TRIBUNNEWS.com - Jenazah Warga Negara (WN) Brasil, Juliana Marins, yang tewas setelah terjatuh ketika mendaki Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), berhasil diangkat dari jurang kedalaman 600 meter, Rabu (25/6/2025).
Juliana ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh tim SAR pada Selasa (24/6/2025), setelah dilaporkan hilang pada Sabtu (21/6/2025) pagi.
Dikutip dari TribunLombok.com, ia dilaporkan terjaruh ke arah Danau Segara Anak pada Sabtu pukul 6.30 WITA, saat mendaki lewat jalur Plawangan menuju Sembalun.
Jenazah Juliana berhasil diangkat pada Rabu, dan dilaporkan tiba di Pos 4 Jalur Sembalin pada Rabu pukul 17.10 WITA.
Dalam pemberitaan media Brasil, G1 Globo, Juliana Marins diketahui berasal dari Rio de Janeiro.
Ia tinggal di Niteroi dan merupakan lulusan Universidade Federal do Rio de Janeiro (UFRJ) bidang periklanan.
Kesehariannya, Juliana bekerja sebagai penari tiang atau pole dance.
Juliana menjelajahi sejumlah negara di Asia sejak Februari 2025, termasuk Filipina, Vietnam, dan Thailand, sebelum tiba di Indonesia.
Unggahan terakhir Juliana di Instagram @ajulianamarins memperlihatkan dirinya mengunjungi sejumlah tempat wisata di Indonesia, termasuk Bali dan Lombok.
Foto-foto itu diunggah Juliana pada 11 Juni 2025 dengan keterangan, "Never fly, never try (Tidak pernah terbang, tidak akan pernah mencoba)."
Sejak hilang pada Sabtu (21/6/2025), Juliana Marins sempat diketahui keberadaannya.
Ia diperkirakan terjatuh sedalam 150-200 meter ke arah Danau Segara Anak di sekitar titik Cemara Nunggal.
Bahkan, suara teriakan minta tolong Juliana masih terdengar sesaat setelah jatuh.
"Teriakan minta tolongnya menjadi titik awal koordinasi cepat antar pihak," kata Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman, Sabtu.
Namun, sehari setelahnya, Minggu (22/6/2025), Juliana tidak berada di lokasi awal terdeteksi.
Ia diduga kuat berpindah lokasi untuk mencari tempat perlindungan.
"Mungkin korban bergerak mencari tempat berlindung kita sudah turun mencari," ungkap Koordinator Lapangan SAR Lombok Timur, Syamsul Padli, Minggu, kepada TribunLombok.com.
Sayangnya, berdasarkan visualisasi drone thermal, Juliana ditemukan dalam keadaan tidak bergerak, Senin (23/6/2025).
Ia ditemukan berada sekitar 500 meter dari titik awal dirinya jatuh.
Cuaca yang buruk membuat proses evakuasi Juliana terhambat hingga akhirnya pada Rabu, jenazahnya berhasil diangkat dari titik lokasi jatuh.
Diketahui, Juliana memulai pendakiannya ke Gunung Rinjani pada Sabtu pagi.
Tapi, ia diduga terpisah dari rombongannya dan jatuh ke arah Danau segara Anak.
Juliana diduga jatuh karena terpeleset di jalur sempit dan terjal.
(Pravitri Retno W/Yohanes Liestyo, TribunLombok.com/Robby Firmansyah/Tonny Hermawan)