BANGKAPOS.COM - Sosok pengusaha asal Madura, Jawa Timur menjadi sorotan lantaran bangun 1000 rumah warga miskin tanpa syarat.
Nama Haji Her ternyata cukup tersohor di telinga kalangan masyarakat Madura, Jawa Timur.
Pria dengan nama lengkap Haji Khairul Umam ini dikenal sebagai Crazy Rich Madura atau Sultan Madura.
Julukan ini didapat Haji Her lantaran bisnisnya yang dinilai sukses di bidang usaha tembakau.
Selain itu, julukan ini didapat lantaran rumah Haji Her yang berdiri megah dan mentereng di Jalan Raya Trasak, Pamekasan, Madura.
Sosok Haji Her
Dikutip dari Tribun Madura, Haji Her yang lahir di Pamekasan pada 25 November 1981, memiliki nama asli Khairul Umam.
Selain bergerak di bidang usaha tembakau, Haji Her juga memiliki usaha di bidang minuman dan makanan cepat saji.
Ia memiliki usaha Bento Group Indonesia, yang pada Juni 2023 lalu, melebarkan sayapnya dengan mendirikan Bento Kopi.
Sebagai pengusaha, Haji Her dikenal dermawan.
Baru-baru ini sosoknya jadi perbincangan karena bangun 1.000 rumah warga miskin di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
H Her, menekankan bahwa ia tidak meminta persyaratan rumit untuk bantuan ini.
"Kami hanya menerima laporan mengenai rumah tidak layak huni, kemudian kami pantau dan langsung membangunnya," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa bantuan tersebut diberikan secara ikhlas menggunakan dana pribadi.
"Saya bersama ulama ingin membantu masyarakat miskin agar mempunyai rumah yang layak seperti lainnya," ucapnya.
Sejak awal program ini dimulai, H Her telah menggelontorkan dana pribadi untuk pembangunan rumah.
Ia menyatakan bahwa lebih dari 1.000 rumah telah dibangun tanpa kesepakatan apapun dengan pemilik rumah.
Proyek ini menjangkau warga miskin di semua kecamatan di Pamekasan.
"Yang penting, dana yang kami sumbangkan kepada warga miskin adalah uang halal," tegasnya.
Pembangunan rumah ini dipercayakan kepada Bawang Mas Centre (BMC), yang merupakan mitra H Her sejak tahun 2020, sehingga proses bantuan dapat lebih teratur di setiap kecamatan.
Rencananya, bantuan ini akan meluas ke seluruh Madura, tidak hanya terbatas di Pamekasan.
Warga miskin yang belum terdata oleh pemerintah juga akan mendapatkan bantuan.
"Biasanya kami memberikan sumbangan setiap rumah sebesar Rp 42 juta lebih," ujarnya.
Haji Her menambahkan bahwa bantuan ini tidak pandang bulu.
"Semua masyarakat berhak mendapatkan bantuan yang sama. Jika ada yang belum memiliki rumah layak huni, silakan komunikasikan. Melalui BMC, kami akan melakukan pendataan," ujarnya.
Tahun ini, H Her menargetkan membangun rumah bagi warga miskin setiap minggu.
Sebelumnya, rata-rata lebih dari satu unit rumah dibangun dalam seminggu.
Haji Her adalah pengusaha tembakau asal Madura sekaligus CEO Bawang Mas Group yang memproduksi rokok.
Kekayaannya tak diketahui pasti.
Tapi sebagai gambaran, kekayaan itu bisa terlihat dari sejumlah aksi sosial yang dilakukannya yang sempat viral dan selalu menjadi sorotan.
Haji Her adalah sosok yang cukup ternama pada kalangan masyarakat Madura.
Dia menjadi Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM).
Pria itu disebut crazy rich Madura karena bisnis tembakaunya berjaya.
Sebutan itu juga disematkan lantaran Haji Her punya rumah megah dan mentereng di Jalan Raya Trasak, Pamekasan.
Sebelumnya Haji Her juga viral seusai menaburkan uang kepada peserta pawai yang melintas di depan rumahnya.
Peristiwa itu tepatnya terjadi di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Jawa Timur, pada Kamis (26/6/2025).
Haji Her terlihat melempar uang pecahan Rp100.000 dari lantai dua rumahnya.
Warga dan peserta pawai pun berdesakan berebut uang yang jatuh ke jalan.
Beberapa di antara mereka juga terlihat masuk ke pagar rumah Haji Her hingga ada yang melompati pagar.
Dilansir dari Kompas.com, Haji Her sendiri menjelaskan bahwa aksi bagi-bagi uang tersebut terlaksana spontan tanpa ada niatan dan rencana.
"Saya spontan saja ingin berbagi saat mereka melintas di depan rumah. Bukan sengaja dengan cara seperti itu," ungkap Haji Her.Ja
Haji Her Sumbang Rp350 Juta untuk Palestina
Selain itu, Haji Her juga pernah disorot dilaporkan menyumbang Rp350 juta.
Dia menggerakkan pengusaha dalam aksi penggalangan dana dari Pamekasan untuk Palestina.
Dalam penggalangan itu terkumpul uang sebesar Rp500 juta.
Sejumlah pengusaha lain, misalnya H. Saleh, H. Yakqub, dan H. Junaidi, turut berdonasi.
(Bangkapos.com/Tribun Medan/Tribun Lampung)