Obor Pemuda GMIM, Renungan Selasa 1 Juli 2025, Ulangan 4:2, Jangan Menambah atau Mengurangi Firman
Chintya Rantung July 01, 2025 11:30 PM

TRIBUNMANADO.CO.ID - Obor Pemuda GMIM, renungan Selasa 1 Juli 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada Ulangan 4:2.

Tema perenungan adalah Jangan menambah atau mengurangi firman.

Khotbah:

John Calvin pernah mengatakan suatu kalimat yang berkaitan erat dengan tema renungan ini, yaitu To alter God’s word is to accuse Him of ignorance or insufficiency, and to place human wisdom above divine truth (Mengubah firman Tuhan berarti menuduh-Nya tidak tahu atau tidak mampu, dan menempatkan hikmat manusia di atas kebenaran ilahi.”

Sobat obor, dalam dunia yang terus berubah ada kecenderungan manusia untuk “menyesuaikan” Firman Tuhan agar terasa lebih nyaman dan lebih relevan.

Namun Musa dengan tegas menyampaikan kepada bangsa Israel: “Jangan tambah, jangan kurangi.” Ini bukan sekadar perintah teknis, tapi pernyataan serius tentang otoritas dan kesempurnaan firman Tuhan. 

Menambahkan Firman bisa berarti membuat aturan manusia seolah- olah itu berasal dari Tuhan (legalisme). Menguranginya bisa berarti mengabaikan bagian yang dianggap “tidak cocok” dengan budaya atau selera kita (liberalisme).

Keduanya adalah bentuk ketidaktaatan dan pergeseran iman dari kebenaran sejati dan tentu sangat berbahaya karena akan terjadi DISTORSI FIRMAN TUHAN (band Why 22:18-19). Tuhan tidak memerlukan “bantuan” kita untuk menyempurnakan Firman-Nya.

Dia hanya meminta kita untuk memegangnya dengan setia, karena Firman itu sudah sempurna dan cukup untuk memimpin hidup kita.

Sobat obor, renungan hari ini memberikan suatu motivasi firman yang sangat berharga bagi kita semua bahwa pentingnya meminta hikmat dan kerendahan hati dalam memahami firman Tuhan.

Jika hati kita dipenuhi dengan kesombongan, maka kita akan terjebak dalam situasi menganggap firman Tuhan itu memiliki kekurangan, sehingga menempatkan pikiran kita lebih di atas dan lebih benar dari firman Tuhan.

Menambah atau mengurangi firman Tuhan adalah suatu bentuk penghinaan kepada Tuhan.

Sebagai generasi muda dan masa depan gereja, kita harus memiliki pemahaman bahwa FIRMAN ITU SEMPURNA. Kita harus berani menolak setiap pandangan, ajaran, dan tradisi yang bertolak belakang dengan firman Tuhan.

Di akhir renungan ini ada satu kalimat bijak yang berkata The Word of God is perfect; it does not need our additions, for in adding to it, we take away its purity.” “Firman Tuhan itu sempurna; ia tidak membutuhkan tambahan dari kita, karena dengan menambahinya, kita justru mengurangi kemurniannya. Amin.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.