Grid.ID - Baru-baru ini viral kisah kakak adik buang ibu ke panti jompo di Malang. Kini terungkap alasan kakak beradik itu serahkan ibu kandungnya ke panti jompo.
Kisah ini viral setelah diunggah oleh akun TikTok Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camraa pada Jumat (27/6/2025). Dalam video itu terlihat seorang nenek bernama Nasikah (74) yang mengenakan jilbab ungu.
Keterangan di video itu tertulis "Dua anak kandung buang ibunya ke Griya Lansia, Sidoarjo, Jumat 27 Juni 2025." Rupanya Nasikah diantarkan oleh dua anak kandungnya, Sri Rahayu dan Fitriya untuk diserahkan ke panti jompo tersebut dan setuju untuk tidak dikabari jika sang ibu meninggal dunia.
Kini terungkap alasan kakak adik buang ibu ke panti jompo tersebut. Sri Rahayu dan Fitriya memberikan klarifikasi saat ditemui oleh anggota Polres Lamongan, Jawa Timur, Ipda Purnomo atau yang akrab disapa Polisi Baik.
Perbincangan antara Purnomo dengan kedua anak Nasikah ini terekam dalam video yang diunggahnya ke Youtube. Sri dan Fitriya mengaku telah berubah pikiran dan menyesal hingga menjemput ibu kandungnya kembali.
Fitriya mengaku alasannya menyerahkan sang ibu ke panti jompo adalah karena ia ingin ibunya dapat dirawat di tempat yang lebih layak. Selama ini ia dan saudaranya merawat sang ibu di sebuah rumah sempit berukuran 4x4 meter.
Selain itu, kakak adik itu juga harus meninggalkan sang ibu sendirian di rumah saat mereka bekerja. Saat ditinggal, ibunya sering keluar sendiri dengan ngesot ke jalan lantaran sudah tak bisa berjalan.
"Kalian ini ke Griya Lansia tujuannya apa?" tanya Purnomo, dikutip dari Tribun Jatim, Minggu (29/6/2025).
"Menitipkan supaya ibu saya punya tempat yang layak, ada yang jaga, terus kan saya kerja. Kalau saya kerja, ibu sering ngesot ke jalan raya, minta keluar," jawab Fitriya.
"Supaya ibu ini ada yang merawat, ada yang mantau, terus secara kesehatan kan ibu saya enggak bisa jalan, kan bisa capek, ada diperiksa dokter, itu kemauan saya. Saya memohon bantuan," lanjutnya.
Namun setelah kisahnya viral di media sosial, kakak beradik itu langsung tersadar dan menyesali keputusan mereka mentitipkan sang ibu ke panti jompo. Di hari yang sama, mereka pun segera berangkat menjemput kembali sang ibu.
"Setelah kamu tinggal, berapa lama kalian akhirnya menjemput lagi orangtua?" tanya Purnomo.
"Ya langsung, habis asar itu langsung, pp (pulang pergi) jadi seharian full, langsung pak," tutur Fitriya.
Mendengar jawaban dari Fitriya, Purnomo pun memberikan pesan kepada netizen yang telah berburuk sangka kepada kakak beradik tersebut. Ya, Sri dan Fitriya memang mendapat banyak tekanan dari netizen yang menghujatnya karena serahkan ibu ke panti jompo.
"Kalau kita tidak bisa membantu beliau berdua, tolong jangan sebarkan gosip yang enggak-enggak. Tolong jangan dihujat."
"Beliau berdua ini, keluarga ini sudah berusaha nyari solusi, namun karena hari ini viral ya mau diapain," kata Purnomo.
Jemput Ibu dari Panti Jompo
Viralnya video kakak adik buang ibu ke panti jompo di media sosial membuat Sri dan Fitriya berubah pikiran. Dengan menangis penuh penyesalan, keduanya kembali menjemput sang ibu di panti jompo.
Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra membenarkan penjemputan kembali nenek Nasikah dari panti tersebut. Pihaknya pun mengaku tak ada niatan untuk menahan nenek Nasikah di sana.
"Begitu saya unggah, (video penyerahan Nasikah) direspons banyak oleh masyarakat. Beliau (SR dan F) tertekan. Mereka mendapat tekanan dari tetangga, teman kerja, pemerintah setempat, dan lain-lain," jelas Arief melalui akun Instagram @ariefcamra pada Sabtu (28/6/2025).
"Akhirnya, beliau merasa gundah dan menangis. Beliau ke tempat kami dan meminta izin mengambil ibunya lagi," tambahnya.
Arief pun menyebut bahwa mungkin hal ini adalah cara Tuhan untuk menegur kakak adik tersebut atas perbuatannya. Ia menegaskan bahwa perbuatan buruk terhadap orangtua pasti akan ada balasannya.
"Ya itu cara Allah membayarnya mungkin dibikin malu, tertekan, dan stres oleh netizen," ungkap Arief.
Sebelumnya, pihaknya mengaku sempat menolak permintaan Sri dan Fitriya untuk menitipkan ibunya di sana. Karena Griya Lansia tersebut hanya diperuntukkan bagi para lansia yang tidak memiliki keluarga.
Akan tetapi keduanya sudah bertekad kuat untuk tetap menyerahkan sang ibu ke panti jompo. Bahkan Arief membuat persyaratan berat agar kakak adik itu membatalkan niatnya.
Keduanya harus menandatangani persetujuan untuk tidak menjenguk sang ibu dan bahkan tidak akan dikabari saat Nasikah meninggal dunia. Namun tak disangka, kakak adik itu menyetujui persyaratan tersebut.
"Itu persyaratan kami buat sangat berat supaya niatan kakak beradik ini tak terwujud," jelas Arief.
Diketahui nenek Nasikah memiliki 3 anak, yakni 1 laki-laki dan 2 perempuan. Namun anak laki-lakinya telah meninggal dunia.
Nasikah berjuang sendirian merawat dan membesarkan ketiga anaknya. Hal itu ia lakukan sejak sang suami meninggal dunia.
Karena itu, kisah kakak adik buang ibu ke panti jompo jadi viral. Pasalnya, kedua kakak beradik itu dianggap durhaka karena tidak mau merawat ibu kandungnya yang sudah renta.
Dikutip dari Kompas.com, Griya Lansia Husnul Khatimah didirikan oleh Arief Camra pada Januari 2021. Arief sendiri adalah seorang aktivis sosial yang sering menangani anak yatim, ODGJ, dan bayi terlantar.
Dibangun dengan donasi dari masyarakat serta bantuan dari beberapa lembaga, Griya Lansia bertujuan untuk membantu para lansia yang terlantar agar mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Kini ada sekitar 60 lansia yang dirawat di panti tersebut.