Menko Airlangga: Transformasi Sektor Logistik Jadi Kunci Peningkatan Daya Saing Nasional
Sanusi July 02, 2025 09:32 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya transformasi sektor logistik sebagai kunci peningkatan daya saing nasional. 

Ia menyebut, pemerintah terus mendorong penguatan ekosistem logistik nasional sebagai bagian dari strategi memperkuat resiliensi ekonomi dan memperluas akses perdagangan global.

Untuk itu, Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian menggandeng Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) meluncurkan ALFI Comvex 2025 yang menjadi ajang konfrensi dan pameran untuk mendorong transformasi logistik dan rantai pasok. 

Pameran ini akan digelar pada 12-14 November 2025 nanti.  

“Dalam ALFI ini, kita harap bisa memetakan persoalan utama logistik. Transformasi logistik sudah menjadi salah satu program strategis Presiden,” ujar Airlangga, Rabu (2/7/2025).

Airlangga mengungkapkan bahwa peringkat logistik Indonesia saat ini berada di posisi ke-61 dari 139 negara, posisi yang menurutnya masih perlu ditingkatkan. Meski begitu, sektor logistik nasional menunjukkan pertumbuhan positif, dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) naik dari 4,6 persen pada 2020 menjadi 6,64 persen pada 2024.

Untuk mempercepat penguatan logistik, pemerintah mengusung tiga strategi Utama yakni penguatan infrastruktur backbone dan sarana penunjang logistik, Integrasi dan digitalisasi layanan logistik, Peningkatan kualitas SDM dan daya saing penyedia jasa logistik.

“Digitalisasi adalah keharusan. Efisiensi hanya bisa dicapai kalau proses logistik lebih terintegrasi dan berbasis teknologi,” kata Airlangga.

Ia menambahkan, berbagai stakeholder, baik pemerintah pusat, daerah, hingga pelaku usaha logistik, perlu terus berkolaborasi untuk memastikan deregulasi yang sudah dijalankan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Menurut Airlangga, logistik yang efisien tidak hanya mendukung perdagangan global, tetapi juga berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Dengan sistem distribusi barang yang lebih cepat dan murah, harga barang bisa ditekan dan lebih mudah diakses masyarakat.

“Logistik menyambungkan pabrik ke konsumen, baik di dalam maupun luar negeri. Kalau logistik efisien, harga barang juga akan lebih terjangkau,” katanya.

Efisiensi logistik juga diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. 

“Ekonomi tumbuh akan mendorong investasi, dan investasi akan menciptakan lapangan kerja. Inilah siklus positif yang ingin kita bangun,” tambah Airlangga.

Seiring dengan pembenahan logistik nasional, Airlangga menyebut pemerintah juga terus memperluas akses pasar melalui kerja sama dagang regional dan global. Indonesia telah menandatangani kesepakatan dengan negara-negara Eurasia, menyelesaikan negosiasi IEU-CEPA (Indonesi-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement), serta menjajaki keanggotaan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dan CPTPP (Coprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pasific Partnership).

"Jadi itulah yang pemerintah harapkan, bahwa lapangan kerja bisa terus tercipta dengan Indonesia yang lebih berdaya saing, dengan pasar yang lebih berbuka, dan tentunya digitalisasi menjadi salah satu yang harusan, karena efisiensi dengan digitalisasi akan berjalan secara lebih baik," ungkapnya.(Kontan)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.