SURYAMALANG.COM, MALANG - Seorang perwira TNI Angkatan Laut (TNI AL) Letda Laut (PM) Abu Yamin (53) dikeroyok sejumlah orang saat berada di Terminal Arjosari, Kota Malang.
Diketahui, korban yang berdinas sebagai anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut (POMAL) di Lantamal V Surabaya ini dikeroyok preman dan juru panggil penumpang (jupang) yang berjumlah lima hingga enam orang.
TNI pun langsung menyatakan sikap dan menegaskan, bahwa akan membantu penuh pihak kepolisian dalam mengejar pelaku dan mengungkap kasus pengeroyokan tersebut.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, Sabtu (28/6/2025).
Dalam keterangannya itu, ia juga menyampaikan bahwa proses hukum sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian dan siapapun pelakunya akan diproses secara hukum.
Termasuk juga menyerukan kepada masyarakat, untuk tidak takut melaporkan tindakan premanisme.
Menanggapi hal tersebut, pihak keluarga yang diwakili oleh anak pertama dari Letda Abu Yamin, Alfia Nur Maharani (26) berharap agar seluruh pelaku dapat segera cepat tertangkap.
"Harapannya, seluruh pelaku dapat segera tertangkap dan keadilan buat ayah saya sesuai," jelasnya kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (29/6/2025).
Apabila seluruhnya sudah tertangkap, ia juga meminta dapat bertemu dan berbicara langsung dengan pelaku utamanya.
"Saya ingin bertanya langsung ke pelaku utamanya, kenapa ayah saya diperlakukan seperti itu (dikeroyok) dan salah apa ayah saya."
"Di samping itu, saya juga minta doanya agar ayah saya cepat sembuh," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang Perwira TNI Angkatan Laut (TNI AL) Letda Laut (PM) Abu Yamin dikeroyok sejumlah orang saat berada di Terminal Arjosari Malang pada Kamis (26/6/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.
Diketahui, korban yang berdinas sebagai anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut (POMAL) di Lantamal V Surabaya ini dikeroyok lima hingga enam orang.
Atas kejadian tersebut, Letda Abu Yamin mengalami sejumlah luka pada bagian wajah, kepala, dan mata. Korban pun langsung dilarikan ke IGD Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk mendapatkan perawatan secara intensif.
Diketahui, POMAL bersama Polresta Malang Kota langsung berkoordinasi dan telah mendatangi langsung lokasi kejadian pengeroyokan yang terjadi di jalur keberangkatan bus Terminal Arjosari Malang.
Dari hasil penyelidikan, korban diduga dikeroyok oleh preman dan juru panggil penumpang (jupang). Tiga orang pelaku berinisial MA, DS, dan MNH telah ditangkap, sedangkan pelaku lainnya masih diburu petugas.