JATIM TERPOPULER: TKW Suci Kritik Camat Suka Pangku LC - Kebakaran di Produksi Pupuk Organik Ngawi
Ficca Ayu Saraswaty July 06, 2025 11:30 AM

TRIBUNJATIM.COM - Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Minggu 6  Juli 2025.

Berita pertama TKW bernama Mbak Suci belakangan ramai diperbincangkan usai mengkritik Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Kemudian keluarga juru mudi KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, sudah dua hari bertahan di Posko Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Selanjutnya insiden kebakaran terjadi di fasilitas produksi pupuk organik milik PT Bumi Subur Sentosa, Desa/Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jumat malam (4/7/2025).

Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Minggu (6/7/2025) di TribunJatim.com.

  1. TKW Suci Kritik Camat Suka Pangku LC & Kerja Cuma Pencitraan, Perangkat Desa Balas Bongkar Aib
KRITIK MBAK SUCI - Mbak Suci, seorang TKW asal Desa Suwaluh, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yang jadi perbincangan warga. Ia mengkritik Camat Pakel hingga Bupati.
KRITIK MBAK SUCI - Mbak Suci, seorang TKW asal Desa Suwaluh, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yang jadi perbincangan warga. Ia mengkritik Camat Pakel hingga Bupati. (Istimewa)

TKW bernama Mbak Suci belakangan ramai diperbincangkan usai mengkritik Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Pekerja migran asal Desa Suwaluh, Kecamatan Pakel, tersebut memang tengah berada di Taiwan.

Dalam akun Facebook miliknya, Suci menulis tinggal di Taoyuan, Taiwan.

Namun, Mbak Suci tiap hari mengunggah video di akun medsosnya, mengkritik Tulungagung.

Videonya tidak hanya dinilai sangat berani, namun juga kocak sehingga banyak yang membagikan tautannya.

Awalnya, Suci mengkritik Camat Pakel, Imam Suwoyo, karena dituding sering makan uang suap dari para perangkat desa.

Camat juga dituding suka karaoke bersama LC (purel), serta punya hubungan asmara dengan perangkat Desa Suwaluh.

"Camat Pakel, Camat tukang mangku LC seluruh umat," ujar Suci mengawali video yang diunggah di Facebook.

Menurutnya, Camat Pakel merupakan sosok yang tidak bisa bekerja. 

Selama jalan Desa Suwaluh rusak, sosok camat yang disebut sekilas bernama Imam, tidak pernah muncul. 

2. Menanti Keajaiban, Istri Juru Mudi KMP Tunu Dua Hari Bertahan di Posko Bersama Dua Anaknya

KELUARGA KORBAN - Anak-anak dari keluarga korban tampak bermain di fasilitas yanh disediakan di Posko TerpaduPenanganan Kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya, di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
KELUARGA KORBAN - Anak-anak dari keluarga korban tampak bermain di fasilitas yanh disediakan di Posko TerpaduPenanganan Kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya, di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. (TribunJatim.com/Aflahul Abidin)

Keluarga juru mudi KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, sudah dua hari bertahan di Posko Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Elsa Mardianita (31), istri juru pengemudi bernama Yongky Aditya Pranata beserta ke dua anaknya yang berusia 6 tahun dan 4 tahun, terus berharap suaminya ditemukan dalam kondisi sehat. Meski pada hari ke dua ini, belum ada kabar adanya temuan baru penumpang dan kru KMP Tunu Pratama Jaya.

Seperti diketahui data sementara baru ada 36 penumpang dan kru yang ditemukan. Enam di antaranya meninggal dunia. Sementara data penumpang disebut berjumlah 65 orang, yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru, serta 22 kendaraan.

Menurut Elsa, suaminya sudah 4 tahun bekerja di KMP Tunu Pratama Jaya. Sebelum tragedi na'as terjadi, suaminya sempat mengiriminya pesan Whatsaap pada sekitar pukul 21.00 WIB.

Tak ada yang janggal, suaminya biasa menghubunginya untuk menanyakan aktivitas istri dan anaknya.

"Kontak seperti biasa, ma ngapain gitu. Tanya anak-anak sudah tidur. Jam 9 malam terakhir (komunikasi, red)," jelasnya.

Elsa mengaku tak punya firasat apa pun. Karena sejak usai waktu Maghrib sebelum berangkat, suaminya pamit berangkat kerja sama seperti hari-hari biasa. Yakni, menciumnya dan 2 anaknya.

"Memang setiap berangkat kerja begitu, tak ada yang berbeda," ujarnya dikonfirmasi pada Jum'at (5/7/2025).

Ia mendapat kabar pagi saat bangun tidur pada sekitar jam subuh. Dirinya melihat handphonenya sudah memiliki banyak panggilan tak terjawab.

"Ternyata kabarnya sudah tenggelam jam 12an malam. Langsung saya kesini," ujarnya.

3. Kebakaran Ludeskan Area Produksi Pupuk Organik di Ngawi, Penyebab Diduga dari Sisa Bara Pembakaran

PEMADAMAN - Petugas Damkar tengah memastikan tidak ada bara api yang tersisa, saat memadamkan kebakaran yang menghanguskan fasilitas produksi pupuk organik milik PT Bumi Subur Sentosa, Desa/Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jumat malam (4/7/2025). Proses pemadaman berlangsung selama dua jam dan dibantu oleh tim gabungan serta relawan.
PEMADAMAN - Petugas Damkar tengah memastikan tidak ada bara api yang tersisa, saat memadamkan kebakaran yang menghanguskan fasilitas produksi pupuk organik milik PT Bumi Subur Sentosa, Desa/Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jumat malam (4/7/2025). Proses pemadaman berlangsung selama dua jam dan dibantu oleh tim gabungan serta relawan. (Istimewa)

Insiden kebakaran terjadi di fasilitas produksi pupuk organik milik PT Bumi Subur Sentosa, Desa/Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jumat malam (4/7/2025).

Petugas Damkar Kabupaten Ngawi, terus berjibaku menjinakkan Si Jago Merah.

Sebanyak tiga unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi kejadian kebakaran area produksi pupuk organik.

Salah Satu Karyawan Andik Purwanto mengatakan, api mulai terlihat sekitar pukul 22.30 WIB oleh seorang karyawan yang baru saja memasuki area kerja untuk memulai giliran jaga malam.

“Sumber api diduga berasal dari sisa bara pembakaran kayu, yang sebelumnya digunakan untuk memanaskan tungku proses pengolahan pupuk,” ujarnya.

Ketika ia tiba di lokasi, api sudah membesar dan segera melaporkan kejadian itu kepada petugas keamanan, yang selanjutnya menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Menurut keterangan Petugas Damkar Ngawi, Maftuh Afandi, proses pemadaman berlangsung selama dua jam dan dibantu oleh tim gabungan serta relawan.

“Kami kerahkan 10 tangki air selama proses pemadaman. Setelah api berhasil dikendalikan, kami lanjutkan dengan proses pendinginan untuk memastikan tidak ada bara tersisa,” jelas Maftuh.

Pihaknya mengimbau agar pihak pabrik dan warga sekitar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, dengan memisahkan area pembakaran dari bahan mudah terbakar.

“Penyebab pasti dan total kerugian, masih dalam proses pendataan,” pungkasnya

---

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.