Di Hadapan Prabowo, Presiden Brasil Sebut BRICS Pewaris Semangat Non-Blok Konferensi Bandung
Wahyu Aji July 07, 2025 04:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, RIO DE JANEIRO – Presiden BrasilLuiz Inacio Lula da Silva menegaskan bahwa kelompok BRICS merupakan perwujudan dari semangat Konferensi Asia-Afrika atau Konferensi Bandung yang menolak dominasi kekuatan besar dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan Lula dalam pidato pembuka sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang digelar di Museum Seni Modern (MAM), Rio de Janeiro, Minggu (6/7/2025).

Presiden RI Prabowo Subianto hadir dalam KTT tersebut, di mana pertama kalinya Indonesia hadir usai bergabung di BRICS.

"BRICS adalah manifestasi dari gerakan non-blok Bandung. BRICS menghidupi semangat Bandung," ucap Lula di hadapan para pemimpin negara anggota BRICS.

Dalam kesempatan, Lula juga menyoroti situasi global yang menurutnya tengah menghadapi krisis multilateralisme.

"Pada 26 Juni lalu, PBB genap berusia 80 tahun, tetapi kita justru menyaksikan keruntuhan multilateralisme yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa didirikannya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menandai kekalahan fasisme dan menjadi simbol harapan kolektif dunia. 

Lula juga mengingatkan bahwa sebagian besar negara anggota BRICS saat ini adalah pendiri PBB.

"Sepuluh tahun setelah PBB berdiri, Konferensi Bandung menolak pembagian dunia dalam zona pengaruh dan memperjuangkan tatanan internasional yang multipolar," jelasnya.

Ia kembali menegaskan bahwa BRICS merupakan pewaris dari gerakan non blok.

"BRICS adalah pewaris gerakan non-blok," pungkasnya.

Sebagai informasi, Indonesia telah menjadi anggota penuh BRICS sejak 1 Januari 2025. KTT BRICS ini menjadi wadah bagi para pemimpin BRICS untuk membahas sejumlah isu politik dan keamanan global, seperti konflik yang berkepanjangan di berbagai kawasan, reformasi tata kelola global, dan penguatan multilateralisme.

Selain itu, para pemimpin BRICS akan mengangkat berbagai permasalahan dan peluang kerja sama ekonomi dan keuangan serta isu-isu lainnya seperti tata kelola artificial intelligence, lingkungan dan aksi iklim, serta kesehatan global.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.