8 Efek Ayah Selingkuh terhadap Psikologis Anak Perempuan yang Jarang Disadari
Mia Della Vita June 27, 2025 10:34 PM

Grid.ID- Apa saja efek ayah selingkuh terhadap psikologis anak perempuan? Ternyata 8 hal yang terjadi pada anak ini sering tidak disadari oleh orangtua yang selingkuh.

Setiap anak perempuan pantas tumbuh dalam keluarga yang penuh cinta dan kehangatan. Namun, ketika menghadapi kenyataan pahit bahwa sang ayah selingkuh, luka yang tertinggal sering kali tidak tampak di permukaan.

Dampaknya bisa sangat mendalam, terutama terhadap kondisi psikologis anak perempuan. Artikel ini mengulas delapan efek serius yang dapat muncul akibat pengkhianatan seorang ayah dalam keluarga.

Efek Ayah Selingkuh terhadap Psikologis Anak Perempuan

1. Kekacauan Emosional

Dikutip dari Marriage.com, Kamis (26/6/2025), salah satu efek paling umum dari ayah selingkuh terhadap anak perempuan adalah kekacauan emosional. Anak merasa bingung, marah, terluka, dan dikhianati.

Konflik rumah tangga yang muncul akibat perselingkuhan menciptakan lingkungan penuh tekanan, membuat anak merasa tidak aman secara emosional. Perasaan ini bisa bertahan hingga dewasa dan memengaruhi kesehatan mental secara jangka panjang. Dalam banyak kasus, luka batin tersebut berkembang menjadi depresi, kecemasan, dan masalah kepercayaan diri yang sulit disembuhkan.

2. Masalah Kepercayaan dalam Hubungan

Kepercayaan adalah fondasi dalam membangun hubungan sehat. Namun, ketika sang ayah selingkuh, anak perempuan bisa kehilangan kemampuan untuk mempercayai orang lain, terutama laki-laki.

Bahkan, ia juga bisa meragukan penilaiannya sendiri saat memilih pasangan. Ketika anak dewasa dan mulai menjalin hubungan, rasa curiga yang konstan bisa merusak ikatan emosional yang sedang dibangun. Trauma ini sering kali membuatnya kesulitan mempertahankan hubungan jangka panjang.

3. Harga Diri yang Rendah dan Perasaan Tidak Layak Dicintai

Perselingkuhan seorang ayah juga dapat merusak persepsi anak terhadap dirinya sendiri. Tak jarang, anak menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak cukup baik untuk mempertahankan keutuhan keluarga.

Ia bisa berpikir bahwa dirinya tidak layak dicintai atau tidak cukup berharga. Ketika perasaan ini terus dibiarkan, dampaknya meluas hingga ke karier, persahabatan, dan pilihan hidup yang diambilnya.

4. Pola Hubungan yang Tidak Sehat di Masa Depan

Anak belajar tentang cinta dan hubungan dari orang tuanya. Jika contoh yang ia lihat adalah ayah yang berselingkuh, ia mungkin menormalisasi perilaku itu.

Ini berpotensi membentuk pola relasi yang tidak sehat di masa dewasa, baik sebagai pelaku maupun korban perselingkuhan. Beberapa perempuan bahkan bisa menjadi terlalu permisif terhadap pasangan yang berselingkuh atau kesulitan membangun batasan yang sehat dalam hubungan.

5. Kesulitan Mengekspresikan Emosi

Menghadapi kenyataan bahwa ayah selingkuh bisa membuat anak perempuan memilih untuk menahan emosinya. Ia mungkin merasa malu, takut dianggap berlebihan, atau tidak ingin memperburuk suasana keluarga.

Sayangnya, penekanan emosi ini jika berlangsung lama bisa memicu gangguan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan. Anak bisa tumbuh menjadi pribadi tertutup dan kesulitan membuka diri terhadap orang lain.

6. Gangguan pada Prestasi Akademik dan Karier

Dampak emosional dari pengkhianatan ayah bisa menyebar ke ranah akademik dan profesional. Anak perempuan bisa mengalami penurunan konsentrasi, kehilangan motivasi belajar, hingga kesulitan menjaga performa kerja. Terutama di usia sekolah, gangguan ini sangat nyata dan memengaruhi masa depan anak secara signifikan.

7. Rasa Tidak Percaya Diri dan Ketergantungan pada Validasi Eksternal

Efek lanjutan dari harga diri yang rendah adalah ketergantungan terhadap validasi dari orang lain. Anak perempuan yang tumbuh dengan ayah selingkuh sering kali merasa butuh terus-menerus diterima atau disukai.

Ia bisa menjadi "people pleaser", takut ditolak, dan sulit berkata "tidak". Ketidakmampuan ini menjadikan hidupnya dikendalikan oleh ekspektasi orang lain, bukan kebutuhan dan keinginannya sendiri.

8. Trauma dalam Menjalin Hubungan Romantis

Trauma masa kecil akibat ayah selingkuh bisa membayangi kehidupan asmara sang anak ketika dewasa. Ketakutan akan pengkhianatan membuatnya selalu waspada dan enggan berkomitmen penuh pada pasangan.

Ia mungkin mengakhiri hubungan sebelum benar-benar dimulai, atau terus-menerus curiga meski tidak ada bukti. Hal ini menciptakan siklus hubungan yang gagal, penuh kecemasan, dan menguras emosi.

Menerima kenyataan bahwa ayah selingkuh bukan hal mudah bagi anak perempuan. Luka psikologis yang ditinggalkan sering kali tak terlihat, tapi sangat nyata dan memengaruhi banyak aspek kehidupan.

Pemahaman yang mendalam terhadap efek-efek ini menjadi langkah awal dalam proses penyembuhan. Dengan dukungan yang tepat, baik dari keluarga, lingkungan, maupun bantuan profesional, anak perempuan bisa bangkit, memulihkan kepercayaan dirinya, dan membangun kehidupan yang sehat secara emosional dan relasional.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.