Wali Kota Israel Tengah Ingin Akhiri Perang di Gaza, Tegaskan Hamas Tidak Bisa Diberantas
Endra Kurniawan June 26, 2025 04:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Netanya di Israel Tengah, Miriam Feirberg-Ikar mengatakan bahwa Israel harus mengakhiri perang di Gaza.

Hal tersebut dilakukan supaya semua tawanan Israel yang tersisa bisa dibebaskan.

"Jika itu terserah saya, saya akan mengakhiri perang di Gaza," ujarnya.

Ia menuturkan, Israel tidak bisa sepenuhnya memberantas Hamas.

Feirberg-Ikar mengatakan demikian karena Hamas bukanlah sekelompok individu, melainkan gerakan ideologis.

"Hamas adalah gerakan ideologis, bukan hanya sekelompok individu," ujarnya, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (26/6/2025).

Dalam komentarnya, ia mendukung inisiatif Mesir yang menyarankan kestabilan di Gaza.

"Kita harus mengejar inisiatif Mesir yang akan mengarah pada pemerintahan yang stabil di Gaza dan menciptakan penyangga yang lebih aman antara Israel dan Jalur Gaza," lanjutnya.

Trump Berharap Gencatan Senjata di Gaza Segera Terjadi

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa perang Iran dan Israel selama 12 hari telah berdampak kerusakan parah di kedua negara.

"Israel telah terpukul keras dalam beberapa hari terakhir," katanya ketika menghadiri KTT NATO di Hague pada hari Rabu (25/6/2025).

Ia mengklaim AS telah menang atas Iran setelah membantu Israel menghancurkan tiga fasilitas nuklir di Isfahan, Natanz, dan Fordow pada Minggu (22/6/2025).

"Kami telah meraih kemenangan besar di Iran. Jika kami tidak menghancurkan fasilitas-fasilitas Iran, penyelesaian dengan Iran tidak akan mungkin terjadi," kata Trump, seperti diberitakan Al Jazeera.

Setelah berhasil melemahkan Iran, Trump yakin bahwa ada kabar baik di Jalur Gaza.

Ia menuduh Iran mendukung Hamas di Gaza untuk melawan Israel.

Dan setelah melemahkan Iran, Hamas akan melunakkan perlawanannya dan perundingan gencatan senjata bisa terjadi.

Trump yakin bahwa mereka membuat kemajuan signifikan di Gaza karena serangan AS terhadap Iran.

Ia menuturkan, akan segera mendapat kabar baik dari Gaza.

"Saya pikir kita membuat kemajuan besar di Gaza karena serangan yang kita lakukan," kata Trump.

51 Orang Tewas

Setelah perang lawan Iran melunak, Israel justru kembali melakukan agresi militernya di Gaza.

Serangan militer Israel di Gaya menewaskan sedikitnya 51 orang pada Rabu (25/6/2025).

Dari 51 orang tersebut, 14 di antaranya merupakan warga Palestina yang tengah menunggu di dekat pusat distribusi bantuan di Gaza.

Hal tersebut disampaikan oleh sumber petugas medis kepada Al Jazeera.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto/Yunita Rahmayanti)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.