TRIBUNNEWS.COM - Musim liburan sekolah telah tiba, dan jutaan keluarga mulai merencanakan perjalanan untuk mengisi waktu bersama anak-anak.
Namun, di tengah antusiasme menyambut liburan, wisatawan diimbau lebih waspada dalam memilih destinasi.
Sebuah laporan terbaru dari lembaga internasional HelloSafe menempatkan 10 negara yang dinilai paling berbahaya untuk dikunjungi pada tahun 2025, salah satunya adalah Indonesia.
Laporan tersebut menganalisis 35 indikator risiko, mulai dari bencana alam, stabilitas politik, keamanan publik, hingga infrastruktur kesehatan.
Berdasarkan indikator di atas, Indonesia tercatat jadi negara paling berbahaya urutan ke-7 dengan skor risiko 72,94 dari 100, menunjukkan tingkat kewaspadaan yang tinggi bagi pelancong asing maupun domestik.
Meski begitu, laporan ini juga menegaskan bahwa sebagian besar destinasi populer seperti Bali, Yogyakarta, dan Lombok masih relatif aman, selama wisatawan mematuhi aturan lokal dan mengikuti perkembangan informasi terkini.
Selain Indonesia, sembilan negara lain dalam daftar 10 besar negara paling berbahaya untuk wisata 2025 berdasarkan laporan HelloSafe dan sumber resmi lainnya, di antaranya :
Dalam laporan terbaru dari HelloSafe dan diulas oleh berbagai media internasional, Filipina menempati posisi pertama dalam daftar 10 negara paling berbahaya di dunia untuk wisata tahun 2025.
Negara kepulauan di Asia Tenggara ini mencatat skor risiko tertinggi, yakni 82,32 dari 100, menjadikannya destinasi dengan tingkat ancaman paling tinggi bagi pelancong mancanegara.
Tingginya kasus kriminalitas, penculikan oleh kelompok militan (Abu Sayyaf), serta insiden terbaru pembunuhan YouTuber Amerika, Elliot Eastman, menciptakan citra negatif bagi negara Filipina.
Oleh karenanya, para pelancong disarankan untuk memeriksa panduan perjalanan resmi, menghindari area berisiko tinggi, serta selalu waspada dan mematuhi imbauan dari otoritas lokal dan kedutaan masing-masing.
2. Kolombia
Kolombia kembali masuk dalam sorotan pemeringkat risiko internasional HelloSafe sebagai negara dengan urutan kedua yang paling berbahaya untuk wisata tahun 2025.
Adapun skor risiko Kolombia tercatat mencapai 79,21, hanya terpaut tipis dari Filipina yang menduduki peringkat pertama.
Salah satu ancaman terbesar di Kolombia berasal dari kelompok kartel narkoba dan geng bersenjata yang masih aktif, terutama di wilayah pedesaan dan daerah perbatasan.
Meskipun beberapa wilayah aman dan berkembang pesat dalam bidang pariwisata, ancaman dari kelompok kriminal, ketidakstabilan sosial, dan risiko kejahatan umum menjadikan Kolombia sebagai salah satu destinasi paling berbahaya untuk wisatawan tahun ini.
3. Meksiko
Meksiko kembali masuk daftar negara paling berbahaya untuk wisata tahun 2025.
Dalam laporan risiko perjalanan global yang dirilis oleh HelloSafe, Meksiko menempati peringkat ke-3 dunia, dengan skor risiko 78,42 dari 100.
Penilaian ini didasarkan pada kombinasi faktor seperti tingkat kriminalitas, konflik bersenjata, ketidakstabilan politik, serta kemampuan penegakan hukum.
Meski kaya atraksi wisata, namun negara ini dibayangi oleh krisis keamanan akibat konflik kartel, lemahnya hukum, dan tingginya angka kejahatan berat
Hal inilah yang membuat citra internasional Meksiko dicap sebagai destinasi wisata yang tidak aman bagi pelancong.
4. India
Dalam laporan risiko perjalanan internasional tahun 2025, India berada di peringkat ke-4 dengan skor risiko 77,86.
India terutama wilayah Kashmir telah lama menghadapi ketegangan antar kelompok agama dan etnis, terbaru pada April 2025, serangan terhadap wisatawan di Pahalgam, Kashmir, menyebabkan 26 orang tewas, termasuk beberapa turis domestik.
Insiden ini mempertegas ancaman nyata di kawasan konflik yang tetap dibuka untuk wisatawan.
India juga dikenal memiliki tingkat kekerasan seksual yang mengkhawatirkan, terutama terhadap wisatawan perempuan
Kejadian-kejadian ini membuat beberapa negara mengeluarkan peringatan khusus untuk wisatawan perempuan, termasuk himbauan agar tidak bepergian sendirian, terutama pada malam hari.
5. Rusia
Keamanan dan situasi politik yang memanas membuat Rusia masuk ke peringkat ke-5 dengan skor 75,65.
Ini karena Rusia masih terlibat dalam konflik bersenjata dengan Ukraina yang memicu sanksi internasional, pembatasan perjalanan, dan ketegangan diplomatik yang tinggi.
Beberapa wilayah perbatasan dan zona militer aktif menjadi zona terlarang bagi turis asing.
Kondisi ini menyebabkan pembatasan penerbangan, risiko keamanan nasional, dan kesulitan logistik bagi wisatawan yang masuk maupun keluar dari Rusia.
6. Yaman
Negara di kawasan Timur Tengah, Yaman, kembali menempati daftar hitam sebagai salah satu negara paling berbahaya untuk wisata tahun 2025, menurut laporan dari HelloSafe.
Dengan skor risiko 74,6, Yaman berada di peringkat ke-6 dunia, mencerminkan tingginya tingkat bahaya bagi siapa pun yang bepergian ke sana, baik untuk tujuan pribadi maupun profesional.
Adapun peringat ini disematkan bagi Yaman buntut Perang sipil, ekstremisme bersenjata, kehancuran infrastruktur, dan krisis kemanusiaan menjadikan Yaman sebagai salah satu destinasi paling berisiko di dunia.
7. Indonesia
Skor risiko Indonesia tercatat sebesar 72,94 dari 100, menunjukkan tingkat kewaspadaan yang tinggi bagi pelancong asing maupun domestik.
Sejumlah faktor utama yang menyebabkan Indonesia masuk peringkat ke-7 antara lain, risiko bencana alam yang tinggi, ketegangan sosial di daerah tertentu.
Hingga keterbatasan infrastruktur medis dan darurat di beberapa destinasi wisata terpencil dinilai memperbesar risiko jika terjadi kecelakaan atau bencana.
Alasan tersebut yang memicu peringatan perjalanan dari beberapa negara, termasuk Australia dan Amerika Serikat, turut memperkuat penilaian risiko global terhadap Indonesia.
8. Somalia
Somalia masuk dalam kategori negara paling berbahaya dengan urutan ke-8, dengan skor Risiko 70,8.
Peringkat ini diberikan karena Somalia telah lama menjadi basis operasi kelompok teroris Al-Shabaab, yang terafiliasi dengan Al-Qaeda.
Mereka secara rutin melancarkan serangan bom, penembakan, dan penculikan terhadap warga sipil, pejabat, serta warga asing, termasuk wisatawan.
Selain itu, Somalia tidak memiliki kendali penuh atas seluruh wilayahnya. Banyak daerah dikuasai oleh milisi lokal, dan struktur pemerintahan pusat dinilai tidak mampu menjamin keamanan wisatawan.
Bahkan beberapa perairan Somalia di wilayah Tanduk Afrika, jadi wilayah berbahaya karena rawan perompakan laut internasional.
9. Mozambik
Di peringkat ke-9 ada Mozambik dengan skor Risiko 69,69. Peringkat ini diberikan lantaran Sejak 2017, provinsi utara Cabo Delgado dilanda konflik antara militer dan kelompok militan Islam yang dikenal sebagai Al-Shabab (berbeda dengan kelompok dari Somalia).
Kelompok ini telah melakukan serangan brutal terhadap desa-desa, termasuk pemenggalan massal dan pembakaran rumah warga.
Imbas konflik tersebut, lebih dari 1 juta orang mengungsi, dan kawasan tersebut dinyatakan tidak aman oleh PBB dan lembaga bantuan internasional.
10. Pakistan
Negara yang terletak di Asia Selatan ini mencatat skor risiko 68,03, menempatkannya di peringkat ke-10 dunia sebagai destinasi dengan ancaman keselamatan tinggi bagi wisatawan.
Pakistan adalah negara dengan warisan budaya dan sejarah yang luar biasa, namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti terorisme, ketegangan politik, konflik perbatasan, serta kerentanan hukum dan sosial menjadikan negara ini berisiko tinggi untuk wisatawan asing.
Pakistan adalah negara dengan warisan budaya dan sejarah yang luar biasa.
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti terorisme, ketegangan politik, konflik perbatasan, serta kerentanan hukum dan sosial menjadikan negara ini berisiko tinggi untuk wisatawan asing.
Tak hanya itu, beberapa komunitas minoritas seperti Ahmadiyah, Syiah, dan Kristen menghadapi tekanan sosial dan kekerasan yang sistematis, yang mencerminkan tingkat toleransi yang rendah dalam beberapa wilayah.
(Tribunnews.com / Namira)