TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa Pemilik Hotel Grand Hyatt Jakarta?
Terletak tepat di pusat kawasan bisnis elit Jalan MH Thamrin, Hotel Grand Hyatt Jakarta menjadi salah satu hotel bintang lima paling mewah dan prestisius di Indonesia.
Lokasinya sangat strategis, hanya beberapa langkah dari ikon legendaris Jakarta Bundaran Hotel Indonesia (Bundaran HI) yang menjadikannya favorit tamu lokal maupun internasional, baik untuk keperluan bisnis maupun liburan mewah.
Hotel ini memiliki akses langsung ke pusat perbelanjaan Plaza Indonesia melalui lobi utama, serta terintegrasi dengan The Plaza Office Tower, Keraton Private Residences, dan Keraton Hotel Luxury Collection, menciptakan satu kawasan gaya hidup eksklusif yang saling terhubung.
Menjulang setinggi 28 lantai, Grand Hyatt Jakarta menawarkan lebih dari 400 kamar dan suite luas yang dirancang elegan.
Beberapa unit bahkan menghadirkan panorama langsung ke arah Bundaran HI pemandangan kota yang menjadi daya tarik tersendiri, terutama saat malam hari.
Dengan fasilitas kelas dunia dan layanan terbaik, Grand Hyatt Jakarta tak hanya menjadi simbol kemewahan, tetapi juga representasi standar tertinggi dari industri perhotelan di ibu kota.
Lalu sebenarnya siapa pemilik Hotel Grand Hyatt Jakarta?
Untuk diketahui saja, Hotel Grand Hyatt Jakarta dikelola oleh Hyatt Hotels Corporation sejak Juli 1991. Operator perhotelan ini berbasis di Chicago, Amerika Serikat.
Namun meski berada di bawah pengelolaan Hyatt Hotels Corporation, pemilik Hotel Grand Hyatt Jakarta adalah PT Plaza Indonesia Realty Tbk, sebuah perusahaan properti yang berstatus perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).
PT Plaza Indonesia Realty Tbk menjual sahamnya ke publik pada 1992 dengan kode emiten PLIN. Saat ini harga sahamnya dijual di Rp 2.510 per lembar.
Meski berstatus perusahaan terbuka, hampir seluruh saham PLIN sebenarnya dikuasai perusahaan bidang investasi (special purpose company) bernama PT Plaza Indonesia Investama yang menggenggam 96,61 persen saham.
Sementara saham publik di PT Plaza Indonesia Realty Tbk cuma sebesar 2,99 persen plus saham treasury sebesar 0,40 persen.
Bisa ditelusuri sejarahnya, Plaza Indonesia awalnya dimiliki Bimantara Group yang dikaitkan dengan konglomerat Bambang Trihatmodjo, putra mantan Presiden Soeharto.
Dari situs resmi perusahaan, PT Plaza Indonesia Realty Tbk awalnya memang bernama PT Bimantara Eka Santosa yang didirikan pada 1983.
Sejak awal, perusahaan ini didirikan untuk pengembangan kawasan sekitar Bundaran HI.
Pada tahun 1990, PT Bimantara Eka Santosa mengganti namanya menjadi PT Plaza Indonesia Realty Tbk.
Belum ada informasi lebih lanjut apakah Grup Bimantara masih memegang saham di perusahaan saat ini.
Namun bila melihat posisi CEO PLIN, saat ini dijabat Rosano Barack, pengusaha yang ikut mendirikan Grup Bimantara bersama Bambang Trihatmodjo.
Sementara bila mengamati deretan komisaris atau wakil pemegang saham di PT Plaza Indonesia Realty Tbk, terdapat Franky Oesman Widjaja, putra dari pendiri Grup Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja. Ia menduduki posisi komisaris utama.
Kepemilikan Plaza Indonesia juga masih saling terafiliasi dengan PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP).
Di situs resmi INPP, kompleks Plaza Indonesia masuk dalam portolio perusahaan tersebut.
Komisaris PT Plaza Indonesia Realty Tbk, yakni seorang pengusaha muda Amelia Gozali, juga tercatat menjadi komisaris PT Indonesian Paradise Property Tbk.
Paradise Indonesia adalah perusahaan pengembang properti yang mengendalikan beberapa portofolio seperti hotel, pusat perbelanjaan, apartemen di Jakarta, Bali, Batam, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Semarang, dan lainnya. Perusahaan ini dibesarkan oleh Boyke Gozali.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
-
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini