Hilang Terseret Arus Sungai Badeng, Bocah 16 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas di Pantai
Deddy Humana June 30, 2025 01:30 AM

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - SH (16), bocah asal Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi yang terseret arus sungai saat menyaksikan debit air Sungai Badeng, Sabtu (28/6/2025) lalu, ditemukan dalam kondisi meninggal, Minggu (29/6/2025).

Koordinasi Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setia Budi menjelaskan, korban ditemukan di Pantai Badean, Kecamatan Rogojampi yang merupakan hilir dari Sungai Badeng.

Jarak korban tersebut arus dengan lokasi penemuan mencapai beberapa puluh kilometer (KM). "Pukul 13.00, tim SAR gabungan di posko menerima informasi dari nelayan di perairan Blimbingsari bahwa telah ditemukan satu jenazah di sekitar sana," kata Wahyu.

Mendapat kabar tersebut, tim pencari bergegas ke lokasi. Mereka mengevakuasi korban dan membawanya ke posko. "Dipastikan dari pihak keluarga bahwa jenazah yang ditemukan adalah korban dicari," lanjut Wahyu.

Diberitakan sebelumnya, SH terseret arus sungai saat menyaksikan debit air sungai yang meningkat di sekitar desa setempat, Sabtu (28/6/2025).

Targi, warga setempat menjelaskan, korban awalnya datang berboncengan sepeda motor dengan ayahnya, AH (42). 

Mereka datang untuk melihat debit air yang meningkat akibat hujan deras yang terjadi di hulu sungai tersebut. "Korban bersama bapaknya melihat kejadian sungai banjir di bawah dam di Sumberbulu," kata Targi.

Mengendarai sepeda motor, korban dan ayahnya menyusuri jalan setapak yang berada tepat di pinggir sungai.

Saat mereka berhenti untuk melihat kondisi sungai, lanjut dia, tanah yang dipijak oleh sepeda motor tiba-tiba ambrol ke sungai. "Ternyata tanah yang diinjak itu tergerus oleh air dan tanahnya longsor," lanjut Targi.

Budi, saksi mata di lokasi menambahkan, saat itu posisi korban dan ayahnya berada di atas motor. Tanah yang tergerus tepat di bagian roda belakang kendaraan.

Akibatnya, SH terbawa longsor bersama sepeda motornya. Sementara sang ayah selamat karena berhasil merangkak ke daratan.

Saat itu, terang Budi, SH sebenarnya belum terseret arus. Ia masih sempat berpegangan dengan akar pohon di sekitar lokasi.

"Lalu saya inisiatif ambilkan tali untuk dia pegang. Tetapi saat tali datang, anaknya sudah tidak di sana," terangnya. ****

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.