TRIBUNJATIM.COM - Kumpulan berita viral di media sosial, tersangkum dalam berita viral terpopuler, Sabtu 5 Juli 2025.
Berita pertama, akhir nasib pak guru di Madura, Jawa Timur usai mencekik kurir saat mereka melakukan transaksi cash on delivery alias COD.
Selanjutnya berita Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais sarankan Jokowi tobat, terkait kondisi kesehatannya yang dianggap alami 'penyakit ajaib'.
Ada juga berita tentang wali murid mengeluh soal seragam sekolah Rp1,5 juta.
Berikut selengkapnya berita viral terpopuler hari ini, Sabtu (5/7/2025) di TribunJatim.com.
1. Akhir Nasib Pak Guru PNS Cekik Kurir saat COD, Istri Tak Terima Soal Pesanan, Rebut Uang Korban
Akhir nasib pak guru di Madura, Jawa Timur usai mencekik kurir.
Kasus penganiayaan itu terjadi saat mereka melakukan transaksi cash on delivery alias COD.
Peristiwa itu diketahui terjadi pada Rabu (2/7/2025), di Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur.
Pak guru itu bernama Zainal Arifin alias Arif (46), yang guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sebuah paud di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Kini ia ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan.
Seorang kurir ekspedisi bernama Irwan Siskiyanto (27) dimarahi dan dipiting oleh Arif yang videonya viral di media sosial.
Mengaku bahwa pihaknya sudah mengetahui kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh salah satu PNS guru di wilayah kerjanya, Pamekasan, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sampang, Arif Lukman Hidayat.
Tetapi, pihak BKPSDM Sampang ingin memastikan kebenaran tersebut kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang mengingat, sebelumnya hanya informasi belaka.
"Kalau berdasarkan informasi, yang bersangkutan (Zainal Arifin) mengajar sebagai guru Paud di salah satu lembaga, Kecamatan Omben, Sampang," kata Arif Lukman, Kamis (3/7/2025), dilansir TribunMadura.com.
Pihak BKPSDM juga berencana berkoordinasi dengan Polres Pamekasan agar menyediakan surat penahanan untuk proses kepegawaian terhadap tersangka dapat dilakukan.
"Surat penahanan itu kami buat sebagai dasar untuk pemberhentian sementara dari jabatan negerinya dengan status gaji 50 persen," jelasnya.
Terkait sanksi, pihak BKPSDM menunggu keputusan pengadilan untuk kemudian dilakukan evaluasi oleh Tim khusus, termasuk dari Inspektorat Sampang.
2. Sebut 'Penyakit Ajaib' Jokowi Hukuman Tuhan, Amien Rais Sarankan Tobat: Boleh Percaya Boleh Tidak
Kondisi kesehatan Joko Widodo (Jokowi), belakangan menjadi sorotan publik.
Pasalnya, fisik Jokowi terlihat berubah drastis. Mulai dari bercak di wajah, hingga kulitnya yang bengkak dan memerah.
Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah mengabarkan Presiden Ke-7 RI ini memang sedang mengalami alergi hingga menyebabkan peradangan.
Namun kabar yang berdar, Jokowi sakit parah hingga didiga mengidap autoimun.
Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais pun turut menyinggung penyakit yang sedang dialami Jokowi.
Amien Rais menyebut apa yang dialami Jokowi sekarang adalah bentuk hukuman dari Tuhan.
Ia pun menyarankan Jokowi tobat agar sembuh dari penyakitnya.
"Sekarang Jokowi yang bakat kezalimannya memang top markotop, Jokowi sedang dihukum Tuhan, anda boleh percaya boleh tidak, tapi saya yakin sekali tidak ada kejadian di muka bumi ini."
"Di alam terang siang hari atau alam gelap malam hari, selembar daun kecil ya yang rontok dari pohonnya itu dipantau oleh Allah, tanpa izin Allah daun itu tidak akan rontok juga ya, semua terpantau, semua itu karena izin Allah," ungkapnya.
3. Wali Murid Mengeluh Disuruh Beli Seragam Rp 1,5 Juta, Belum Dijahit dan Tipis, Dindik: Masing-masing
Keluhan kembali datang dari wali murid soal seragam sekolah.
Di mana mereka mengeluhkan disuruh beli seragam sekolah Rp 1,5 juta.
Kualitas seragam pun jadi perhatian.
Dinas pendidikan pun angkat bicara.
Keresahan terkait ini diungkap wali murid di Banyumas, Jawa Tengah.
Dalam aduannya pada Kamis (3/7/2025), ia mengeluhkan keharusan membeli bahan seragam dari sekolah dengan harga yang fantastis.
Jawaban dari Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas pun menyoroti adanya aturan yang seolah bertolak belakang dengan praktik di lapangan.
Wali murid ini mengungkapkan kekesalannya terhadap kebijakan seragam di salah satu sekolah di Banyumas.
Ia mengaku diminta membayar Rp1,5 juta hanya untuk bahan seragam yang belum dijahit.
Parahnya lagi, kualitas bahan tersebut dinilai tidak sepadan dengan harganya.
"Masa bahan seragam tipis & cepat sobek sampai 1,5 juta," keluhnya.
---