Pengasuh Palak Anak Bos Kosmetik Rp300 Ribu yang Minta Ditemani Tidur, Majikan Murka: Tidak Pantas
Arie Noer Rachmawati June 30, 2025 02:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Curhat bos kosmetik soal anak dipalak pengasuh sendiri sebesar Rp300 ribu.

Pemalakan diduga bermula dari anak bos minta ditemani tidur.

Curhatan ini diungkapkan melalui akun TikTok, @gladysklt.

Bos kosmetik bernama Gladys KLT atau Resty Hajar Septiana itu membagikan pengalaman pahitnya menyewa jasa pengasuh anaknya.

Sang anak diduga dipalak oleh pengasuhnya sebesar Rp 300.000 jika ingin ditemani tidur.

Dia membagikan rekaman CCTV yang menayangkan, sang anak memberikan duit dari celengan berbentuk mainan.

Peristiwa itu terjadi di kamar tidur sang anak pada Rabu (28/5/2025) pukul 19.26 WIB.

“Anak saya Keyzha dipalak sama susternya sendiri. Temenin tidur Rp 300 ribu, disuruh ambil kucing Rp 100 ribu,” kata Gladys yang dikutip pada Senin (30/6/2025), via Warta Kota.

Ironinya, kata Gladys, peristiwa ini disaksikan oleh gurunya sendiri di kamar tidur.

Selain itu, Gladys juga menyinggung layanan mengasuh yang tidak memuaskan untuk anaknya.

“Lihat sendiri kondisi anak saya, rambut berantakan kayak anak nggak keurus,” ucap Gladys.

Perempuan yang disebut sebagai Crazy Rich Surabaya ini menyayangkan dengan sikap pengasuhnya tersebut.

DIPALAK PENGASUH - Momen Keyzha, anak dari bos kosmetik asal Surabaya bernama Gladys hendak membagikan duit kepada pengasuhnya yang terekam kamera CCTV. Gladys menceritakan, sang anak dipalak oleh pengasuhnya sendiri sebesar Rp 300.000 untuk ditemani tidur dan Rp 100.000 untuk diambilkan seekor kucing.
DIPALAK PENGASUH - Momen Keyzha, anak dari bos kosmetik asal Surabaya bernama Gladys hendak membagikan duit kepada pengasuhnya yang terekam kamera CCTV. Gladys menceritakan, sang anak dipalak oleh pengasuhnya sendiri sebesar Rp 300.000 untuk ditemani tidur dan Rp 100.000 untuk diambilkan seekor kucing. (TikTok gladysklt)

Padahal Gladys telah menggajinya sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

“Kamu digaji, tapi malah manfaatin anak saya kayak begini. Ini bukan cuma tidak pantas, ini bisa kena pasal pemerasan. Stop eksploitasi anak, saya nggak akan diam,” tegas Gladys.

Pengalaman yang tidak mengenakan dari pengasuh anak rupanya bukan pertama kali terjadi.

Sebelumnya, Gladys pernah menyewa jasa pengasuh anak, namun sang pengasuh jarang memandikannya.

Gladys mengaku, saat itu dia sedang sibuk-sibuknya bekerja keluar kota, hingga keluar negeri dan berharap anaknya mendapat pengasuhan yang layak.

“Ini bilangnya gimana ya? Ini anak aku nggak dimandiin, tapi dia sendiri mandi dan dandan,” tulis Gladys di akun TikTok miliknya.

Gladys menyebut, selalu menanamkan kebaikan nilai-nilai dan kebiasaan yang baik kepada sang anak.

Dia bersyukur, telah memasang kamera CCTV di setiap sudut rumah sehingga semua aktivitas pengasuh dan anaknya dapat dimonitor sekalipun dari jarak jauh.

“Suster ini bukan suster lama tapi baru, jadi memang kejadiannya baru-baru aja dan saat kami sedang banyak pekerjaan di luar,” pungkasnya.

Sementara itu, seorang bocah mengalami kelumpuhan ditelantarkan oleh ibunya hingga akhirnya dirawat oleh pengasuh.

Adapun bocah tersebut bernama Kirana.

Ia diasuh warga Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Kirana kini berusia dua tahun 10 bulan.

Ibunya menghilang, sedangkan ayahnya tidak jelas.

Ibu kandung Kirana sudah lama tak menjenguk buah hatinya tanpa ada kabar dan penjelasan.

Lurah Susukan, Andri P Maila menjelaskan keberadaan ibu kandung Kirana.

Saat ini, Kirana dirawat oleh pengasuhnya bernama Sumarni dan sudah dianggap seperti anak sendiri.

Andri tidak mengetahui nama ibu kandung Kirana karena bukan warga Kelurahan Susukan, tapi tinggal di kawasan Cijantung, Jakarta Timur.

Anak itu saat ini tinggal di RT 05/07 Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

"Yang lebih menarik lagi, anak itu sebenarnya orangtuanya ada, cuma kayak dibiarin. Kayak dibuang gitu," tegas Andri, dikutip dari Tribun Jakarta pada Senin (30/6/2025).

Andri sempat mendapatkan penjelasan dari orangtua asuh, bahwa ibu kandung Kirana adalah pekerja malam. 

Sehingga, ayah kandungnya tidak diketahui secara pasti siapa.

"Kebetulan waktu itu minta tolong diasuh gitu, istilahnya pengasuhnya dulu. Terus lama-lama sama ibunya ditinggal, gitu," kata Andri dikutip dari WartaKota, Minggu (29/6/2025).

Pengasuh yang sudah terlanjur sayang dengan Kirana, akhirnya sampai detik ini tetap merawat seperti anak sendiri dengan penuh kasih sayang.

Keluarga pengasuh Kirana merasa senang karena mendapat bantuan sepatu untuk terapi bocah tersebut agar bisa sembuh.

Andri menambahkan, ketika diberi sepatu dan dipakai, kaki Kirana terangsang untuk berdiri dan kepalanya tegak. 

"Karena kebiasaan ditidurin, karena itu, nah tapi kemarin pas lagi dipasang sepatu AVO itu ada perubahan, jadi ketika kakinya dilurusin, kan tadinya lagi bengkok, nekuk tuh, ketika kakinya dilurusin kepalanya jadi tegak, gitu loh," katanya. 

"Jadi entah ada saraf apa di kakinya yang bisa, jadi kepalanya tegak gitu, makanya kan langsung perubahannya lumayan signifikan, gitu," sambung Andri.

Andri tak mengetahui secara pasti sampai kapan terapi tersebut harus dijalani hingga bisa membuat Kirana sembuh dari penyakitnya.

Ia menilai, ibu pengasuh Kirana rutin memberikan terapi bahkan datang ke sejumlah tempat pengobatan demi kesembuhan anak tersebut.

"Kirana tetap masuk jadi pantauan kami, rutin kami monitor. Jadi dia rutin juga ke rumah sakit gitu, yang penting kan ada inisiatif untuk ke rumah sakit, kadang-kadang kan banyak juga yang enggak mau ke rumah sakit atau malu lah, Tapi ini sih alhamdulillah dari si ibu yang ngerawat ngasuh ini, mau, gitu," katanya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.