TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon bakal melakukan uji publik penulisan sejarah ulang pada Juli ini.
Dia memastikan, rencana penulisan tetap berlanjut meski terjadi banyak penolakan.
"Kami akan melakukan uji publik. Jadi kami akan melakukan uji publik terhadap apa yang ditulis. Ya bulan Juli ini," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025).
Dia mengatakan, uji publik dilakukan untuk melengkapi data-data pendukung dan masukan dari berbagai kalangan, termasuk para pemangku kepentingan sejarah.
"Semua pemangku kepentingan sejarah dalam hal ini. Jadi nggak ada yang disembunyikan kok. Semuanya terbuka, transparan," ucap Fadli.
Politisi Gerindra itu menyampaikan, revisi penulisan sejarah bisa saja dilakukan setelah menerima masukan dari berbagai kalangan.
Targetnya, kata Fadli Zon, penulisan sejarah bakal selesai sebulan setelah uji publik atau pada Agustus 2025.
"Ya itu target kan. Itu kan target saya ngomong supaya kita kerjanya efisien," tutur Fadli.
Fadli mengatakan uji publik sudah ia rencanakan sejak awal, bukan karena adanya desakan masyarakat.
Fadli ingin sejarah ulang ditulis secara transparan.
Ia pun meminta semua pihak tidak cepat-cepat menghakimi penulisan sejarah yang belum selesai.
"Wartawan menulis baru judul terus langsung mau uji publik. Apanya yang mau diuji publik? Baru ada judulnya. Tunggu dulu dong sampai 80 persen atau 90 persen baru diuji," tandasnya.