Kementerian Kesehatan Dorong Pengembangan Riset Genomika dan Biomedis yang Inklusif
Wahyu Aji June 30, 2025 07:31 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mendorong agar hasil riset genomik dan biomedis di Indonesia dapat dilakukan secara inklusif. 

Saat ini, Kemenkes masih menbahas regulasi agar riset genomik dapat dimanfaatkan secara inklusif.

"Kementerian Kesehatan ingin mengembangkan strategi yang inklusif untuk mendukung riset dan kolaborasi. Kami sedang menyusun regulasi yang terkait dengan bioteknologi," ujar Irene Lorinda Indalao, dari Balai Besar Biomedis dan Genomika Kesehatan Kemenkes.

Irene menyampaikan materi “Peta Jalan Strategis Riset Genomik dan Biomedis di Indonesia: Arah Masa Depan” pada Dissemination Event dalam Genomics and Science Dojo 2.0.

Dirinya mengatakan Kemenkes juga telah melakujan digitalisasi pada sistem bio bank. 

"Kita juga melakukan digitalisasi pada sistem bio bank," katanya. 

Genomics and Science Dojo 2.0 ini menjadi momen penyusunan arah strategis riset genomik dan biomedis di Indonesia.

Julia Robertson, Health Adviser dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dalam sambutannya menegaskan Dojo sendiri ada lebih dari sekadar workshop, Dojo hadir sebagai respons nyata terhadap kebutuhan para peneliti.

Presentasi lain dilakukan oleh Dr. Anuraj Shankar (OUCRU) dengan topik “Perjalanan Dojo: Membangun Kapasitas Akademik dan Ilmiah di Bidang Genomik dan Biomedis”.

Lalu tema lain “Peran Organisasi Nirlaba dalam Mendorong Riset Biomedis dan Dampaknya bagi Masyarakat Indonesia” yang dilakukan oleh Yuni Dwi Setiyawati, MHID, Dietitian (CEO of SID).

Yuni dalam pemaparannya menegaskan bahwa NGO (Non Government Organization) juga memegang peranan penting dalam memajukan riset genomika dan biomedis.

"Dengan mempercepat integrasi pengujian dan pemanfaatan genomika ke dalam layanan kesehatan primer agar mendapatkan data yang bisa digunakan untuk mengambil keputusan," katanya. 

Panel kedua menampilkan hasil konkret dari program Dojo. Prof. Dr. dr. Rina Agustina, M.Gizi (Universitas Indonesia) memperkenalkan Workbook dan Guideline Manual sebagai produk pendukung keberlanjutan program. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.