Tiga Sekolah di Banjarmasin Tanpa Pendaftar, Disdik Rencanakan Penggabungan
Hari Widodo July 02, 2025 07:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dari total 209 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Banjarmasin, sebanyak 178 sekolah masih menyisakan kuota pada pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 secara online. Jumlahnya bervariasi, mulai dari kurangan satu murid sampai 38 murid.

Bahkan, berdasarkan data SPMB online Dinas Pendidikan Banjarmasin, ada tiga SDN yang tidak mendapat pendaftar. Sekolah tanpa pendaftar itu adalah SDN Pemurus Dalam 7, SDN Pemurus Dalam 8 dan SDN Pengambangan 10.

“Data ini sampai SPMB online berakhir. Tapi ada kemungkinan jumlahnya bertambah saat pendaftaran offline. Data terbaru masih kami rekap,” kata Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdik Banjarmasin Ibnul Qayyim, Selasa (1/7/2025).

Menurut Qayyim, banyak faktor yang mempengaruhi minimnya pendaftar pada sejumlah sekolah.

Di antaranya kecenderungan orangtua memasukkan anaknya ke sekolah swasta dan pesantren.

“Tapi ada juga yang malah kelebihan siswa baru seperti di wilayah Sungaiandai,” ungkapnya.

Menyikapi hal itu, Qayyim mengungkapkan rencana penggabungan atau grouping sejumlah sekolah.

Dalam waktu dekat penggabungan dilakukan terhadap SDN Teluk Dalam 9 dan 10. Dua sekolah ini akan menjadi SDN Teluk Dalam 10.

Berdasarkan data Disdik, SDN Teluk Dalam 10 baru mendapatkan dua peserta didik dari kuota 25 murid atau kurang 23 murid.

Sementara SDN Teluk Dalam 9 mendapat 13 murid dari kuota 28 orang atau kurang 15 orang.

“Tentu kami juga akan melakukan penggabungan pada beberapa sekolah, namun setelah dilakukan perencanaan,” ujarnya.

Wali Kota Banjarmasin M Yamin meminta Disdik melakukan kajian terhadap masalah ini. Demikian pula terhadap pemerataan tenaga pendidik dan fasilitas pendukung sekolah.

“Kenyamanan belajar menjadi penunjang minat siswa baru,” ujarnya.

Sekolah lain yang kekurangan murid baru adalah SDN Pekauman 2. Berdasarkan data Disdik, sekolah yang memiliki kuota 28 murid ini, baru mendapat delapan orang atau masih kurang 20 murid baru.

Saat didatangi, Selasa, anggota Panitia SPMB Yutika Sari mengatakan sekolahnya memiliki kuota 56 murid. Namun baru 41 murid yang terdaftar atau masih kurang 15 murid.

Murid baru tersebut didapat melalui pendaftaran online dan offline.

“Sebanyak 36 murid mendaftar secara online. Lima murid mendaftar langsung ke sekolah,” kata Rahma Maulida, yang juga anggota panitia SPMB.

Meski demikian, satu dari dua kelas yang disediakan sudah dipastikan penuh.

Sementara kelas lainnya masih memerlukan 15 murid lagi untuk mencapai kapasitas maksimal yakni 28 murid per kelas.

“Pendaftaran dibuka sampai kuota terpenuhi. Hingga proses pembelajaran dimulai pun kalau ada yang mendaftar kami akan menerima,” kata Yutika.

Dia mengatakan penerimaan didominasi jalur domisili. Sekolah juga menyediakan jalur afirmasi bagi pendaftar dari keluarga kurang mampu dan disabilitas dengan syarat memiliki Kartu Indonesia Pintar, peserta Program Keluarga Harapan (PKH) atau peneriman bantuan sosial lainnya.

Selain itu tersedia jalur mutasi untuk murid yang mengikuti perpindahan orangtua.

“Jalur domisili itu otomatis terisi karena kuota cukup besar,” tambah Rahma.

Saat ini sekolah juga mempersiapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang berlangsung pada 7-12 Juli.

“Untuk MPLS kami akan berbagi tugas dengan para guru lainnya dalam rangka menyambut murid baru,” ujar Yutika. (sai/mel)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.