TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Aktivitas erupsi Gunung Raung yang membentang di Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, menunjukkan tanda-tanda penurunan intensitas.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Agung Tri Subekti, mengatakan bahwa secara visual, puncak Gunung yang memiliki julukan “The Mountain Extream of Java” ini tidak teramati adanya asap kawah.
“Aktivitas kegempaan pun tercatat rendah, dengan dua kejadian hembusan dan empat gempa vulkanik dangkal, disertai tremor menerus (microtremor) dengan amplitudo dominan hanya 1 milimeter,” kata Agung, Jum’at (27/6/2025).
Dikatakan Agung, dalam periode pengamatan selama 24 jam pada Kamis (26/6/2025), cuaca di sekitar kawasan gunung didominasi oleh kondisi mendung dan hujan dengan curah hujan mencapai 65,7 milimeter.
“Suhu udara tercatat berkisar antara 20 hingga 24 derajat Celcius, dengan angin bertiup lemah ke arah utara dan selatan,” ujarnya.
Meski aktivitas vulkanik tampak melandai, status Gunung Raung tetap berada pada Level II atau waspada.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap mengimbau masyarakat, pendaki, dan wisatawan agar tidak mendekati area kawah dalam radius 3 Kilometer.
“Aktivitas menuruni kaldera dan bermalam di sekitar puncak juga sangat tidak dianjurkan demi keselamatan bersama,” tutup Agung.
Masyarakat Banyuwangi diharapkan tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang seiring dengan terus dilakukannya pemantauan secara intensif. (*)