Pabrik Jet Tempur Rusia Pembuat Su-57 Mau Pecat 1.500 Manager Demi Tingkatkan 30 Persen Produksi
Hasiolan Eko P Gultom June 30, 2025 06:31 PM

Pabrik Jet Tempur Rusia Pembuat Su-57 Mau Pecat 1.500 Manager Demi Tingkatkan 30 Persen Produksi

TRIBUNNEWS.COM - Kontraktor penerbangan militer terbesar di Rusia, United Aircraft Corporation (UAC) dilaporkan berencana meningkatkan produksi jet tempur sebesar 30 persen dalam lima tahun.

Hanya, rencana peningkatan produksi pesawat itu dibarengi dengan niat memberhentikan sebanyak 1.500 manager dan staf manajemen.

"Kami berencana untuk meningkatkan efektivitas produksi sebesar 30 persen pada tahun 2030," kata Vadim Badekha, CEO United Aircraft Corporation, kepada media pemerintah dalam sebuah laporan, dikutip dari BI, Senin (30/6/2025).

"Ini (pemecatan) akan membantu memproduksi volume besar berdasarkan perintah pengadaan senjata yang akan melampaui angka-angka tinggi tahun lalu," katanya.

United Aircraft Corporation, yang tidak memiliki hubungan dengan United Airlines, adalah perusahaan pertahanan utama Rusia yang mengawasi Sukhoi dan Mikoyan — produsen pesawat tempur seperti MiG-35 dan pesawat tempur multiperan generasi kelima Sukhoi Su-57 .

Jet tempur generasi kelima Su-57
Jet tempur generasi kelima Su-57 (Sergei Bobylev/TASS)

Badekha, yang mengambil alih UAC pada bulan November, menyampaikan pernyataannya seminggu setelah menyampaikan kepada media Rusia RBC dalam sebuah wawancara bahwa perusahaannya tengah berupaya untuk "mengoptimalkan jumlah personel manajerial" dalam jajarannya.

"1.500 orang, atau lebih dari seperempat staf manajerial," kata Badekha, seraya menambahkan kalau PHK tersebut ditujukan ke kantornya di Moskow.

Hal ini hampir mengingatkan pada "Great Flattening" yang terjadi di pasar tenaga kerja AS saat ini, di mana Big Tech dan beberapa perusahaan terbesar di Amerika telah menyingkirkan sejumlah besar manajemen menengah untuk mengurangi gaji dan efisiensi.

Namun, kondisi keuangan UAC jauh lebih buruk.

Badekha mengatakan pemangkasan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mengeluarkan UAC dari posisi rugi, setelah satu dekade perusahaan tersebut membukukan kerugian tahunan berturut-turut sebesar miliaran rubel.

Kerugian bersih perusahaan sebesar 34,8 miliar rubel pada tahun 2023, yang menyusut menjadi 14,2 miliar rubel pada tahun 2024.

Sementara itu, perusahaan tersebut berupaya mempercepat pengiriman produksi jadinya.

Badekha telah menggembar-gemborkan sasarannya untuk meningkatkan produktivitas sebesar 30% setidaknya sejak bulan Maret, ketika ia bertemu secara terbuka dengan Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin.

Namun, itu adalah pertemuan tentang penerbangan sipil; UAC membangun pesawat sipil seperti Yakovlev Superjet 100 dan Irkut MC-21.

Laporan media pemerintah pada Rabu pekan lalu, mengutip Badekha, di sisi lain, adalah tentang pengiriman pesawat tempur Su-34S generasi keempat yang di-upgrade.

Ini menunjukkan kalau perusahaan itu berharap peningkatan produksinya akan meluas ke bisnis persenjataannya juga.

Upaya UAC untuk memperoleh keuntungan muncul ketika pemerintah Rusia telah meningkatkan anggaran pertahanan selama tiga tahun terakhir untuk mempertahankan kecepatan ofensifnya di Ukraina.

Namun, kontraktor Rusia seperti UAC juga harus berhadapan dengan sanksi yang memutus rantai pasokan mereka, melonjaknya suku bunga yang dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi, dan pasar tenaga kerja yang sedang sakit yang menyebabkan para pekerja meninggalkan negara tersebut atau mendaftar untuk melawan Ukraina.

 

(oln/BI/*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.