Pengaruh BPA pada Air yang Diminum Sehari-hari, Berikut Penjelasan Ahli
Willem Jonata July 01, 2025 11:32 PM

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Konsumsi air minum dalam kemasan galon sudah menjadi pemandangan umum, tidak hanya di rumah tangga melainkan juga di kantor, rumah sakit dan tempat-tempat umum lainnya.

Kemasan seperti itu dianggap praktis dan memudahkan konsumsi air minum sehari-hari.

Namun beberapa tahun belakangan ini, isu terkait keamanannya dipertanyakan.

Muncul kekhawatiran tentang Bisphenol A (BPA) yang terkandung dalam galon guna ulang, khususnya yang terbuat dari Polikarbonat (PC).

Menjawab hal berikut ulasan dari berbagai ahli:

Standarisasi dari BPOM, BSN dan Kementerian Perindustrian memastikan tidak ada migrasi BPA ke air. Galon PC aman untuk digunakan.

"Untuk pengujian BPA di dalam air galon kuat polikarbonat yang pernah kami lakukan, baik BPA yang sebelum digunakan atau diedarkan dan setelah galon itu digunakan masyarakat, rata-rata adalah negatif BPA," kata Koordinator Fungsi Pengujian dan Kalibrasi Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan (BBSPJI-KFK) Kemenperin, Irma Rumondang.

BPOM juga sudah menyebut bahwa galon guna ulang yang beredar di masyarakat masih aman digunakan untuk air minum.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Standardisasi Pangan Olahan Badan POM Dwiana Andayani.

Meskipun demikian, masyarakat perlu memperlakukan galon dengan baik dengan tidak membanting atau menyikat dengan keras.

Kemudian, dari aspek pencucian dan sterilisasi.

Pencucian dimulai dari basuhan air pada permukaan luar galon. Lalu, dilanjutkan dengan pembasuhan menggunakan bahan pembersih dengan standar food-grade untuk membersihkan bagian dalam galon. Setelah itu, galon dibilas dengan air suhu hangat, yakni 55°C untuk menghilangkan mikroba.

Galon kemudian dibilas kembali dengan air suhu normal. Proses otomatis tanpa campur tangan manusia untuk menjaga sterilitas.

Dalam beberapa penelitian, belum ada laporan kasus penyakit akibat konsumsi air dari galon PC, baik di Indonesia maupun internasional.

Penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Islam Makassar (UIM) hingga Universitas Muslim Indonesia (UMI) telah memastikan tidak ada migrasi BPA dari galon guna ulang berbahan polikarbonat ke air.

Anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Hermawan Seftiono menjelaskan, galon dan BPA merupakan dua produk yang berbeda.

“Tidak ada laporan di Eropa yang pernah menyebutkan ada seseorang yang sakit karena mengkonsumsi air dari galon polikarbonat. Di Indonesia juga belum ada yang terkena penyakit dari kandungan BPA ini," katanya.

Ditambahkan, Periset Ahli Madya Pusat Riset Teknologi Polimer Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTP BRIN) Syuhada memaparkan, dalam penelitian Dong Wen-li dkk, yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Mechanics and Materials Vol 469 Tahun 2014 menunjukkan semakin lama galon guna ulang PC dipakai maka migrasi kandungan BPA pada temperatur normal ke dalam air cenderung berkurang secara linier.

"Hal ini berarti, semakin sering dan semakin lama wadah itu digunakan, semakin kecil pula kemungkinan paparan BPA yang dapat terjadi, sehingga konsumen tidak perlu khawatir menggunakan wadah PC secara berulang," kata Syuhada.

Di sisi lain, pemakaian galon guna ulang mendukung aspek keberlanjutan karena menawarkan manfaat bagi lingkungan.

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mendorong industri AMDK mengurangi penggunaan biji plastik dengan menggunakan botol atau galon guna ulang.

Rata-rata galon guna ulang bisa dipakai kembali hingga 40 kali sehingga mengurangi konsumsi biji plastik murni hingga 250 ribu ton per tahun.

"Kami mendorong industri air minum kemasan menerapkan sistem guna ulang yang sama pada botol plastik, seperti pada galon guna ulang," kata Hanif Faisol.

Sejumlah organisasi lingkungan menyambut positif seruan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol.

Juru Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta Muhammad Aminullah menjelaskan, penggunaan galon guna ulang sejalan dengan Peraturan Menteri KLHK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.