TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lebih dari 10 juta produk buatan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) Indonesia dilaporkan berhasil menembus pasar luar negeri selama semester I tahun 2025. Negara tujuan utama ekspor meliputi Malaysia, Filipina, dan Singapura, dengan dominasi produk fesyen, perlengkapan rumah tangga, dan kebutuhan olahraga.
Capaian ini merupakan bagian dari inisiatif berbagai platform perdagangan digital yang membuka jalur ekspor untuk pelaku UMKM, termasuk penyedia e-commerce lokal dan regional. Sejak 2019, tercatat lebih dari 60 juta produk lokal berhasil dikirim ke kawasan Asia Timur, Asia Tenggara, dan Amerika Latin.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut perluasan akses ekspor bagi UMKM merupakan bagian penting dari strategi nasional untuk memperkuat neraca perdagangan.
“Sekarang dengan teknologi, ekspor semakin mudah. Pemerintah menyiapkan perwakilan dagang di berbagai negara, seperti ITPC dan 46 atase perdagangan yang bisa membantu UMKM menembus pasar ekspor,” kata Budi dalam sebuah dalam peluncuran Program Ekspor Shopee FLEXI, di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (1/7/2025).
Ia menambahkan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 7,1 persen pada tahun ini, atau sekitar USD 294,45 miliar secara tahunan. Menurutnya, pencapaian target tersebut tidak bisa dilepaskan dari kontribusi UMKM yang berhasil menjangkau konsumen internasional.
Pemerintah juga mendorong pelaku usaha agar meningkatkan kapasitas dan daya saing produk melalui pendampingan, pelatihan, serta akses terhadap informasi pasar. Program-program yang dirancang untuk memfasilitasi ekspor disebut perlu terus dievaluasi agar bisa menjawab kebutuhan UMKM yang beragam, termasuk dari sisi permodalan, logistik, dan regulasi.
Salah satu tantangan yang kerap dihadapi pelaku UMKM adalah menyesuaikan karakteristik produk dengan permintaan pasar luar negeri. Mulai dari adaptasi desain, harga, hingga komunikasi dalam bahasa asing. Selain itu, pelaku usaha juga perlu memahami perbedaan pola konsumsi dan preferensi antarnegara tujuan ekspor.
"Melalui program ini pengusaha UMKM dapat memahami cara pemasaran, dan bagaimana menyesuaikan produk dengan selera konsumen di luar negeri," ujar Deputy Director of Government Relations Shopee Indonesia, Balques Manisang.
Platform digital disebut berperan sebagai perantara, namun peran negara tetap krusial dalam memastikan keberlangsungan ekspor dari pelaku UMKM. Dengan kompetisi global yang semakin ketat, keberhasilan ekspor bukan hanya soal membuka toko daring, melainkan juga membangun sistem dukungan yang menyeluruh.