Studi: Karbohidrat Berkualitas Tinggi Bantu Jaga Tubuh Tetap Sehat di Hari Tua
kumparanFOOD July 02, 2025 05:00 AM
Kalau kamu pernah memperhatikan isi piringmu, kamu pasti sadar bahwa karbohidrat hampir selalu ada, terutama nasi. Ya, orang Indonesia memang suka bilang belum makan kalau belum makan nasi. Bahkan, tak jarang nasi dikombinasikan lagi dengan karbohidrat lain seperti mi atau kentang.
Artinya, karbohidrat jadi asupan yang terasa wajib dikonsumsi setiap hari. Tapi, hanya sedikit yang tahu bahwa pilihan karbohidrat yang kita konsumsi saat ini ternyata bisa berdampak besar terhadap kesehatan di masa tua.
Dilansir Food & Wine, studi yang dimuat dalam JAMA Network Open menemukan bahwa pola makan di usia paruh baya, khususnya asupan karbohidrat, berperan penting dalam menentukan kualitas penuaan.
Penelitian ini menganalisis data dari Nurses' Health Study yang melibatkan 47.513 wanita dan berlangsung selama lebih dari 30 tahun. Para peserta diminta mengisi kuesioner setiap empat tahun sekali untuk melaporkan kebiasaan makan mereka. Dari data tersebut, peneliti menilai asupan total karbohidrat, karbohidrat olahan, karbohidrat berkualitas tinggi, serta asupan serat, indeks glikemik, dan beban glikemik.
Ilustrasi nasi putih. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nasi putih. Foto: Shutter Stock
Dari lebih dari 47 ribu peserta, hanya 3.706 orang yang memenuhi definisi penuaan sehat menurut peneliti, yaitu mereka yang tetap sehat secara fisik dan kognitif, bebas dari penyakit kronis, serta memiliki kesehatan mental yang stabil.
Dari analisis tersebut, para peneliti menemukan pola yang menarik terkait jenis karbohidrat yang dikonsumsi peserta dan hubungannya dengan kualitas penuaan. Peserta yang mengonsumsi karbohidrat berkualitas tinggi, seperti dari biji-bijian utuh, buah, sayur, dan kacang-kacangan, serta cukup sera; memiliki peluang lebih besar untuk mengalami penuaan sehat. Kenaikan peluang ini bervariasi, mulai dari 6 persen hingga 37 persen, tergantung pada jenis asupan yang dikonsumsi.
“Hasil penelitian kami konsisten dengan bukti lain yang mengaitkan konsumsi buah dan sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan dengan risiko penyakit kronis yang lebih rendah, dan sekarang kami melihat adanya hubungan dengan hasil fungsi fisik dan kognitif,” jelas Qi Sun, penulis utama dari studi tersebut.
Sebaliknya, hasil yang bertolak belakang ditemukan pada peserta yang banyak mengonsumsi karbohidrat olahan, seperti biji-bijian olahan, kentang, dan makanan dengan tambahan gula. Kelompok ini justru mengalami penurunan peluang penuaan sehat hingga 13 persen.
llustrasi penduduk Okinawa di Jepang  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
llustrasi penduduk Okinawa di Jepang Foto: Shutter Stock
Temuan ini menegaskan bahwa bukan jumlah karbohidrat yang paling berpengaruh, melainkan kualitasnya. Jenis sumber karbohidrat yang dikonsumsi memiliki dampak besar terhadap kesehatan jangka panjang.
Karbohidrat berkualitas tinggi umumnya kaya akan serat yang diduga menjadi salah satu faktor utama di balik manfaatnya. Serat dapat membantu menjaga kesehatan usus karena menjadi makanan bagi bakteri baik yang menghasilkan zat-zat bermanfaat bagi tubuh.
Kandungan sehat ini juga berperan dalam mengurangi peradangan yang berhubungan dengan proses penuaan. Selain itu, kandungan vitamin B dan polifenol dalam makanan berserat juga diduga turut mendukung penuaan yang lebih sehat.
Jadi, setelah mengetahui temuan ini, langkah yang lebih bijak bukanlah menghindari karbohidrat sama sekali, melainkan mulai memperhatikan jenisnya. Mengganti sebagian karbohidrat olahan dengan sumber yang lebih sehat bisa jadi investasi sederhana untuk tubuh yang tetap bugar di masa tua.
Reporter Salsha Okta Fairuz
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.