BOLASPORT.COM - Pelatih anyar Persis Solo, Peter de Roo menjawab banyak pertanyaan mengenai dirinya dan bagaimana ia akan memimpin Laskar Sambernyawa.
Peter de Roo menjadi pelatih anyar Persis Solo untuk menyongsong Liga 1 2025-2026.
Pelatih asal Belanda itu sebelumnya menukangi klub SIngapura, Balestier Khalsa selama 3 musim.
Fakta unik dari pelatih 55 tahun tersebut sebenarnya telah mengunjungi Solo tahun lalu.
Namun saat itu ia datang bersama klubnya,Balestier Khalsaketika menjalin kerjasama dengan klub Liga 2 (sekarang terdegradasi ke Liga 3), Nusantara United.
Balestier Khalsadan Nusantara United menyepakati 3 poin kerjasama yang meliputi pengembangan sepak bola usia muda, aspek komersial dan aspek teknis.
Peter de Rooturut hadir dalam pertemuan yang dihelat di Hotel Alila, Solo pada Juni 2024 tersebut.
Kini sang meneer Belanda tak menyangka bisa secepat ini datang lagi ke Solo dengan status baru sebagai Pelatih Kepala Persis Solo.
"Ya memang begitu, saya tahun lalu ke Solo bersama klub saya di Singapura," kata Peter de Roo dilansir BolaSport.com dari Youtube Persis Solo.
"Kami memiliki sebuah kesepakatan dengan Nusantara United, kami juga merekrut satu pemain mereka."
"Jadi saya benar-benar tak berpikir akan kembali ke Solo lagi."
"Kini menjadi pelatih kepala Persis Solo, anda tahu terkadang itu hal yang normal di sepak bola baik sebagai pemain dan pelatih."
"Tidak pernah menyangka kembali ke Solo secapat itu, tapi saya benar-benar menantikannya," tambahnya.
Peter de Roo juga siap menjawab tantangan di Persis Solo untuk musim depan.
Secara statistik, tidak ada pelatih Persis yang bertahan dari awal hingga akhir musim sejak mereka promosi ke Liga 1 pada 2021.
"Tidak apa-apa, tidak ada yang spesial bahwa yang saya inginkan adalah pemain menikmati bagaimana kita bermain, dan bagaimana kita percaya cara bermain kami," ujarnya.
"Saya yakin mereka akan menikmatinya btw, dan saya pikir ini akan jadi musim yang panjang."
"Pada akhirnya hadiahnya akan berada di akhir musim, tidak di awal musim. Jadi kita akan memastikan para pemain tetap lapar, tetap fit untuk mencapai hal itu," tambahnya.
Ekspektasi tinggi dari suporter juga jadi tantangan selanjutnya yang akan dihadapi De Roo.
Setelah berhasil bertahan di Liga 1, suporter melihat musim depan sebagai langkah berikutnya untuk mencapai hasil lebih baik.
"Itu adalah bagian dari sepak bola profesional, suporter berpikir dengan hatinya dan itu bagus, inilah yang membikin sepak bola menarik," kata eks pemain SC Cambuur itu.
"Persis bertahan musim lalu dan suporter berpikir saat ini untuk menuju langkah selanjutnya, kita tidak akan mengeluh soal itu, saya suka harapan yang tinggi."
"Semuanya, baik yang pernah bekerja sama dengan saya atau staf saya saat ini tidak tahu jawaban dari pertanyaan ini (bagaimana menghandle suporter saat hasil tak sesuai ekspektasi) dan itu cukup sederhana."
"Bahwa kita mestinya fokus saja dengan hal yang bisa kita kontrol. Bagaimana kita bermain, dengan bola ataupu tanpa bola."
"Pikiran orang lain, kata-kata mereka tidak ada dalam kontrol kita. Kita harus pastikan fokus 100 persen untuk hal yang bisa kita kontrol," imbuhnya.