Ditinggal Suami setelah Lumpuh, Ibu Tetap Urus 4 Anaknya Sambil Tidur di Kasur, Berusaha Mandiri
Mujib Anwar July 05, 2025 02:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Ratih Raynada (30) diduga menjadi korban malapraktik saat menjalani operasi caesar anak keempatnya di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, pada September 2024 lalu.

Ibu empat anak ini kini hanya mampu berbaring di atas kasur usai tubuhnya lumpuh. 

Yang makin membuat pilu, ia ditinggal suaminya sejak mengalami kelumpuhan.

"(Suami kabur), mungkin capek ngurusin orang begini kali," ujar Ratih saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Selasa (1/7/2025).

Selain kehilangan suaminya, Ratih juga harus rela kehilangan mata pencaharian sebagai seles sebuah perusahaan swasta.

Meski kini hanya bisa berbaring di atas kasur, Ratih tetap menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga, mengurus keempat anaknya sebisanya.

Ratih juga tetap berusaha untuk hidup mandiri, kendati kondisinya sangat tak memungkinkan, misalnya seperti makan tanpa membutuhkan bantuan orang lain.

"Sudah berbaring saja. Makanya tadi lagi makan megang sendok saja begini. Enggak mau disuapin," kata Ratih.

"Mau usaha sendiri gitu. Biar enggak kaku banget. Minum juga pakai sedotan," imbuhnya.

Kini, Ratih berharap pihak rumah sakit bertanggung jawab untuk mengembalikan kesehatannya.

Ia juga meminta pihak rumah sakit mau bertanggung jawab atas nasib keempat anaknya yang kini tak bisa menjalani kehidupan seperti anak-anak lain.

"Saya minta keadilan buat saya juga anak-anak saya. Kemarin pihak rumah sakit tanggung jawab cuma buat kesehatan saya. Tapi anak-anak saya tidak dilihat," imbuh dia.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, pun menemui Ratih pada Rabu (2/7/2025) sore.

Tri yang mengenakan seragam Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) biru menemui Ratih yang terbaring lemas di atas kasur ruang tamu.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menemui Ratih Raynada (30) yang mengalami lumpuh usai operasi caesar di kediamannya, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Rabu (2/7/2025) sore.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menemui Ratih Raynada (30) yang mengalami lumpuh usai operasi caesar di kediamannya, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Rabu (2/7/2025) sore. (KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA)

Dalam pertemuan ini, Tri memberikan motivasi supaya Ratih optimistis kesehatannya dapat pulih seperti sedia kala.

Selain itu, Tri juga sesekali melempar pertanyaan yang membuat Ratih tertawa hingga lupa dengan derita sakit yang sedang dihadapinya.

"Itu kenapa tangan dicoret-coret?" tanya Tri kepada Ratih pada Rabu.

Mendengar pertanyaan tersebut, Ratih lantas tertawa dan berdalih tangannya dicorat-coret anak-anaknya.

"Enggak, itu anak-anak bandel, nyoret-nyoret pakai spidol," jawab ibu anak empat itu sambil tertawa.

Setelah itu, Tri melanjutkan perbincangan dengan didampingi sejumlah pejabat.

Tak lama, Tri pun pamit kepada keluarga Ratih.

Usai kunjungan, Tri mengatakan, kedatangannya untuk memberikan motivasi ke Ratih.

Sekaligus untuk menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan perawatan gratis hingga kesehatannya pulih kembali.

"Yang bisa kita lakukan hari ini adalah memberikan kepastian bahwa saudara Ratih akan mendapatkan pengobatan TB (tuberkolosis) yang hari ini diderita Ratih," jelas dia.

Tri juga memastikan, pemerintah akan menanggung seluruh biaya pengobatan Ratih hingga benar-benar pulih.

Ia mengatakan, pemerintah akan melakukan pendampingan guna memantau perkembangan kesehatan Ratih.

Pendampingan dilakukan supaya Ratih benar-benar disiplin dalam mengkonsumsi obat yang disediakan pemerintah.

"Tuberkulosis ini tidak bisa diselesaikan minum obat tanpa putus selama satu tahun. Jadi perlu kedisiplinan dari Ratih," imbuh dia.

LUMPUH - Seorang ibu bernama Ratih Raynada (30) diduga menjadi korban malpraktik. Ia menyebut, kondisinya menurun usai menjalani operasi caesar anak keempat di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, pada September 2024.
Seorang ibu bernama Ratih Raynada (30) diduga menjadi korban malpraktik. Ia menyebut, kondisinya menurun usai menjalani operasi caesar anak keempat di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, pada September 2024. (KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA)

Lebih lanjut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan merenovasi rumah Ratih.

Renovasi dilakukan lantaran rumahnya masuk kategori tak layak untuk dihuni oleh tiga kepala keluarga (KK).

"Karena rumahnya tidak sehat, jadi persoalan mendasarnya juga kita selesaikan," ujar Tri, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, pemerintah setempat juga akan menyekolahkan tiga dari empat anak Ratih yang kini berhenti karena terbatas biaya.

"Ini semua nanti akan disiapkan oleh Dinas Pendidikan," ungkap Tri.

Tri juga memastikan, Ratih lumpuh bukan karena malapraktik atau pun kelalaian medis pada saat operasi caesar.

"Bukan, jadi yang bersangkutan dalam kondisi emergensi harus dilakukan operasi untuk menyelamatkan ibu dan anak."

"Saat itulah diketahui ada gejala-gejala yang lain," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, Ratih sempat menjalani operasi pembedahan ketika efek bius belum bekerja penuh.

Kondisi ini membuatnya terpaksa berteriak menahan rasa sakit ketika sang dokter membedah perutnya.

Mendengar teriakan tersebut, sang dokter akhirnya sempat menghentikan operasi.

Tak lama, seorang suster kembali menyuntikkan obat bius ke tubuhnya, yang disusul operasi caesar lanjutan.

Ratih pun kembali teriak kesakitan lantaran obat bius kembali belum bekerja sepenuhnya.

Saking sakitnya, Ratih pun pasrah apabila ajal menjemput di tengah perjuangannya melahirkan sang buah hati.

Setelah operasi caesar selesai, Ratih kemudian menjalani rawat inap selama tiga hari dengan kondisi tubuh tak mampu bergerak normal.

Ia menduga hal itu akibat efek bius.

Kendati tubuh belum fit, Ratih tetap memaksakan diri pulang ke rumah.

Setelah itu, tubuhnya justru semakin sulit digerakkan.

CAESAR - Ratih Raynada (30) kini hanya mampu berbaring di atas kasur usai tubuhnya lumpuh karena operasi caesar anak keempatnya di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, pada September 2024.
Ratih Raynada kini hanya mampu berbaring di atas kasur usai tubuhnya lumpuh karena operasi caesar anak keempatnya di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, pada September 2024. (KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA)

Beberapa bulan berikutnya, ia kembali mendatangi rumah sakit tersebut untuk mengecek kondisi kesehatannya.

Kala itu, sang dokter mendiagnosis Ratih mengalami tuberkulosis tulang dan diharuskan menjalani operasi pemasangan pen.

Ratih akhirnya menuruti saran dari dokter.

Operasi pemasangan pen pun dilakukan.

Setelah operasi pemasangan pen, Ratih kemudian meminum sebuah obat pemberian dokter.

Namun, vukannya membaik, tubuh Ratih justru semakin lemas setelah mengkonsumsi obat tersebut.

Hingga akhirnya ia benar-benar lumpuh total pada April 2025.

Kini, Ratih mengalami lumpuh total, bahkan, beratnya badannya sampai menurun drastis.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.