihat kalung jenis berbeda. Namun saya lengah. Saat itu pemilik tokonya, Ibu Rini Silvani mulai curiga," lanjut Della.

Tanpa alasan jelas, setelah melihat kedua jenis kalung tersebut, Nafsiah langsung bergegas pergi.

Della mengaku sempat yakin kedua kalung itu sudah dipegangnya untuk dikembalikan ke etalase.

Namun, kecurigaan sang pemilik toko, Rini Silvani, membuat mereka segera memeriksa rekaman CCTV.

"Ketika dilihat, benar saja, pelaku tersebut melakukan aksi pencurian kalung emas putih," cerita Della.

Mengetahui hal itu, Della dan pemilik toko bergegas mencari keberadaan Nafsiah. Tak jauh dari lokasi, mereka menemukan Nafsiah tengah asyik makan pempek tumpah. Saat itulah, Nafsiah langsung diamankan dan dibawa ke toko.

Kalung emas putih yang dicuri Nafsiah memiliki berat 5,58 gram, dengan total harga kurang lebih Rp 6 juta.

Saat ditemui di ruangan SPKT Polrestabes Palembang, Nafsiah hanya bisa tertunduk malu dan mengakui perbuatannya.

"Saya terpaksa, Pak, melakukan aksi pencurian ini. Ini karena saya hendak membelikan baju anak sekolah," akunya.

Ia juga mengungkapkan bahwa emas curian itu tidak lagi bersamanya.

"Emas itu sudah jauh, Pak, di kota Jambi. Emas itu sudah dibawa anak saya. Setelah berhasil saya curi, emas itu langsung saya berikan kepada anak saya saat berada di Pasar 16 tadi," ungkap Nafsiah.

KA SPK Polrestabes Palembang, Ipda Erwin, membenarkan adanya penyerahan tersangka pencurian emas putih tersebut.

"Hingga saat ini pelaku sudah diterima dan diserahkan ke anggota Satreskrim Polrestabes Palembang untuk menjalani pemeriksaan terkait adanya dugaan TKP lain," tutup Ipda Erwin.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

Sementara itu, pencurian emas lainnya juga pernah terjadi di Jombang, Jawa Timur.

Aksi kejahatan tidak berhenti di bulan Ramadan. Rumah milik Ahmad Baihaqi (44) warga Dusun Janti, Desa Janti, Kecamatan Jogoroto, Jombang ini disatroni maling saat rumah kosong ditinggal salat tarawih pada Senin (3/3/2025) malam. 

Alhasil, barang-barang berharga yang harga ditaksir mencapai Rp 80 juta di dalam rumah Ahmad raib.

Insiden pencurian itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu rumah Ahmad kosong karena penghuninya sedang melaksanakan salat tarawih. 
 
Kurang lebih 30 menit berada di Musala. Ahmad dan keluarganya pun pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah Ahmad duduk terlebih dahulu di depan rumah, sedangkan sang istri dan anaknya masuk ke dalam. 

Namun yang mengagetkan, anak Ahmad yang pertama kali menyadari ada sesuatu yang tidak beres terjadi di dalam rumah. Sang anak pun berteriak 'Maling-maling'.

Mendengar itu, Ahmad Baihaqi menyusul masuk ke dalam rumah dan mendapati isi rumahnya sudah sangat berantakan. 

Meskipun begitu, Ahmad tidak menemukan pelaku sama sekali karena sudah melarikan diri. Diduga pelaku masuk ke rumah melalui pintu belakang. 

"Pintu rumah belakang dirusak. Kondisi di dalam rumah itu kosong karena semua orang tarawih. Sebelum tarawih semua isi rumah juga saya periksa dan semua pintu di rumah sudah saya pastikan terkunci," ucap Ahmad dalam keterangan yang diterima pada Selasa (4/3/2025). 

Melihat kondisinya rumah berantakan, Ahmad pun bergegas mencari barang berharga di dalam rumahnya.

Dan ternyata, emas sekitar 60 gram, uang tunai sebesar Rp 5 juta, satu buah tablet, dua handphone, dokumen penting seperti BPKB Kendaraan, STNK, KTP milik istri dan buku nikah yang berada di dalam lemari hilang. 

"Pelaku sudah lari tapi tidak tahu lari kemana. Kalau di belakang rumah itu ada jalan setapak dan sawah yang bisa digunakan untuk melarikan diri ke arah utara atau timur," ujarnya. 
 
Ahmad melanjutkan, untuk keberadaan CCTV, ia menyebut jika sebenarnya di bagian belakang rumahnya terdapat CCTV. Namun CCTV tersebut tertutup oleh kanopi setelah ia perbagsi sehari sebelum kejadian. 

"CCTV sebenarnya di bagian belakang itu ada, tapi kemarin saya perbaiki dan pasang kanopi CCTV nya belum saya pindah di bawahnya sehingga ketutupan," ungkapnya. 

Atas insiden ini, kerugian yang dialami oleh Ahmad Baihaqi mencapai Rp 70-80 juta. Ia pun sudah melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian Resort Polsek Jogoroto. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.