TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sarah Keihl dan Syahranie Putri, blak-blakan membagikan pengalaman pertama kali menjadi seorang ibu, lengkap dengan kisah jatuh bangun saat menyusui buah hati mereka.
Cerita keduanya disampaikan dalam acara peluncuran kampanye bertema Evolving Mom & Cozy yang diadakan Momcozy di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (27/6/2025).
Sarah, yang kini menjadi ibu seorang bayi laki-laki berusia delapan bulan, mengaku momen awal menyusui menjadi pengalaman yang menegangkan sekaligus penuh tantangan.
“Pertama kali sih jujur lumayan deg-degan banget ya. Kayak apakah aku bisa? Tapi aku selalu mencoba positive thinking, dan ternyata I can do it,” ungkap istri Kilian Potter ini.
Namun, ibu muda keturunan Madura - Turki mengaku perjalanan menyusui tersebut tak selalu berjalan lancar.
Salah satu momen paling berat terjadi ketika bayinya secara refleks menggigit puting hingga menimbulkan rasa sakit luar biasa.
“Dia belum punya gigi, tapi sekitar 30 menit dia gak mau lepas. Aku mau pencet hidungnya, kata orang kalau hidungnya dipencet dia akan lepas, tapi aku gak tega. Jadi aku tahan sakitnya,” kenang Sarah sambil berkaca-kaca.
Meski sempat merasa frustrasi, Sarah menegaskan bahwa cinta tanpa syarat pada sang anak membuatnya sanggup melalui situasi sulit itu.
“Nothing, just do it. Karena gak ada pilihan lain. Anak itu tanggung jawab kita,” tutur wanita kelahiran Gresik ini.
Berbeda dengan Sarah yang baru pertama kali menjadi ibu, Syahranie Putri kini sudah dikaruniai tiga anak.
Meski lebih berpengalaman, ia tetap mengakui bahwa perjalanan menyusui tidak pernah mudah, terutama pada anak pertama.
“Pertama-tama tuh asi aku dikit banget. Anakku nangis terus, aku juga sedih banget,” cerita Syahranie.
Menurutnya, proses menyusui menuntut kesabaran, mental yang kuat, dan dukungan penuh dari orang-orang terdekat. Ia pun membandingkan pengalamannya dari anak pertama hingga ketiga.
“Journey aku tuh dari anak pertama sampai anak ketiga yang aku belajar adalah sabar sih. Karena itu pasti keluar kalau kita positive thinking,” ujarnya.
Bagi Syahranie, momen paling tak terlupakan adalah saat pertama kali mendekap bayi.
“Dia nempel sama aku, itu momen priceless. Cinta yang gak pernah aku rasain sebelumnya,” ungkapnya dengan nada hangat.
Sebagai seorang working mom, Sarah juga harus beradaptasi total dalam keseharian. Jadwal kerja yang biasanya fleksibel kini sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan bayi, terutama dalam memberikan asi eksklusif.
“Kalau kerja, aku harus pumping dan prepare susu. Karena menurut aku itu masa-masa yang gak terjadi dua kali,” jelas Sarah.
Kedua cerita ini menjadi refleksi nyata perjuangan para ibu di era modern. Banyak ibu bekerja yang harus membagi waktu antara karier dan mengurus bayi, termasuk memastikan asupan asi tetap terpenuhi.
Melihat tantangan tersebut, Momcozy hadir di Indonesia untuk mendukung para ibu agar tetap nyaman, produktif, dan seimbang dalam menjalani peran ganda.
Vice President of Marketing TNP Group, Fallin Tika, mengatakan bahwa kebahagiaan ibu berdampak langsung pada perkembangan anak. Karena itu, TNP Group menghadirkan berbagai inovasi peralatan pendukung ibu menyusui, termasuk pompa asi handsfree.
“Kami percaya ibu tak perlu memilih antara merawat bayi dan diri sendiri – keduanya harus seimbang. Itulah mengapa TNP Group membawa Momcozy ke Indonesia,” ujarnya.
Pada acara peluncuran tersebut, Momcozy memamerkan beragam tipe pompa asi handsfree yang praktis digunakan kapan saja dan di mana saja. Fitur handsfree menjadi solusi bagi banyak ibu bekerja yang ingin tetap memberikan asi eksklusif tanpa mengorbankan aktivitas harian.