Bangkai Kapal Nelayan yang Hilang di Jember Ditemukan Karam di Teluk Prigi Trenggalek
Ndaru Wijayanto July 04, 2025 12:30 AM

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Nelayan Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek menemukan bangkai kapal yang terapung di perairan Teluk Prigi, kecamatan setempat, Kamis (3/7/2025).

Hal tersebut ditindaklanjuti oleh tim gabungan Basarnas, TNI AL, Polairud, dan instansi terkait lainnya dengan mendekati titik koordinat yang ditunjukkan oleh nelayan.

Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Bayu Prasetyo memastikan dalam kurun waktu beberapa hari terakhir tidak ada kecelakaan lalu (Laka Laut) yang melibatkan nelayan Kecamatan Watulimo.

Untuk itu tim SAR gabungan bergegas mendekati titik yang dimaksud.

Dari ciri-ciri yang ada, diduga kuat kapal tersebut adalah Kapal Sinar yang hilang setelah melaut dari Pantai Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.

"Diduga kuat kapal tersebut adalah milik nelayan yang hilang dari Jember pada Jumat (27/6/2025)," kata Bayu.

Kapal tersebut karam di sekitar karang sehingga petugas tidak berani mendekat. Petugas gabungan lebih memilih memutari sekitar kapal dengan tujuan mencari keberadaan 6 korban yang hilang.

"Dari pencarian kami tidak ada orang (korban) di sekitar kapal tersebut," lanjutnya.

Sementara itu Komandan tim operasi pencarian dari Pos Basarnas Trenggalek, Nuryono menuturkan fokus pencarian dari tim SAR gabungan adalah kepada korban.

"Kami fokus korbanya saja apakah di mungkinkan mengapung bersama kapalnya saja, terkait evakuasi kapal bukan ranah kami," jelas Nuryono.

Basarnas sendiri menunggu perintah dari atasan untuk melanjutkan pencarian karena di perairan Prigi hanya ditemukan kapalnya saja, sedangkan Titik Kejadian Musibah (TKM) berada di Kabupaten Jember.

"Kami menunggu perintah selanjutnya dari atasan, karena kronologi kejadian juga di perairan jember, sedangkan tugas kita menangani terkait kondisi yang membahayakan jiwa manusianya" kata Nuryono.

"Jadi sampai saat ini belum ada keputusan hanya pemantauan atau pencarian," pungkasnya.

Para nelayan yang hilang diketahui berasal dari dua kecamatan, yakni Puger dan Balung. Dari Kecamatan Puger, korban yang hilang adalah H. Tawi, Baroji, dan Wasito. 

Sementara dari Kecamatan Balung, tiga nelayan lainnya adalah Arif, Daim, dan Ahmad Basori.

Menurut informasi dari pemilik kapal, para nelayan kemungkinan besar tertahan di tengah laut akibat kondisi cuaca buruk dan angin kencang yang terjadi selama dua hari terakhir

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.