TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa militernya akan menyerang Iran lagi.
Jika terbuti serangan Washington sebelumnya tak menghancurkan, serta Iran masih dapat memperkaya uraniumnya.
Mengutip Omni pada (28/6), Araghchi pun memberikan ultimatumnya.
Perlu diketahui di awal, pernyataan Trump untuk kembali menyerang Iran disampaikannya dalam pernyataan hari Jumat (27/6/2025) waktu setempat.
Menyatakan bahwa tak diragukan lagi, Amerika akan mempertimbangkan serangan baru, jika ternyata serangan sebelumnya tak menghancurkan program nuklir Iran.
"Tidak diragukan lagi. Benar sekali," kata Trump.
Lebih lanjut, Trump juga mengatakan bahwa pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga harus "dihilangkan dari neraka" selama pertempuran dengan Israel dan AS.
Dengan begitu, pernyataan Trump ini memicu ultimatum dari Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.
Dia menegaskan bahwa buntut serangan AS ke fasilitas nuklir Iran, membuat tidak akan ada kesepakatan atau pembicaraan yang direncanakan untuk memulai negosiasi baru.
"Saya ingin memperjelas bahwa tidak ada kesepakatan atau pembicaraan yang direncanakan untuk memulai negosiasi baru," kata Araghchi.
Sementara itu, Khamenei sendiri disebut sumber utama juga menuduh Trump membesar-besarkan dampak serangan terhadap fasilitas nuklir.
Al Jazeera melaporkan bahwa jelas bahwa Iran tidak memiliki ambisi untuk mengakhiri program nuklirnya.
(Tribun-Video.com)