Pantang Remehkan Rinjani! Saykoji Jadikan Pelajaran, Punya Luka Membekas
GH News July 01, 2025 08:03 AM

Rapper Ignatius Penjami alias Igor Saykoji punya banyak kisah terkait Gunung Rinjani. Mulai dari yang bahagia, hingga yang sedih. Dari yang menimbulkan tawa, hingga membawa pulang luka.

Pada 2015, Igor bersama sang istri, Tessy Penyami, dan teman-temannya untuk pertama kalinya mencoba 'menaklukkan' Gunung Rinjani yang berada di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sayangnya, pendakian ini tak berakhir mulus.

Tessy bercerita bahwa dirinya dan sang suami merasakan betapa beratnya medan yang dilalui selama mendaki Rinjani. Bahkan, dirinya dan beberapa orang lain menyerah di perjalanan, atau tak bisa mendaki sampai puncak.

"Kita kaget banget di medan (Rinjani) nggak nyangka sesulit ini. Dan itu yang menyebabkan dari 10 orang, 5 orang 'gugur', termasuk kita. Gugur summit attack-nya," kata Tessy saat ditemui di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Senin (30/6/2025).

Igor Jatuh Terpeleset

Pada pendakian perdana ke Rinjani itulah, Igor Saykoji mengalami musibah, yakni terpeleset saat akan mendaki ke puncak.

"Karena udah gelap, dan saya juga sudah capek karena pengalaman pertama kali, di satu titik itu saya terpeleset dan jatuh. Kaki di sebelah kiri ini ada bekas lukanya, berdarah," kata Saykoji.

Menurut Igor, insiden yang terjadi di gunung, termasuk terjatuh tidak hanya melukai tubuh, namun juga mental. Menurutnya, ini yang membuat banyak pendaki yang terkadang gagal untuk mencapai puncak.

"Itu perdana banget kita dan belum ada pengalaman apa-apa, dan ternyata memang nggak boleh dianggap enteng. Makannya tahun-tahun selanjutnya kami persiapan jauh lebih baik lah," katanya.

Persiapan Matang Igor Saykoji Sebelum Mendaki

Setelah kejadian itu, Igor menegaskan bahwa dirinya tak akan lagi menganggap enteng. Persiapan matang, seperti rutin berolahraga ia lakukan.

"Tahun 2023 (terakhir) ke Rinjani, tahun lalu ke Sindoro, nggak perlu naik gunung pun saya latihan, saya olahraga. Jadi terbiasa lari jarak jauh, karena kan yang harus diperkuat itu kaki," katanya.

"Kalau naik kan itu memacu jantung, kadang lari dengan heart rate itu di zona 2, pelan nggak papa. Jadi persiapannya jangan cuman seminggu, dua minggu sebelum naik (gunung). Kalau bisa jauh-jauh hari sebelumnya," sambungnya.



NEXT: Kesalahan Pemula dalam Mendaki

Saat ditanya mengenai banyaknya para pendaki pemula yang memilih untuk naik gunung, menurut Igor ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait persiapan.

"Yang sebaik mungkin bisa dilakukan adalah persiapan ya. Kalau bareng-bareng sama temen, jangan sendirian, jangan ditinggal kawan. Jangan cuman ngejar kontennya, karena yang paling penting dari perjalanan ini bukan cuman konten, tapi pengalaman," katanya.

"Jadi persiapannya jangan hanya cuman seminggu atau dua minggu sebelum naik gunung. Kalau bisa ya jauh-jauh hari," sambungnya.


Perlengkapan Naik Gunung Harus Mumpuni

Menurut Igor, perlengkapan yang dibawa untuk naik gunung haruslah bisa membantu para pendaki agar tetap aman. Baik itu tongkat (hiking stick), baju hangat, jaket, hingga sepatu khusus.

"Sepatu yang proper (sesuai). Banyak orang yang pakai sepatu lari. Kalau kita naik gunung, sepatu yang melindungi engkel itu penting, karena akan membuat kita stabil," katanya.

"Kalau sudah sampai di atas, punya yang namanya baselayer. Kalau kita tidur itu dingin banget. Kalau kita pakai baselayer yang proper, jaket luat itu nggak usah terlalu tebal," tutupnya.


© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.