TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN- Muhammad Rizaldi (22), Muhammad Fadil (18), Muhammad Reno (17) tewas dalam perkelahian berdarah di Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kalimantan Selatan (Kalsel) Minggu (29/6/2025) dini hari.
Dua dari tiga korban, Muhammad Rizaldi dan Muhammad Fadi adalah kakak beradik.
Menurut Kelvin, kakak dari Rizaldi dan Fadil, kedua adiknya diajak oleh seorang teman yang datang ke rumahnya, membantu temannya yang lain sekitar pukul 24.00 Wita.
Nahas, ajakan tersebut berujung pada perkelahian berdarah yang menyebabkan kematian keduanya.
"Dia diajak oleh satu orang kawannya yang kebetulan menjadi saksi hari ini di kantor polisi, dia mengajak Rizaldi dan adiknya Fadil untuk membantu temannya," kata Kelvin. Saat ditemui di rumah duka Kampung Melayu Rt 01 Banjarmasin, Minggu (29/6/2025).
Kelvin kemudian mendatangi lokasi setelah mendapat kabar, sesampainya di lokasi Kelvin langsung mengangkat kedua adiknya dan dievakuasi ke rumah sakit Ansari Shaleh.
"Saya yang mengangkat Rizaldi dan Fadil, Rizaldi ketika saya temui sudah tak bernyawa, sedang Fadil menyusul (meninggal maksudnya) ketika sampai di rumah sakit sekitar jam 03.30 shubuh," ungkap Kelvin.
Korban lain bernama Reno mengalami luka sayatan di bagian ulu hati dan ginjal yang kemudian meninggal di rumah sakit pada pukul 04.00 Wita.
"Saat didatangi Fadil dan Reno memang masih bernafas Mas, nah di rumah sakit mereka berdua menyusul Rizaldi," kata Kelvin.
Dari keterangan Kelvin, terungkap bahwa Rizaldi mengalami luka paling parah, dengan sayatan di pipi, perut sebelah kiri, dan banyak bekas tusukan di bagian belakang tubuhnya.
"Terlihat jelas luka Rizaldi sangat parah dan begitu banyak, mulai pipi, perut, hingga tusukan yang banyak di belakang badannya," terang Kelvin.
Sementara itu, suasana rumah duka sangat ramai dengan orang-orang yang datang untuk membacakan doa tahlil. Jenazah korban sendiri telah dimakamkan sejak pukul 11.00 Wita. Kelvin mengaku geram namun dirinya tak kuasa melihat kedua adiknya tersungkur.
"Tersangka ada di lokasi saat itu, saya memang kesal dan marah tapi saya memilih mengurus para korban," ujar Kelvin.
Percakapan singkat sempat terjadi antara Kelvin dan tersangka. Kelvin menceritakan suasana proses evakuasi, si pelaku terlihat siap dengan kayu yang dipegangnya.
“Mau apa? Kita urus dulu ini baru kita lanjut mau apa setelah ini, setelah diberitahu kalau saya ini dingsanaknya (saudaranya) pelaku langsung kabur,” cerita Kelvin.
Rizaldi tewas seketika meninggalkan seorang putri berumur 2 tahun 6 bulan. Terlihat juga sang Ibu dari Rizaldi dan Fadil tak kuasa menahan kesedihan, tampak matanya memerah terdiam melihat rumah yang ramai dengan gemuruh doa untuk anaknya.
“Ibu tak bisa memberikan keterangan apa-apa, kami sedang berduka,” kata Kelvin
Dari keterangan Kelvin diduga saat kejadian terdapat 13 orang di lokasi, 3 orang menjadi korban, 7 orang melarikan diri diduga tak mau ikut campur, 1 jadi tersangka dan 2 lainnya masih ditelusuri keberadaannya.
“Yang mengajak keluar itu biasa dipanggil Uwah, nah sampai di sana ternyata banyak orang sekitar 13 orang dengan korban, jadi saat kejadian 7 orang ini lari takut begitu, nah entah 3 lawan 3 atau seperti apa kami tak tahu, yang pasti si Uwah dan 6 orang kawannya sudah dipanggil untuk diminta keterangannya,” kata Kelvin.
Rumah duka sendiri sudah ramai sejak setelah maghrib hingga mendekati waktu Isya, suasana semakin ramai, sang bunda dari Rizaldi dan Fadil masih terdiam lesu.
Dari hasil penyelidikan awal, peristiwa tragis itu diduga bermula dari pesta minuman keras yang digelar sebelumnya oleh kelompok pemuda tersebut.
Diduga akibat pengaruh alkohol, suasana memanas hingga berujung cekcok dan berlanjut menjadi perkelahian yang menggunakan senjata tajam.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin AKP Eru Alsepa membenarkan peristiwa berdarah tersebut. Ia menyebut bahwa pelaku utama berinisial SL telah berhasil diamankan tak lama setelah kejadian.
“Benar, telah terjadi perkelahian yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia. Dua meninggal di tempat, satu meninggal saat mendapatkan perawatan medis. Untuk pelaku utama sudah kita amankan dan kini sedang dalam proses pemeriksaan,” ujar Eru.
Dari hasil penyelidikan awal, peristiwa tragis itu diduga bermula dari pesta minuman keras yang digelar sebelumnya oleh kelompok pemuda tersebut.
Diduga akibat pengaruh alkohol, suasana memanas hingga berujung cekcok dan berlanjut menjadi perkelahian yang menggunakan senjata tajam.
“Untuk motif dan penyulut pasti masih kami dalami. Anggota masih bekerja di lapangan untuk mencari barang bukti, termasuk senjata tajam yang digunakan, serta menggali keterangan dari para saksi,” tambahnya.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Dua Korban Perkelahian Berdarah di Sungai Andai Banjarmasin Ternyata Kakak Beradik
dan
Diduga Pengaruh Alkohol, Ini Pemicu Perkelahian yang Tewaskan 3 Orang di Sungai Andai Banjarmasin