Berhasil Evakuasi Juliana Marins, Agam Rinjani dapat Donasi dari Warga Brasil, Ungkap Akan Gunakan Dana untuk Ini
Faza Anjainah Ghautsy June 29, 2025 12:34 PM

Grid.ID- Berhasil evakuasi Juliana Marins, Agam Rinjani dapatkan donasi dari warga Brasil. Pemandu tersebut ungkap akan gunakan uang tersebut untuk hal ini.

Agam Rinjani, pemandu pendakian Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), mendapatkan donasi dari warga Brasil. Dana tersebut muncul setelah Agam melakukan evakuasi Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang tewas setelah jatuh ke jurang sedalam 600 meter di kawasan Gunung Rinjani.

Dalam diskusi di Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025), Agam mengatakan bahwa pengumpulan dana tersebut bukan inisiatif dirinya. Donasi tersebut merupakan keinginan masyarakat Brasil yang memaksa ingin memberi apresiasi.

"Orang-orang Brasil yang meminta. Mereka memaksa untuk memberikan apresiasi," kata Agam, dilansir dari Kompas.com.

Dia kemudian mengatakan bahwa jika donasi tersebut benar-benar diterima, maka dana itu akan dia gunakan untuk dua hal utama. Pertama yaitu untuk meningkatkan perlengkapan keselamatan pendakian, dan kedua untuk penanaman pohon di kawasan Gunung Rinjani.

"Karena dia orang (orang Brasil) menyuruh uang yang nanti dikirim, nanti kamu belikan alat, untuk bisa lebih safety dan lain-lain, belikan perlengkapan," ujar Agam.

Agam juga menambahlan bahwa tim relawan yang terlibat dalam proses evakuasi jenazah Juliana ini, akan dilibatkan dalam pengadaan alat dan penguatan sistem evakuasi. Lalu, jika masih ada sisa dana dari donasi, maka uang itu akan disalurkan untuk kegiatan pelestarian lingkungan.

"Untuk kebutuhan Rinjani, bagaimana supaya orang bisa mendaki aman dan nyaman," katanya.

Adapun nama Agam Rinjani ini mendapatkan sorotan dari netizen Brasil usai berhasil lakukan evakuasi Juliana Marins. Diketahui, Agam membagikan kisah perjuangannya saat menjadi relawan yang terlibat dalam proses evakuasi dengan cara vertical evacuation.

Lewat akun Instagramnya @agam_rinjani, dia mengungkapkan proses evakuasi tidaklah mudah, apalagi harus bermalam di tebing kedalaman 590 meter. Medan yang curam, berpasir dan mudah longsor membuat tim SAR harus berhati-hati.

Melansir dari Tribunnewsmaker.com, Agam dan tim bahkan harus menginap dengan sistem Flying Camp atau camp secara menggantung di tebing. Saat itu, dia terus menjaga jenazah Juliana agar tak meluncur ke bawah lagi.

"Kami menginap di pinggir tebing yang curam 590 meter bersama Juliana 1 malam dengan memasang ancor supaya tidak ikut meluncur lagi 300 meter," tulis Agam.

Agam juga membagikan beberapa video saat dia berada di jurang. Saat itu, tampak sebuah tali yang terhubung ke tubuhnya dengan kondisi sekitar area penuh dengan kabut.

Aksi heroiknya yang melakukan evakuasi Juliana Marins itu mendapatkan pujian baik dari netizen Brasil maupun Indonesia. Meskipun begitu, Agam mengaku tetap merasa bersalah lantaran tak bisa menyelamatkan Juliana dalam kondisi hidup setelah terjatuh.

Di video siaran langsungnya bersama salah satu keluarga Juliana, Agam secara langsung menyampaikan permintaan maaf. Selain itu, dia juga mengatakan alasan tidak bisa menyelamatkan perempuan Brasil tersebut lantaran medan yang berat.

"Saya minta maaf tidak bisa membawa pulang dengan selamat karena kondisi medan yang berat dan terlalu jauh ke bawah," ungkap Agam.

"Sudah banyak kasus di Rinjani, memang susah hidup ketika jatuh di lubang-lubang itu karena terlalu curam," tambahnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.