Kerusakan Sekolah di Jombang Ganggu Kegiatan Belajar Siswa, DPRD Jatim Siap Kawal Turunnya Bantuan
Deddy Humana July 01, 2025 11:32 PM


SURYA.CO.ID, JOMBANG - Saat tingginya semangat menyambut Sekolah Rakyat dan wacana pendidikan dasar gratis, ternyata sebagian fasilitas pendidikan di Jombang belum diperbaiki.

Kerusakan terjadi pada bangunan SMP dan SMK Pancasila di Kecamatan Mojowarno, yang setiap tahun semakin memburuk. 

Bangunan sekolah swasta itu telah menua dan minim perbaikan sehingga dikhawatirkan membahayakan siswa serta menghambat proses pembelajaran.

Pengurus yayasan sekolah menyampaikan bahwa sejak didirikan, gedung sekolah belum pernah mengalami renovasi menyeluruh. Kini bagian atap lapuk kerap bocor saat hujan, dinding mengalami keretakan, dan struktur bangunan secara keseluruhan tidak lagi kokoh.

“Selama ini kami hanya melakukan tambalan seadanya. Tetapi struktur dasarnya memang sudah lemah,” ucap Sutikno, perwakilan pengelola sekolah, Selasa (1/7/2025). 

Dengan hanya sembilan ruang kelas, pihak sekolah kewalahan mengakomodasi jumlah siswa yang terus bertambah, khususnya dari masyarakat pinggiran. Beberapa kelas harus berbagi waktu atau berpindah ruang karena keterbatasan sarana yang layak.

“Kami sesuaikan ruang belajar sebisanya agar kegiatan tetap berjalan, meski kondisi bangunan tidak mendukung,” jelas Sutikno.

Pihak sekolah telah mengajukan proposal bantuan kepada pemerintah dan Dinas Pendidikan. Jika mendapat dukungan dana, perbaikan akan dilakukan bertahap dengan fokus awal pada penguatan struktur dan keselamatan bangunan.

Untuk jangka panjang, sekolah merencanakan pembangunan gedung bertingkat guna memaksimalkan lahan yang terbatas. Hal ini dinilai sebagai solusi efisien mengingat keterbatasan ruang yang ada.

Kondisi tersebut juga mendapat perhatian dari Sumardi, anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Golkar, yang  melakukan kunjungan kerja ke Mojowarno, Selasa (1/7/2025).

Dalam kesempatan itu, ia meninjau langsung gedung SMK Pancasila dan berdialog dengan warga serta pengurus sekolah.

Sumardi menyatakan keprihatinannya atas kondisi sarana belajar yang dinilai tidak layak. Ia menyoroti bahwa perbaikan kecil selama ini tidak cukup, dan dibutuhkan tindakan nyata dari pemerintah. “Gedungnya sudah tidak memadai untuk proses belajar. Ini harus segera ditindaklanjuti,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa pihak sekolah telah menyampaikan proposal kepada dinas terkait, dan ia berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan agar proses pendidikan tidak terganggu.

Menurut Sumardi, sekolah seperti SMP dan SMK Pancasila memainkan peran penting dalam memberi akses pendidikan bagi anak-anak di daerah pinggiran. 

Ia mengajak pihak swasta maupun pemerintah untuk turut andil dalam mendukung keberlanjutan pendidikan melalui program CSR maupun bantuan langsung.

“Kalau tidak segera ditangani, kualitas pendidikan di wilayah ini akan semakin tertinggal. Kami akan kawal agar bantuan segera turun,” tegasnya.

Dengan situasi yang terjadi saat ini, masa depan ratusan siswa bergantung pada cepatnya respons dari pemangku kebijakan. Tanpa perbaikan segera, kegiatan belajar mengajar terancam tidak berjalan optimal. *****

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.