Amalan 10 Muharram yang Dianjurkan, Berdasarkan Sabda Rasulullah SAW
Tiara Shelavie July 06, 2025 12:32 PM

TRIBUNNEWS.COM - Inilah amalan 10 Muharram 2025 yang dianjurkan bagi umat Islam.

Tanggal 10 Muharram 1447 H jatuh tepat pada hari ini, Minggu (6/7/2025). 

Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT dan tanggal 10 Muharram 2025 memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam.

Pada 10 Muharram, Nabi Muhammad SAW biasanya menjalankan puasa di hari itu dan memerintahkan umatnya melakukan hal serupa, atau yang saat ini dikenal sebagai Puasa Asyura.

Selain itu, pada tanggal 10 Muharram 2025 ini menurut beberapa riwayat terdapat sejumlah peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Oleh karenanya, dalam menyambut hari baik ini, umat muslim dapat menjalankan sejumlah amalan 10 Muharram 2025 yang bisa dilakukan.

Amalan 10 Muharram 2025 

Melansir laman UIN Saizu Purwokerto, berikut amalan-amalan 10 Muharram 2025 yang dianjurkan bagi umat Islam:

1. Menunaikan Puasa Asyura

Tatkala Nabi Muhammad datang ke Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari Asyura. Nabi bertanya, hari apa ini?

Orang-orang Yahudi menjawab 'Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa alaihis salam berpuasa pada hari ini'. Nabi Muhammad bersabda:

"Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi)". Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk melakukannya. (HR. Al Bukhari).

Dalam hadist lain disebutkan:

  أَفْضَلُ الصَّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ (رواه مسلم)

Maknanya: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam” (HR Muslim).

Hadits di atas secara jelas menyatakan bahwa kita disunnahkan berpuasa di bulan Muharram, terutama pada hari kesepuluh Muharram yang disebut dengan puasa Asyura. 

Begitu juga hari kesembilan yang disebut puasa tasu’a’.

Bahkan Imam Syafi’i menyatakan dalam kitab al-Umm bahwa disunnahkan puasa tiga hari sekaligus, yaitu 9, 10 dan 11 Muharram.

Ketika ditanya mengenai puasa Asyura, Rasulullah menjawab:

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)

Maknanya: “Menghapus dosa setahun yang telah berlalu" (HR Muslim).

2. Melapangkan Nafkah Belanja Keluarga

Pada hari ke-10 Muharram, kita disunnahkan untuk melapangkan nafkah belanja kepada keluarga.

Hal itu berdasarkan Sabda Rasulullah:

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ (رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ وَالْبَيْهَقِيُّ وَغَيْرُهُمَا)

Maknanya: “Barang siapa melapangkan nafkah belanja kepada keluarganya (istri, anak dan orang-orang yang ia tanggung nafkahnya) pada hari ‘Asyura’, maka Allah akan melapangkan rezeki baginya sepanjang tahun” (HR ath Thabarani, al-Baihaqi dan lainnya).

Setelah menyebutkan beberapa jalur periwayatan dari hadits di atas dalam kitab Syu’abul Iman, Imam al-Baihaqi berkomentar:

 هٰذِهِ الْأَسَانِيدُ وَإِنْ كَانَتْ ضَعِيفَةً فَهِيَ إِذَا ضُمَّ بَعْضُهَا إِلَى

 بَعْضٍ أَخَذَتْ قُوَّةً

“Sanad-sanad ini meskipun lemah, namun jika digabungkan menjadi kuat."

Dua amalan 10 Muharram tersebut yang secara jelas disebutkan dalam hadits.

Adapun amalan-amalan lain di hari Asyura yang disebutkan oleh sebagian ulama, seperti melakukan shalat tasbih, sedekah, mengunjungi ulama, menjenguk orang sakit, mengusap kepala anak yatim, memakai celak, bersilaturahim dan lain-lain. 

Maka boleh-boleh saja diamalkan pada hari Asyura meskipun tidak ada hadits yang secara khusus menganjurkannya.

Karena itu semua adalah amalan-amalan yang baik dan dianjurkan untuk dilakukan, baik pada hari Asyura ataupun lainnya.

(Muhammad Alvian Fakka)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.