Giliran Glodok yang Diserbu untuk Berburu Kuliner Viral
GH News June 28, 2025 09:03 AM
-

Kawasan Pecinan Glodok, Jakarta Barat, menjadi destinasi menarik bagi masyarakat untuk menikmati libur panjang. Tak hanya Blok M yang menjadi primadona jajanan wisata, Glodok kini jadi incaran yang menghadirkan suasana berbeda di sudut Kota Jakarta.

Libur panjang yang dimulai pada Jumat (27/6) digunakan oleh sebagian masyarakat untuk menikmati kuliner di kawasan Glodok. Tak sedikit warga yang berburu makanan viral, seperti kue mipan, panganan manis khas China di kawasan tersebut.

Salah satunya Jordan, pengunjung asal Tangerang Kota, yang mengaku penasaran dengan kuliner-kuliner di Glodok yang belakangan viral di media sosial. Ini pertama kalinya ia datang ke kawasan itu.

"Iya, kita hari ini emang sengaja buat ke Glodok nyari kulineran aja. Ini kan banyak yang viral di medsos ya. Kita pengin coba. Ini kita baru mulai, baru nyoba tahu hing hwa, salt bread yang ada di Blok M juga, sama ini mipan," kata Jordan saat berbincang dengan detikcom sambil menyantap mipan di Glodok, Jumat (27/6/2025).

Cerita juga datang dari Kiel, pengunjung asal Pasar Baru, Jakarta Pusat, yang kerap jadi junjungan teman-temannya untuk mencicipi makanan-makanan viral di Glodok. Kue mipan jadi salah satu yang direkomendasikan Kiel untuk dicoba.

"Kalau saya udah pernah nyoba. Jadi waktu kecil dikasih orang tua, dan saya suka. Cuma kan yang jual udah jarang ya. Paling kalau ke Glodok. Rasanya buat saya enak. Pokoknya tetaplah makan ya," ujar Kiel.

Glodok Jadi Tempat Wisata Keluarga

Tono, pengunjung dari Cengkareng, mengaku sedang mampir ke Glodok karena ada kegiatan bersama keluarganya. Dia kemudian ingat ada kue mipan viral yang membuatnya penasaran.

"Ini baru pertama. Kebetulan lagi mau ada acara di Glodok, ketemu keluarga, saya mampir dulu. Ya, saya tahu dari medsos juga ini, viral kan. Ya udah saya coba. Unik rasanya, mirip bubur sumsum tapi ini lebih padat. Kalau sumsum kan agak encer ya," jelas Tono.

Antusiasme juga dirasakan penjual kue mipan, Aman. Dia mengaku telah menjajakan mipan selama lebih dari 10 tahun di Glodok. Mipan yang dijajakannya merupakan bisnis turun temurun keluarganya.

"Dulu memang ramai yang jualan mipan, nggak tahu sekarang udah mulai sedikit," kata Aman.

Aman mengaku bersyukur karena mipan yang dijajakannya kerap habis setelah sempat viral di media sosial. Dia membawa 80 porsi sehari untuk dijual.

"Pasti senang ya kalau laris manis. Ya mulai ramai setelah viral, 30 persenan ada naiknya. Sekarang bisa abis 80 porsi," kata dia.

Warga Antre Demi Cempedak Goreng Viral

Kawasan pecinan Glodok, Jakarta Barat, ramai dikunjungi warga yang berburu kuliner viral (Taufiq S/detikcom)
Pantauan detikcom pada Jumat (27/6/2025) di kawasan Glodok, antrean terlihat mengular di gerai bernama Cempedak Goreng. Mereka rela antre untuk sekadar memenuhi hasrat penasarannya.

Para pegawai yang menjual cempedak goreng tampak sibuk, ada yang mengurus kasir, ada yang mengurus penggorengan. Ada dua wajan berisi minyak panas tak henti menggoreng cempedak.

"Kalau saya tahu dari Tiktok, jadi itu FYP, terus kita tertarik buat nyoba," kata Ayu kepada detikcom di Petak 6, Glodok, Jakarta Barat, Jumat (27/6/2025).

Ayu datang ke Glodok bersama temannya, Diva. Keduanya datang khusus untuk jelajah kuliner pada liburan kali ini.

Meski harus mengantre, mereka tetap penasaran dan ingin mencobanya. Viral di Tiktok mendorong mereka untuk membeli cempedak goreng.

"Kita sengaja ke sini salah satunya buat makanan ini. Jadi antre pun ya nggak apa apa, pokoknya minimal harus nyoba gitu," jelas Ayu

"Jadi hari ini memang edisi khusus buat kulineran di Glodok. Next ini mau makan bakso. Iya, ini pertama kali ke Glodok buat kulineran," sambungnya.

Sementara itu, Sabrina dan Tifa datang ke Glodok karena penasaran banyak yang membicarakannya di media sosial. Namun dia baru mendengar ada kuliner cempedak goreng.
"Kita ke sini spontan aja, saya lihat something new ya, cempedak digoreng. Iya, ini pertama kali ke Glodok. Kita sengaja mau kulineran aja libur gini ya," kata Sabrina.

Sabrina menilai Glodok kini tak hanya menyajikan kuliner, namun juga bangunan lawas bersejarah. Mereka juga penasaran dengan kondisi Glodok saat ini.

"Terus Glodok ini kan tempat lama ya, bangunan-bangunannya lawas gitu. Kita penasaran gimana sih kondisinya sekarang," ungkapnya.

Harap Transportasi Umum ke Glodok Diperbanyak

Kawasan pecinan Glodok, Jakarta Barat, ramai dikunjungi warga yang berburu kuliner viral (Taufiq S/detikcom)
Warga harap proyek pembangunan jalur MRT fase 2 yang akan mencapai kawasan Kota Tua segera rampung. Tujuan MRT ke kawasan itu disebut bakal menambah pilihan transportasi publik menuju tempat-tempat wisata maupun pusat kuliner di Glodok.

Diva, warga Depok jadi salah satu yang menantikan proyek MRT fase 2 ini kelar. Dia mengaku selama ini hanya mengandalkan TransJakarta untuk menuju kawasan Kota Tua atau Glodok.

"Bagus ya, jadinya nanti transum bakal lebih banyak lagi. Biasanya kan kalau ke Glodok ini cuma ada busway doang, kalau nanti ada MRT bisa milih gitu," kata Diva saat berbincang dengan detikcom di Glodok, Jakarta Barat, Jumat (27/6/2025).

Diva mengatakan tak masalah jika harganya akan lebih mahal ketimbang memakai TransJakarta. Sebab menurutnya, TransJakarta menuju Jakarta Kota kerap padat lantaran minim opsi.

"Meski harganya nanti agak lumayan ya, tapi tetap worth it kok. Karena selama ini busway penuh banget ya Blok M ke Kota, jadi kalau ada MRT bakal lebih enak," jelas dia.

Diva menuturkan, jika MRT kelar, dirinya akan mudah menuju ke Glodok. Untuk itu dia harap proyeknya segera rampung.

"Aku pake LRT, itu transit tiga kali kayaknya, LRT turun di Kuningan, pindah lagi pakai busway ke HI, dari HI ke Glodok. Kalau pakai MRT mungkin enak ya, dari Dukuh Atas langsung MRT ke sini. Semoga cepat kelar ya, biar kalau ke sini bisa cepat," ucapnya.

Kemudian, Tifa, warga lain yang ditemui di kawasan Glodok, menilai proyek ini juga bisa menjadi alternatif selain menggunakan KRL. Menurutnya MRT dapat pilihan apalagi diperkirakan stasiunnya akan berada dekat dengan pecinan Glodok.

"Pastinya bagus ya, bakal jadi opsi selain pakai KRL ke Jakarta Kota, nanti ada MRT juga. Kalau pakai KRL kan jalan jauh ya ke Glodok, mungkin kalau MRT mungkin bisa lebih dekat ya, karena kayaknya dari situ deket ya ke sini," kata Tifa.


© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.