SURYA.co.id, SURABAYA - Ascott Waterplace Surabaya menggelar kegiatan Pasar Sabtu bertema 'Sustainable Life' dengan menggandeng sembilan UMKM Surabaya.
Gelaran ini menjadi salah satu langkah dalam penerapan sustainable program CARES (Community, Alliance, Respect, Environment, and Supply Chain).
Budhi Sanjaya selaku General Manager Ascott Waterplace Surabaya menyebut bahwa, kegiatan ini sebuah semangat untuk mengembangkan bisnis berbasis kelangsungan hidup yang ramah dengan alam.
Kegiatan perdana ini mendekatkan para pengunjung dengan produk-produk lokal yang bervariatif dan berkelanjutan, mulai dari makanan, minuman, hingga jenis fesyen ramah lingkungan.
“Ascott Waterplace Surabaya terus berbenah dan berkomitmen dalam mengaplikasikan sustainable life, salah satunya lewat Pasar Sabtu, harapannya pelaku bisnis dan masyarakat bisa paham tentang bisnis yang sustainable dan pelaku bisnis juga semakin dikenal oleh masyarakat luas” Ujar Budhi Sanjaya selaku General Manager Ascott Waterplace Surabaya, Sabtu (28/6/2025).
Beberapa produk UMKM yang ditampilkan dari pagi hingga sore hari yakni Balistar yang menjual jus dan pastry.
Baonderful, menyuguhkan kue Bakpao dengan berhias karakter kartun.
Momami dengan snack kekinian dimsum dan juga HappyWivesProject yang menjual asap frozen.
Ada juga tenant non-food seperti halnya ISIK dengan kerajinan kain eco print.
Sementara KaktuSbyTuz dengan produk kaktus dan sukulen, dan ada juga tenant merk salah satu produk kosmetik.
“Tenant-tenant yang ada pada Pasar Sabtu tidak hanya memilikiprospek bisnis, namun juga memiliki visi misi sustainable,” ungkap.
Salah satu tenant makanan yang mengaplikasikan misi keberlanjutan adalah HappyWivesProject.
Merek yang digagas oleh sekumpulan ibu rumah tangga ini menjual berbagai olahan rumahan yang diasapkan.
“Makanan diasapkan, karena lebih punya cita rasa yang kaya, dan mulai dari bahan makanan, kayu pengasapan itu kami ambil semuanya dari lokal, seperti bandeng, bahkan kayu dari jenis pohon rambutan dan apel untuk memberi aroma yang manis” ujar Kika penggagas HappyWivesProject.
Tidak hanya HappyWivesProject, produk lain seperti Klinko x Malva juga memajang berbagai produk kerajinan tas dari kain daur ulang.
Tas tersebut dibuat dari benang yang berasal darikain bekas untuk menjadi helaian benang.
Benang tersebut kemudian dirajut kembali menjadi tas cantik nan elegan.
Tas kerajinan daur ulang ini memiliki warna yang berbeda dari setiap masing-masing tas.
“Karena antar kain bekas itu kan warnanya tidak ada yang sama, jadi warna apa yang ada pada tas ini adalah asli dari kain bawaan dan tidak ditambahkan pewarna lain,” ungkap Azep dari Klinko x Malva.
Selama Pasar Sabtu berlangsung pengunjung tidak hanya dimanjakan dengan berbagai produk namun juga penampilan dari Sanggar Alang-Alang dengan membawakan musik dari instrumen Angklung.
Sanggar ini telah lama berfokus memberikan wadah bagi anak jalanan di Surabaya dan sekitarnya agar mendapatkan edukasi, bebas mengekspresikan keahlian serta bakatnya.
“Harapannya Pasar Sabtu ini terus memberikan wadah bagi UMKM untuk semakin dikenal oleh masyarakat luas,” ucap Budhi.