Maria Grazia Chiuri baru saja menutup hampir satu dekade kepemimpinannya sebagai direktur kreatif Dior, sebuah posisi yang ia isi tak hanya dengan rancangan yang memikat, tetapi juga dengan visi yang menggugah. Di bawah arahannya, Dior bukan sekadar rumah mode, melainkan panggung untuk menyuarakan nilai-nilai kesetaraan, keberdayaan, dan kebebasan berekspresi.
Maria menjadikan mode sebagai bahasa untuk berbicara tentang hal-hal besar: feminisme, seni, budaya, dan perjuangan perempuan di berbagai belahan dunia. Ia membawa karya-karya yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga menggerakkan pikiran.
Kini, ketika ia resmi mengakhiri perjalanannya di Dior, yang tertinggal bukan hanya deretan koleksi memukau di panggung mode dunia tetapi juga warisan nilai dan ide yang akan terus bergema.
Berikut adalah beberapa warisan paling berkesan yang ditinggalkan Maria Grazia Chiuri untuk Dior dan dunia mode:
Penegasan Feminisme
Perbesar
Salah satu koleksi ikonik Dior ready to wear 2017. Foto: Instagram @dior
Chiuri merupakan perempuan pertama yang memegang kepemimpinan kreatif Dior sejak rumah mode ini berdiri pada 1946. Fakta ini tidak sia-sia bagi kaum perempuan. Chiuri adalah seorang penggiat feminisme sejati. Hal pertama yang dilakukan Chiuri pada show perdana ready to wear 2017 adalah membuat pernyataan yang tegas atas feminisme.
Saat model tampil dengan kaos bertuliskan “We Should All Be Feminists” yang diambil dari judul buku karya penulis dan aktivis asal Nigeria, Chimamanda Ngozi Adichie, momen ini paling banyak diunggah di media sosial. Tampilan ini menjadi sesuatu yang ikonik tidak hanya di dunia fashion, tapi juga semangat kesadaran yang menguatkan generasi muda perempuan.
Kolaborasi yang Memajukan Perempuan
Perbesar
Fotografer Prancia, Brigitte Lacombe. Foto: AFP
Perempuan mendukung perempuan tidak hanya sebuah gagasan yang ideal. Maria Grazia Chiuri tidak sungkan melaksanakan ide ini. Tak hanya mendukung, ia memajukan dan memberi panggung bagi perempuan lain untuk berkarya di sisinya. Dalam kampanye iklan pertamanya untuk Dior, ia menggandeng fotografer perempuan Brigitte Lacombe. Meski ada fotografer terkenal seperti Annie Leibovitz, misalnya, dunia fotografi mode kenyataannya masih dikuasai oleh laki-laki.
Brigitte Lacombe merupakan seorang fotografer yang handal, karya-karya telah diterbitkan oleh banyak media. Terkadang yang diperlukan oleh perempuan adalah sebuah kesempatan untuk menjadi lebih besar, dan Maria Grazia Chiuri memberikan ini pada perempuan lain. Selama kepemimpinannya, Chiuri menampilkan nama-nama perempuan lain dari seniman Judy Chicago, Rithika Merchant hingga Niki de Saint Phalle.
Koleksi yang Merayakan Segala Tipe Perempuan
Perbesar
Koleksi Dior musim semi/panas 2025. Foto: Instagram @dior
Jika di masa lalu sebuah brand lazim mengasosiasikan namanya untuk tipe tertentu, aktif, sportif, feminin - desainer Maria Grazia Chiuri merangkul semua ragam dan memberi pesan bernama ‘berdaya’ di setiap koleksi.
Perbesar
Koleksi Dior musim semi/panas 2025. Foto: AFP
Segala kemungkinan sisi perempuan itu ada, berkuasa, rentan, aktif, romantis, keras dan lembut. Terlepas dari semua sisi, melihat peragaan busananya di tiap koleksi, pemirsa akan menangkap spirit yang memberdayakan. Entah lewat lagu, sepatu atau atlet panahan seperti di show musim semi/panas 2025 lalu.
Mimpi dan Fantasi Monsieur Dior
Perbesar
Koleksi Dior Couture Spring 2017. Foto: AFP
Mimpi adalah kompas bagi Christian Dior dalam berkarya. Sebuah pameran retrospektif sang desainer bahkan digelar dengan judul yang mengamini kalimat di atas, Christian Dior, Designer of Dreams. Selama menjabat sebagai direktur kreatif, Maria Grazia Chiuri memupuk mimpi dan fantasi ini.
Perbesar
Koleksi Dior Couture Spring 2017. Foto: AFP
Koleksi adibusana pertamanya Dior Couture Spring 2017 di Museum Rodin berlatar labirin dengan pohon bergantung kilau kristal di rantingnya. Model berjalan dengan penutup mata atau hiasan kepala dengan gaun-gaun bak negeri dongeng. Koleksi terakhirnya di Roma Mei lalu mengaburkan realita dan fantasi, sosok hantu-hantu berkostum masa lalu di antara model-model yang berdandan ethereal.
Inspirasi Global
Perbesar
Koleksi Dior Cruise 2020. Foto: AFP
Meski Dior merupakan rumah mode kebanggaan Prancis, Maria Grazia Chiuri tidak ingin hanya memakai satu cara pandang dalam pendekatan estetikanya. Inspirasi datang dari mana saja, artisan-artisan lokal mendapat ruang khusus untuk berkarya.
Perbesar
Koleksi Dior Cruise 2020. Foto: AFP
Seperti koleksi Dior Cruise 2020 di Marakesh yang menonjolkan kain-kain tradisional Afrika, mitologi klasik Yunani pada Cruise 2022, koleksi kental dengan nafas Scotlandia Cruise 2025, atau kegemerlapan India pada koleksi Fall 2023.
Melihat kilas balik kepemimpinan Maria Grazia Chiuri, banyak hal yang dapat dikenang darinya. Tak hanya New Look yang diremajakan kembali, atau kelahiran ulang Saddle Bag sebagai The It Bag, selama Chiuri menjabat, Dior adalah sebuah gerakan bagi perempuan.