COO Danantara: Garuda Indonesia Masuki Fase Transformasi Menyeluruh
kumparanBISNIS July 02, 2025 12:20 PM
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, mengatakan PT Garuda Indonesia yang merupakan perseroan di bawah pengelolaan Danantara Indonesia, kini memasuki fase transformasi.
Pada Selasa kemarin, (1/7) Dony didampingi Managing Director Business 3 Operations Holding, Febriany Eddy, menghadiri kick-off meeting bersama jajaran Direksi dan Komisaris Garuda Indonesia.
"Sebagai persero yang berada di bawah pengelolaan Danantara Indonesia, Garuda Indonesia kini memasuki fase transformasi menyeluruh," kata Dony seperti dikutip dari laman resmi Instagram Danantara @danantara.indonesia, Selasa (2/7).
Adapun transformasi tersebut, kata Dony, mencakup target perbaikan kinerja, mulai dari ekspansi rute penerbangan, penambahan jumlah armada, hingga pengembangan ekosistem layanan dan peningkatan kualitas operasional.
Garuda Indonesia Group sebelumnya mendapatkan suntikan modal senilai Rp 6,65 triliun dari Danantara. Pinjaman modal tersebut diberikan sebagai bagian dari proses restrukturisasi perseroan.
Dari total pinjaman tersebut, sebagian besar diberikan untuk Citilink Indonesia senilai Rp 4.827.774.000.000. Adapun Rp 1.822.731.000.000 diberikan ke Garuda Indonesia.
Direktur Utama, Wamildan Tsani, mengatakan restrukturisasi penyehatan perusahaan ini menjadi bagian penyelamatan kinerja yang telah dilakukan pada tahun 2021-2023, yang berfokus pada penyelamatan melalui pengelolaan kewajiban usaha, restrukturisasi komposisi armada, hingga pengelolaan beban usaha.
Ilustrasi Pesawat Garuda Indonesia. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pesawat Garuda Indonesia. Foto: Dok. BNPB
Melalui skema restrukturisasi penyelamatan yang telah dijalankan sejak tahun 2022, Garuda Indonesia berhasil menurunkan nilai, memperbaiki nilai ekuitas, dan melakukan berbagai aspek operasional.
Dalam kerangka strategi kinerja jangka panjang, Garuda Indonesia akan menerapkan 11 langkah prioritas untuk mentransformasi usahanya. Dari aspek armada dan jaringan, Garuda Indonesia Group menargetkan penambahan armada secara bertahap hingga mencapai sekitar 120 pesawat serta melakukan ekspansi sedikitnya ke 100 rute baru hingga tahun 2029.
Pada periode yang sama, perusahan antara lain juga akan menguatkan ekosistem pendukung penerbangan, mendorong kolaborasi seluruh lini usaha, mendorong digitalisasi dan meningkatkan kualitas pengalaman pengguna jasa.
Hingga periode kuartal I 2025, kinerja perseroan mencatatkan hasil yang positif. Capaian ini dampak dari pertumbuhan pendapatan pangsa charter, penerbangan tidak berjadwal, yang meningkat sebesar 92,88 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Selain itu, secara keseluruhan pendapatan operasional konsolidasian per 31 Maret 2025 tercatat naik 1,63 persen atau senilai USD 723,56 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara dari sisi operasional, sepanjang kuartal I 2025 Garuda Indonesia Group mengangkut 5,13 juta penumpang, yakni 2,65 juta penumpang Garuda Indonesia dan 2,48 juta penumpang Citilink.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.