Forum Ojol Minta Maaf atas Kericuhan di Godean, Dukung Polisi Usut Penganiayaan dan Perusakan Mobil
Eko Sutriyanto July 07, 2025 09:32 AM

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN –  Kericuhan yang melibatkan ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Kampung Bantulan, Kalurahan Sidoarum, Kapanewon Godean, Sleman, DIY, Sabtu (5/7/2025) dini hari, menyedot perhatian publik setelah rekaman videonya menyebar luas di media sosial.

Video amatir berdurasi sekitar 2 menit itu menunjukkan kerumunan pengemudi ojol yang mendatangi rumah seorang pria berinisial T, kemudian terdengar suara teriakan dan kaca mobil patroli polisi pecah akibat lemparan.

Video lain yang direkam dari sudut berbeda merekam momen sebagian massa memukul kendaraan dinas Polsek Godean.

Sejak Sabtu pagi, tagar #KericuhanOjolGodean ramai digunakan di X (Twitter) dan Instagram.

Banyak warganet mengecam aksi main hakim sendiri yang memicu ketakutan warga sekitar.

Sebagian lain menunjukkan simpati pada driver ojol yang menjadi korban dugaan penganiayaan sebelumnya.

Permohonan Maaf dan Imbauan FOYB

Merespons viralnya insiden ini, Forum Ojol Yogyakarta Bergerak (FOYB) merilis pernyataan resmi melalui akun Instagram @foyb.yogyakarta dan grup-grup komunitas driver.

FOYB meminta maaf kepada warga Bantulan atas keresahan yang terjadi.

“Kami mohon maaf sedalam-dalamnya kepada masyarakat yang terganggu dan merasa tidak nyaman akibat peristiwa itu,” tulis FOYB dalam unggahannya.

Selain permohonan maaf, FOYB juga mengimbau seluruh pengemudi ojek online untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi informasi yang belum jelas kebenarannya.

“Kami mengajak semua mitra ojol agar tidak melakukan tindakan di luar hukum. Jika terjadi masalah, laporkan melalui jalur resmi,” tegas FOYB.

FOYB menyatakan dukungan penuh terhadap langkah kepolisian mengusut dua kejadian yang saling berkaitan. 

Pertama, dugaan penganiayaan terhadap mitra pengantar makanan pada Rabu (3/7/2025), yang memicu emosi massa.

Kedua, perusakan fasilitas kepolisian yang terjadi saat penggerudukan Sabtu dini hari.

“Kami mendukung polisi mengungkap tuntas pelaku penganiayaan dan pihak-pihak yang melakukan perusakan,” tulis FOYB di akun media sosialnya.

Situasi Kampung Bantulan Mencekam

Ketua RT 03 Bantulan, Nur Salim, mengatakan suasana kampung sempat mencekam.

Warga, terutama lansia, trauma karena suara gaduh dan kerumunan besar di depan rumah T.

“Kami kaget sekali. Warga panik, tidak ada yang berani keluar rumah,” ujar Nur Salim.

Pascaperistiwa itu, T diamankan ke Mapolresta Sleman untuk pemeriksaan. Keluarga T masih bertahan di rumah dengan penjagaan aparat.

Kasatreskrim Polresta Sleman, AKP Wahyu Agha Septyan, menyebut pihaknya sudah mengantongi rekaman CCTV dan video amatir yang viral di media sosial sebagai alat bukti.

PEMKOT TANGGUNG BPJS - Driver ojek online pada aksi di kota Surabaya beberapa waktu lalu. Pemkot Surabaya  memperluas jaminan perlindungan kepada warga kota Surabaya melalui kepesertaan di BPJS Ketenagakerjaan dan kali ini  menyasar pada driver ojek online di Kota Pahlawan. (SURYA/HABIBUR ROHMAN)
PEMKOT TANGGUNG BPJS - Driver ojek online pada aksi di kota Surabaya beberapa waktu lalu. Pemkot Surabaya memperluas jaminan perlindungan kepada warga kota Surabaya melalui kepesertaan di BPJS Ketenagakerjaan dan kali ini menyasar pada driver ojek online di Kota Pahlawan. (SURYA/HABIBUR ROHMAN) (SURYA/HABIBUR ROHMAN)

“Kami menduga ada puluhan orang terlibat perusakan. Kami akan lakukan pendalaman dan identifikasi satu per satu,” kata Wahyu.

Pelaku perusakan kendaraan dinas akan dijerat Pasal 170 KUHP tentang kekerasan secara bersama-sama terhadap orang atau barang.

Pihak kepolisian dan FOYB sama-sama mengimbau masyarakat agar bijak menggunakan media sosial, tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, dan menghindari provokasi.

“Kami berharap masyarakat tak terpancing unggahan hoaks. Percayakan penanganan kasus ini pada aparat penegak hukum,” pungkas AKP Wahyu. (Tribun Jogja/Agus Wahyu)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.