TRIBUNJATIM.COM - Tangis haru dan tak terbendung dirasakan oleh Oktamansa Dwi Tricahyo, seorang anak dari buruh pabrik sepatu.
Tak tergiur dengan aksi tak jujur dalam seleksi Bintara Polri, pemuda ini akhirnya lolos.
Oktamansa Dwi Tricahyo lolos setelah dua kali gagal mencoba seleksi Bintara Polri.
Beruntung, tahun 2025 ini menjadi tahun baik baginya hingga akhirnya lolos.
Rekrutmen Bintara Polri Polda Banten baru saja diumumkan melalui Sidang Panita Penentuan Akhir (PANTUKHIR) Rekrutmen Bintara Polri Polda Banten Tahun Anggaran 2025, Kamis (3/7/2025).
Salah seorang yang dinyatakan lulus adalah Oktamansa Dwi Tricahyo yang lahir di Tangerang pada 5 oktober 2004 atau berusia 20 tahun.
Okta panggilan akrabnya mencuri perhatian karena diketahui anak dari seorang buruh pabrik sepatu di Tangerang.
Ia merupakan putra kedua dari pasangan Tri Warno dan Wiwik.
Tri Warno merupakan buruh pabrik sepatu.
Sementara Wiwik, selain ibu rumah tangga biasa juga aktif sebagai kader Posyandu di kampungnya.
Okta yang memiliki tinggi badan 169 cm ini, oleh Wiwik, sang ibu dinilai gigih memperjuangkan cita-citanya untuk mengabdi kepada negara.
Sebab kata Wiwik, Okta sudah yang ketiga kalinya ini mendaftar masuk polisi.
Sementara pada dua kali sebelumnya, Okta gagal lolos.
"Saya sebagai orang tua selalu mensuport dan mendukung Okta, atas semangat dan kegigihanya. Okta sudah 3 kali ini daftar polisi dan satu kali pernah daftar TNI AD. Akhirnya Allah SWT mengabulkan cita-cita Okta hari ini, karena dinyatakan lulus Bintara Polri 2025. Terima kasih Polri. Terima kasih Polda Banten," kata Wiwik sembari menangis haru, dengan didampingi sang suami.
Semangat dan kegigihan Okta yang memiliki hobi bermain futsal dan bola voli tidak terlepas dari doa dan dukungan orang tuanya.
Menurut Wiwik saat tahu anaknya mendaftar masuk polisi untuk ketiga kalinya, ia senantiasa berpuasa dan bermunajat agar keinginan anaknya tercapai.
"Tadi orang tua gak boleh masuk sidang. Selama di luar saya dzikir terus kirim Al Fatehah tiada henti. Juga puasa tentunya. Alhamdulillah sekarang doa kami dikabulkan Allah. Semoga lancar nanti saat Okta masuk pendidikan Bintara di Lido Sukabumi," kata Wiwik sambil berderai air mata haru.
Kegigihan Okta ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa tidak ada usaha yang sia-sia jika terus gigih berusaha dan berdoa.
Terlebih dukungan kedua orang tua membuat semuanya dimudahkan.
Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Surati, seorang tukang bersih-bersih yang anaknya sangat membanggakan.
Anak wanita berumur 40 tahun itu adalah Muhammad Candra (19).
Candra bertugas sebagai anggota polisi di Direktorat Samapta Polda Kepulauan Bangka Belitung sejak sebulan terakhir.
Alumni SMA Negeri 2 Pangkalpinang itu dipastikan lulus murni dan menyelesaikan pendidikan bintaranya pada Desember 2024.
"Setelah tamat SMA langsung ikut seleksi bintara polisi. Alhamdulillah lulus murni, kalau harus bayar, uangnya dari mana?" kata Suriati, Kamis (30/1/2025).
Suriati menjelaskan, putranya Muhammad Candra merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.
Untuk menghidupi anaknya, Suriati bekerja sebagai petugas kebersihan atau cleaning service di Mapolda Bangka Belitung.
Sementara itu, suaminya Ismail (43) sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan.
Meskipun bekerja di lingkungan kepolisian, Suriati memastikan bahwa sang anak lulus sesuai ketentuan yang berlaku.
"Saya itu tugasnya bersih-bersih gedung kantor, pegawai harian lepas, tidak ada iming-iming apalagi harus membayar," ucap Suriati, melansir dari Kompas.com.
Menurut Suriati, informasi tentang penerimaan calon bintara Polri memang diketahui dari rekan tempatnya bekerja di lingkungan Polda.
Informasi tersebut kemudian disampaikan pada anaknya yang langsung bersedia untuk mengikuti seleksi.
"Persiapan yang dilakukan salah satunya ikut les psikologi, latihan fisik sama teman-temannya. Saya hanya mendukung dan mendoakan," ujar Suriati.
Suriati, yang merupakan warga daerah Air Itam, Pangkalpinang, telah bekerja sebagai cleaning service sejak empat tahun lalu.
Pekerjaan itu dilakoninya dengan harapan bisa membiayai kehidupan sehari-hari sekaligus menyekolahkan ketiga anaknya.
Selain si sulung yang sudah lulus polisi, dua anak lainnya masih duduk di bangku SMP dan SD.
"Ketika anak masuk polisi, motivasinya hanya berusaha sungguh-sungguh. Kalaupun tidak lulus, jangan putus asa, bisa dicoba lagi tahun depan," kenang Suriati saat ditemui di gedung Tribharata Polda Babel.
Belakangan, kisah tentang Suriati dan anaknya diketahui Kepala Polda Kepulauan Bangka Belitung Irjen Hendro Pandowo secara tidak sengaja.
Ketika itu, Hendro sedang berkeliling memonitor gedung Mapolda.
Ia kemudian berbincang dengan sejumlah petugas, termasuk dengan Suriati.
Salah satu anggota Pelayanan Markas kemudian memberitahu bahwa Suriati memiliki putra yang baru saja lulus bintara Polri. Hendro pun langsung mengapresiasi dan mengingatkan para anggota untuk selalu bekerja ikhlas dan profesional.
"Anak ibu ini lulus rekrutmen Tahun Anggaran 2024, Angkatan 51. Sekarang dinas sebagai Bintara Remaja di Ditsamapta," ujar Hendro saat dihubungi, Kamis.
Hendro mengonfirmasi bahwa Muhammad Candra telah mengikuti proses rekrutmen 2024 dan merupakan salah satu dari putra-putri terbaik Bangka Belitung.
"Rekrutmen di Polda Babel selama ini telah dilaksanakan dengan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis), semoga mereka yang telah lulus terpilih kelak dapat menjadi polisi berkualitas demi kemajuan provinsi ini," pungkas jenderal bintang dua itu.
Ditemui terpisah, Muhammad Candra mengaku tidak berpikir panjang saat mulai mendaftar dan mengikuti seleksi bintara.
"Merasa yakin saja, kebetulan ada teman-teman juga yang satu SMA ikut seleksi, jadi latihan sama-sama," ujar Candra yang ditemui seusai Bimbingan Rohani dan Mental (Bihrontal) di Mapolda Bangka Belitung, Kamis (30/1/2025) pagi.
Candra menuturkan, dari sejumlah temannya yang ikut seleksi, hanya dua orang yang lulus.
Total mereka yang lulus sebanyak 123 orang yang kemudian menjalani pendidikan bintara di SPN Lubuk Bunter, Bangka.
"Alhamdulillah bisa lulus murni, sama teman saya yang satu SMA juga tidak pernah ada iming-iming kelulusan," ucap
Sebagai anak sulung dalam keluarganya, Candra berjanji untuk menjalani tugas sebaik-baiknya.
"Kami harus siap bertugas di mana saja, kalau boleh harapannya nanti di Polresta Pangkalpinang supaya dekat dengan keluarga," harap Candra.