Ibu dan Anak Berisiko Alami Anemia, Ikatan Bidan Indonesia Anjurkan Skrining
willy Widianto June 27, 2025 06:32 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia masih memiliki angka prevalensi anemia yang cukup tinggi. Mengutip World Bank, Indonesia menempati posisi keempat sebagai negara dengan prevalensi anemia tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

Disebutkan dalam ​Survei ​Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, 1 dari 4 anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun berisiko alami anemia. Masih dalam survei yang sama, kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia juga cukup tinggi yaitu sebanyak 27,7 persen.

Penyebabnya adalah masih kurangnya asupan zat besi harian dalam pola makan sehari-hari. Ibu hamil dan ibu menyusui di Indonesia misalnya rata-rata konsumsi asupan zat besinya hanya 44 persen dan 63 persen dari Angka Kebutuhan Gizi (AKG).

“Jika tidak tercukupi, kondisi anemia defisiensi besi akan menghambat tumbuh kembang optimal anak, terutama kepintaran anak bahkan dapat menjadi penyebab risiko stunting,” tutur Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI)  Dr Ade Jubaedah, S.Keb, Bdn, MM, MKM, Jumat(27/6/2025).

Kondisi anemia defisiensi besi pada ibu tidak hanya berpengaruh pada kesehatan tetapi juga dapat berdampak pada tumbuh kembang anak sejak di dalam kandungan. Permasalahan anemia, baik pada ibu maupun pada anak, perlu jadi perhatian serius.

Sebab, berisiko menyebabkan stunting sehingga bisa mengancam terwujudnya Generasi Emas 2045. Ade mengatakan, sejak Februari 2025 lalu, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) telah memulai 'Gerakan Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia' sebagai intervensi dini pencegahan kasus anemia, terutama sebelum gejala yang signifikan muncul dan menyebabkan berbagai masalah yang serius bagi ibu dan anak di Indonesia.

Gerakan ini dilakukan oleh 31.864 Bidan dengan menggunakan Kalkulator Zat Besi dan berhasil menjangkau 57.509 ibu hamil, ibu menyusui serta 314.891 anak di seluruh Indonesia.

Skrining anemia ini mendapatkan Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori pemecahan rekor “Skrining dan Edukasi Pencegahan Anemia kepada Ibu dan Anak oleh Bidan Terbanyak menggunakan Kalkulator Zat Besi pada Aplikasi eNutri”. 

“Penghargaan Rekor MURI yang diraih merupakan bukti kontribusi besar bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada publik, khususnya dalam upaya pencegahan anemia pada ibu dan anak Indonesia,” tutur Ade.

Ia berharap kepada para bidan di seluruh Indonesia untuk terus mengedukasi tentang pentingnya memastikan kecukupan zat besi harian pada ibu hamil, ibu menyusui dan anak untuk cegah anemia. 

Untuk mengukur kecukupan zat besi, salah satu yang digunakan adalah eNutri, ini merupakan aplikasi mobile yang dirancang khusus untuk membantu para bidan di Indonesia dalam pelayanan kesehatan harian.

Aplikasi ini dilengkapi dengan Kalkulator Zat Besi yang merupakan alat bantu skrining faktor risiko untuk anak (usia 6 bulan – 6 tahun), ibu hamil dan ibu menyusui.

“Ke depannya, kolaborasi bersama IBI ini diharapkan bisa terus berlangsung secara berkelanjutan agar dapat menjangkau lebih banyak bidan yang berada di seluruh pelosok Indonesia untuk memberikan layanan kesehatan yang baik untuk ibu dan anak,” ujar Digital Engagement Lead eNutri Gladys Samosir.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.